مَا شَيْءٌ أَثْقَلُ فِي مِيزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ
“Sejujurnya tidak ada sesuatu apapun yang paling berat dalam timbangan kebaikan seorang mukmin pada hari berhenti seperti akhlak yang mulia, dan sungguh-sungguh (benar-benar) Allah benci dengan orang yang lisannya kotor dan kejam."
Hadits di atas diawali dengan penekanan bahwasanya timbangan yang paling berat di akhirat kelak adalah akhlak mulia, kemudian diakhiri dengan peringatan bahwasanya Allah benci terhadap orang yang memiliki kata-kata yang kotor.
Adapun diambil dari kata ( al-badza'ah ) yang khusus untuk kalimat yang kotor yang tidak enak didengar di mana melontarkan manusia tidak enak mendengar kata-kata tersebut. dengan demikian maka Al-Fuhsy berkaitan dengan tingkat pembicaraan yang berlebihan sementara al-badzah berkaitan dengan sifat pembicaraan yang kotor. Dalam sebagian riwayat Nabi berkata :
فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى لَا يُحِبُّ الْفُحْشَ وَلَا التَّفَحُّشَ
"Sesungguhnya Allah tata tidak menyukai al-fushy dan at-tafahhuys (yaitu yang memaksa-maksakan diri untuk mengatakan-kata kotor yang berlebihan)
Nabi memberi peringatan kepada orang yang lisannya kotor seolah-olah Nabi berkata, "Berharap jangan sampai kita menjadi orang yang berakhlak buruk dengan menjadikan lisan kita kotor dan jorok".
kita bisa menyimpulkan bahwasanya perkataan kotor itu bukanlah ciri dari seorang muslim yang baik. Terlihat aneh apabila seseorang mengaku memahami ajaran Islam namun tidak bisa menjaga lisannya dari perkataan kotor.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI