Mohon tunggu...
vanyslvntii
vanyslvntii Mohon Tunggu... Freelancer - penulis pemula pencari perhatian (4p)

kamu tahu bintang? akulah serpihan-serpihan di sekelilingnya.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Literasi Dunia, Indonesia di Peringkat Berapa?

20 Oktober 2019   21:29 Diperbarui: 20 Oktober 2019   21:40 1430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Tahukah kalian peringatan apa yang dirayakan dunia setiap tanggal 8 september? The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) secara resmi telah mendeklarasikan setiap tanggal 8 September diperingati sebagai Hari Literasi Internasional (Hari Aksara Internasional). Perayaan kali ini memasuki tahun ke-54 sejak pertama kali diproklamasikan oleh UNSECO pada tanggal 17 November 1965.

Aksara sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti huruf. Aksara atau sudah lebih sering dikenal dengan literasi, menurut UNESCO (2018) merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami, menafsirkan, membentuk, berkomunikasi dan menghitung, menggunakan bahan cetak dan tertulis yang terkait dengan berbagai konteks. 

 Kata orang membaca adalah jendela dunia. Kata orang membaca membantu kita mengetahui ilmu baru. Kata orang pula, membaca menjadikan kita lebih cerdas. Namun, menyedihkannnya, berdasarkan penelelitian yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2015 menyebutkan bahwa Indonesia menempati ranking 62 dari 70 negara yang disurvei.

Sedangkan menurut Central Connecticut State University (CCSU) mengungkapkan Indonesia berada di urutan 60 dari 61 negara yang disurvei. Dapat disimpulkan dari kedua survei diatas bahwa tingkat literasi di indonesia sendiri masih sangatlah rendah.

Lalu apa yang harus Indonesia rayakan pada peringatan Hari Aksara Internasional kali ini? Bukankah ini menjadi pukulan keras bagi masyarakat seluruh Indonesia mengetahui bahwa Negara kita masih sangat minim akan literasi?

Bahkan untuk peringatan ini, antusias masyarakat tidak begitu terlihat, terbukti dari sedikitnya ucapan ataupun hashtag yang muncul di laman sosial media pada hari ini dan kurangnya perayaan yangdilakukan untuk memperingati hari ini.

Berbeda dengan perayaan hari besar lainnya, contohnya saja hari valentine yang biasanya dirayakan seluruh dunia. Perayaan itu akan dirayakan dengan suka cita dan antusias yang meluap-luap. Lalu untuk apa perayaan ini diperingati?

Padahal tujuan dari diadakannya peringatan Hari Aksara Internasional sangatlah sederhana yakni sebagai momentum bagi seluruh masyarakat di dunia untuk secara aktif memobilisasi masyarakat akan literasi dan mempromosikan keaksaraan sebagai alat untuk memberdayakan idnvidu, komunitas, dan masyarakat. Dan untuk pemerintah sendiri, perayaan ini diharapkan mampu meningkatkan program literasi. 

Lalu siapa yang harus disalahkan dan siapa yang harus bertanggung jawab? Sesungguhnya tidak ada yang harus disalahkan dalam hal ini. Negara ini sendiri sudah berupaya keras untuk memfasilitasi gerakan literasi, namun memang belum begitu merata dampaknya.

Yang perlu dilakukan hanyalah berbenah diri dan saling bertanggung jawab, bahwa literasi ini haruslah dipandang sebagai point penting dalam kehidupan.

Sebaiknya orang tua dapat menjadi role model yang baik dalam kegiatan literasi di rumah. Sedini mungkin anak-anak sudah diperkenalkan dengan buku dan diajarkan menulis. Karena faktanya, menurut kutipan dari sumber lain menyebutkan bahwa, membaca belum menjadi kebiasaan besar bagi masyarakat Indonesia, maka dari itu penting untuk menciptakan rasa nyaman dan rasa butuh akan buku itu sendiri, maka sejak kecil anak terbiasa dengan kegiatan membaca dan menulis.

Pemerintah juga diharapkan agar mampu mempercepat laju literasi agar merata keseluruh daerah di indonesia. Selain itu, dengan menurunkan sedikit harga buku dapat dijadikan pertimbangan agar siswa mau membeli buku.

Hari Aksara Internasional merupakan perayaan yang luar biasa, sudah sepatutnya dihargai dengan melaksanan berbagai kegiatan positif berkenaan dengan literasi. Masyarakat seharusnya juga mampu mengapresiasi perayaan ini dengan menyebarluaskan sumber literasi ataupun kegiatan kecil lainnya seperti memposting ucapan Hari Literasi Internasional.

Hal kecil seperti itu mungkin dapat memberitahu seluruh jagad sosial media bahwa hari ini dunia sedang merayakan Hari Literasi Internasional, karena sosial media merupakan salah satu tempat berbagi berita tercepat pada saat ini.

Dan juga, pemerintah sudah sepatutnya memfasilitasi perayaan ini dengan kegiatan yang berhubungan dengan literasi, contohnya lomba karangan ilmiah, menulis puisi, membaca puisi, menulis artikel atau opini yang digelar secara besar-besaran ataupun diiklankan di televisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun