Kegiatan LADUNI (Layanan Terpadu Pranikah) adalah program untuk meningkatkan cakupan pemeriksaan kesehatan pranikah dan menurunkan prevalensi anemia, komplikasi kehamilan, BBLR, neonatal stunting dengan sasaran program ini adalah ibu hamil dan calon pengantin. Pada program ini kami melakukan intervensi konsumsi suplemen Multiple Micronutrients (MMN), mendampingi calon pengantin dan ibu hamil, mengedukasi ibu hamil untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ke puskesmas, melakukan SBCC untuk meningkatkan kepatuhan minum suplemen MMN, melakukan kunjungan dan mendampingi calon pengantin dan ibu hamil untuk mendorong kepatuhan minum.
Kegiatan selanjutnya adalah program SBCC-BESTIEZ (Social Behaviour Change Communication : Bunda Teredukasi Sehat, Hebat, Peduli Gizi). Pada program ini kami melakukan sosialisasi dan edukasi dengan sasaran yaitu ibu hamil dan calon pengantin wanita di Kelurahan Siwalankerto. Selain itu, edukasi tersebut dilakukan untuk penguatan peran PKK dan TPK sebagai edukator dan konselor kesehatan. Pada kegiatan ini terdapat beberapa topik yang kami gunakan dalam mengedukasi sasaran, beberapa topik tersebut antara lain KEK, PMBA, Isi Piringku dan juga Stunting.
Kegiatan terakhir adalah FORMULA PANGAN BERIMAN (Formulasi Pangan Lokal Seimbang, Beragam, Berbasis Hewani). Sebelum membuat formula pangan kami melakukan survei pasar untuk mengetahui pangan hewani apa yang unggul di Kelurahan Siwalankerto. Kelompok kami membuat olahan yang di bahan utama protein hewani nya menggunakan daging ayam. Olahan yang kami buat bernama “BOLLIN” : Bitterballen Sumber Kalsium dan Sumber Protein. Melalui olahan yang kami buat, kami berharap dapat menjadi ide memasak bagi para calon pengantin dan ibu hamil dalam mencukupi kebutuhan gizi terutama kalsium dan juga protein hewani.
Diharapkan program ini tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa saja, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya ibu hamil dan calon pengantin, PKK, TPK, KSH, pihak puskesmas, bidan kelurahan, ibu balita, dan masih banyak lagi. Semoga dengan diadakan kampung emas 2.0 dapat menurunkan prevalensi stunting di Surabaya bahkan dapat mencapai Surabaya zero stunting. Kedepannya semoga seluruh pihak baik pemerintah maupun mahasiswa di seluruh perguruan tinggi di Indonesia berkontribusi nyata dalam penurunan dan pencegahan stunting demi meningkatnya kualitas generasi kedepannya bukan hanya di Surabaya tetapi di seluruh Indonesia.
Referensi :
Kirana, R., dkk. (2022). Pengaruh Media Promosi Kesehatan Terhadap Perilaku Ibu Dalam Pencegahan Stunting Di Masa Pandemi Covid-19 (Pada Anak Sekolah TK Kuncup Harapan Bajarbaru) : Jurnal Inovasi Penelitian. 2 (9) : 2899-2906.
Rini, M., dkk. (2023). Analisis Faktor Penyebab Kejadian Stunting : Jurnal Keperawatan Florence Nightingale. 6 (1) : 8-12.
Oleh :
Kelompok 149 BBK Kampung Emas BBK 2.0 Kelurahan Siwalankerto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H