Mohon tunggu...
Vanya Desree
Vanya Desree Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sriwijaya

Saya gemar membaca dan menonton video blog dari mengenai berbagai macam konten.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fast Fashion: Ancaman bagi Keberlanjutan Lingkungan Bumi?

3 Maret 2023   05:29 Diperbarui: 3 Maret 2023   05:33 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengamanan pada bangunan tersebut telah habis masa berlakunya dan para ahli bahkan telah merekomendasikan bahwa bangunan tersebut harus dihancurkan. Akan tetapi, para pekerja tetap diperintahkan untuk masuk, dan mereka tetap datang karena takut tidak dibayar. Setelah kejadian ini, inspeksi bangunan dilakukan terhadap 1.106 pabrik yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan fast fashion dan ditemukan 80.000 masalah terkait keamanan.

Konsumen didorong untuk mempertimbangkan implikasi etis dan berkelanjutan dari pilihan belanja mereka, karena dapat dilihat bahwa industri fast fashion memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan, mulai dari produksi limbah dan polusi air hingga penipisan sumber daya dan eksploitasi tenaga kerja. Untuk mengurangi dampak-dampak ini, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan konsumen untuk mengatasi dampak negatifnya.

Cara paling efektif untuk mengurangi dampak negatif dari fast fashion terhadap lingkungan adalah dengan mengurangi konsumsi fast fashion. Konsumen dapat mengutamakan untuk membeli barang-barang berkualitas tinggi yang tahan lama dan dapat dipakai untuk waktu yang lama, sehingga mengurangi pembelian pakaian baru dan hanya membeli jika memang perlu membeli pakaian baru, dengan membeli dari merek fashion yang berkelanjutan (sustainable) dan menggunakan bahan ramah lingkungan serta dengan praktik tenaga kerja yang etis. 

Daripada membuang pakaian lama, konsumen dapat menyumbangkan pakaian lama ke organisasi amal atau daur ulang. Konsumen juga dapat mempelajari lebih lanjut tentang dampak negatif dari fast fashion dan mengajak teman dan keluarga konsumen untuk membantu dalam upaya mengurangi konsumsi fast fashion, serta mendukung merek-merek fashion yang berkelanjutan dan proses produksi yang etis.

Maka dari itu, saya berharap bagi konsumen agar merasa terdorong untuk mendukung kebijakan-kebijakan yang mempromosikan keberlanjutan, dan menghubungi pembuat kebijakan setempat lalu mengajak mereka untuk mendukung kebijakan yang mempromosikan praktik fast fashion yang berkelanjutan dan etis. Dengan mengambil langkah-langkah ini, konsumen dapat berkontribusi dalam upaya meminimalisir dampak negatif fast fashion terhadap lingkungan.

Nama: Vanya Desree (07041282126071)

Mata Kuliah : Studi Keamanan Internasional
Dosen pengampuh : Nur Aslamiah Supli, BIAM., M.Sc.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun