Hal itu berkaitan dengan lebih aktifnya area Dorsal Striatum di otak para pengidap Anorexia, area yang dikaitkan dengan tindakan kebiasaan, saat memilih makanan. Joanna Steinglass, salah satu psikiater yang terlibat dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa ini adalah studi pertama yang menguji hipotesis bahwa perilaku Anorexia Nervosa memenuhi definisi ilmu saraf kognitif tentang 'kebiasaan'. Penelitian ini juga menemukan bahwa ketika pasien Anorexia Nervosa membuat pilihan makanan, mereka menunjukkan adanya aktivitas di area otak Dorsal Striatum, sedangkan orang yang sehat tidak. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan mekanisme saraf yang aktif pada orang-orang ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H