Mohon tunggu...
Vany Ameliana
Vany Ameliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka konten ber edukasi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Pentingnya Kepemimpinan dalam Organisasi

6 Mei 2023   14:15 Diperbarui: 6 Mei 2023   14:13 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan?

Kepemimpinan (leadership) sebagai suatu keahlian dalam memberikan pengaruh pada individu atau sekelompok orang untuk memperoleh visi atau tujuan. Seorang pemimpin dalam dilihat dari bagaimana pemimpin tersebut dapat mempengaruhi orang lain dengan kharisma yang dimilikinya dan juga dapat mengendalikan semua situasi dan kondisi yang sedang dihadapinya di lingkungannya. Seorang pemimpin juga harus memiliki kestabilan emosi dalam memimpin para anggota di bawahnya dan bersikap adil kepada para anggota-anggota. Kepemimpinan (leadership) dalam organisasi tidak bisa dipisahkan dari ilmu manajemen. Tanpa adanya kepemimpinan tidak mugkin suatu organisasi dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

Seberapa pentingkah kepemimpinan?

Pemimpin dalam sebuah organisasi memiliki peranan penting dalam mengarahkan dan mempengaruhi para bawahannya. Karena adanya pimpinan dapat menjadi salah satu ujung tombak dari kesuksesan pada organisasi, tanpa adanya orang yang mengatur dan mengarahkan suatu organisasi niscaya organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya sesuai dengan visi dan misinya. Oleh sebab itu, diperlukan figur seorang pemimpin untuk dapat mengelola dan mengatur organisasi untuk mencapai tujuan-tujuannya. Peran pimpinan diantaranya ialah dapat mengatur konflik pada organisasi yang dipimpinnya sehingga konflik tersebut dapat diselesaikan dengan baik dan tidak ada yang dirugikan. Pemimpin merupakan seorang yang positif dan penuh percaya diri yang memiliki visi, misi dan nilai etika yang tinggi, dengan kemampuan menyampaikan gagasan dan mampu dalam rangka mendorong dan berhubungan baik dengan orang lain. Kepemimpinan akan menjadi faktor penentu keberhasilan dalam suatu organisasi. Hal ini dikarenakan kepemimpinan menjadi titik pusat adanya perubahan signifikan dalam organisasi, kepemimpinan menjadi kepribadian yang memiliki dampak dan kepemimpinan merupakan seni dalam menciptakan kesesuaian dan kestabilan organisasi.

Adapun pendekatan kepemimpinan yang diterapkan dalam organisasi:

1. Pendekatan Sifat atau Trait Approach

Dalam pendekatan sifat timbul pemikiran bahwa pemimpin itu dilahirkan, pemimpin bukan dibuat. Pemikiran semacam itu dinamakan pemikiran “Hereditary” (turun temurun). Pendekatan secara turun temurun bahwa pemimpin dilahirkan bukan dibuat, pemimpin tidak dapat memperoleh kemampuan dengan belajar/latihan tetapi dari menerima warisan, sehingga menjamin kepemimpinan dalam garis turun temurun dilakukan antar anggota keluarga. Dengan demikian kekuasaan dan kesejahteraan dapat dilangsungkan pada generasi berikutnya yang termasuk dalam garis keturunan keluarga yang saat itu berkuasa.

2. Pendekatan perilaku atau Behavior Approach

Pendekatan ini biasa memiliki peranan penting terhadap apa yang dilakukan pemimpin, pemimpin bisa dianggap gagal maupun berhasil jika memiliki suatu gaya bersikap dan bertindak dalam kepemimpinannya. Pemimpin yang memiliki perilaku baik biasanya dapat menjalankan berbagai tugas dan bisa menjadi contoh yang relatif baik serta mampu berkomunikasi baik dengan bawahnnya. Maka dari hal ini pendekatan perilaku penting untuk dilakukan langsung oleh pemimpin.

3. Pendekatan Kontingensi

Dalam pandangan ini dikenal dengan sebutan “One Best Way”(Satu yang terbaik), artinya untuk mengurus suatu organisasi dapat dilakukan dengan paralek tunggal untuk segala situasi. Padahal kenyataannya tiap-tiap organisasi memiliki ciri khusus bahkan organisasi yang sejenis akan menghadapi masalah berbeda lingkungan yang berbeda, pejabat dengan watak dan perilaku yang berbeda. Oleh karena itu tidak dapat dipimpin dengan perilaku tunggal untuk segala situasi. Situasi yang berbeda harus dihadapi dengan perilaku kepepimpinan yang berbeda.

4. Pendekatan Situasional

Konsep ini dikembangkan untuk membantu orang menjalankan kepemimpinan dengan memperhatikan peranannya. Konsepsional melengkapi pemimpin dengan pemahaman dari hubungan antara gaya kepemimpinan dan tingkat kematangan para pengikutnya. Penekanan dalam situasional ini hanyalah berlaku pada pemimpin dan bawahannya saja. Karna bukan saja pengikut sebagai individu bisa menerima atau menolak pemimpinnya tetapi sebagai pengikut secara kenyataannya dapat menentukan kekuatan pribadi apapun yang dimiliki pemimpin.

Apa saja teori yang berhubungan dengan kepemimpinan dan perlu kita ketahui?

Paling tidak ada tiga teori yang menjelaskan mengenai latar belakang adanya pemimpin. Teori tersebut ialah sebagai berikut : 

1. Teori Genetik 

Lahirnya pemimpin berdasrkan teori ini bersumber pada bakat. Bakat yang dimiliki sejak lahir membawa sifat pemimpin. Dapat disimpulkan pada pembahasan ini bahwa sifat kepemimpinan berasal dari warisan. Selanjutnya warisan hanya dimiliki orang orang tertentu.

2. Teori Sosial 

Berbeda dengan teori tentang kepemimpinan sebelumnya. Teori sosial mengemukakan bahwa sejatinya seseorang memiliki sifat kepemimpinan dalam mengatur organisasi melalui suatu proses. Proses tersebut dapat berupa pelatihan, mengenyam pendidikan, atau adanya kesempatan. Sehingga melalui teori sosial menempis anggapan sebelumnya teori genetik. Teori ini secara eksplisit berkata bahwa siapapun orangnya dapat menjadi pemimpin suatu organsiasi tanpa melihat adanya bakat atau tidak asalkan kemampuan akan kepemimpinan terus dilatih dan dikembangkan.

3. Teori Ekologis 

Pada teori ekologis menyatakan bahwa kepemimpinan dalam organisasi merupakan perpaduan antara bakat dan pengembangan diri. Dengan kata lain teori ini adalah perpaduan antara teori genetik dan sosial dalam mengemukakan asal usul pemimpin atau kepemimpinan dalam organsiasi.

Namun menurut Fred Luthan (1998 : 273) mengemukakan ada 4 teori mengenai kepemimpinan yaitu:

a. Trait Theories of Leadership

Teori ini berawal dari pendapat bahwa kepemimpinan adalah suatu yang dibawa sejak lahir dan kepemimpinan tidak dapat diciptakan. Teori Great Man menyatakan bahwa seseorang dilahirkan dengan membawa atau tidak membawa sifat kepemimpinan.

b. Group and Exchange Theories of Leadership 

Teori kepemimpinan kelompok didasarkan pada pendekatan psikologi sosial. Disamping itu, teori pertukaran klasik adalah pendekatan yang utama untuk teori ini. Dalam hal ini ada pertukaran positif antara pemimpin dan pengikut.

c. Contingency Theory Leadership

Model ini mengkaji tentang kaitan antara gaya kepemimpinan dan kondisi yang terjadi. Kondisi-kondisi yang dijelaskan Fiedler mencakup dua dimensi : 

(1) Kaitan pimpinan anggota adalah variabel pertama yang utama dalam menentukan kondisi; dan 

(2) Tingkatan struktur tugas ialah faktor kedua yang menentukan kondisi posisi kekuatan pemimpin.

d.  Path Goal Leadership Theory

Teori ini merupakan derivasi dari teori kerangka kerja harapan motivasi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui dampak kepemimpinan pada kinerja. Pada intinya, path goal theory berusaha menggambarkan dampak perilaku pemimpin pada motivasi, kepuasan dan kinerja bawahan.

Lalu seperti apa sifat pemimpin yang ideal dalam menjalankan manajemen organisasi?

Berikut adalah sifat-sifat kepemimpinan dalam organisasi yang harus dimiliki setiap pemimpin : 

a. Menjadi Motivator 

Selain mengarahkan kepada tujuan dari organisasi pemimpin juga harus memiliki sifat motivator yaitu memotivasi orang lain terutama anggota dari organisasinya. Peran motivator ini tentunya sangat penting dalam organisasi. Karna adanya motivator anggota organsisasi menjadi termotivasi untuk melakukan suatu hal yang mengarah kepada tujuan organsisasi.

Contoh : Pemimpin yang mempunyai sifat sebagai motivator yaitu Ketua Osis yang memotivasi anggotanya untuk lebih semangat menjadi panitia agar acaranya berjalan dengan lancar. 

b. Mempunyai Komunikasi yang baik antar semua anggota.

Pemimpin yang baik harus mempunyai komunikasi yang baik antar anggotanya. Pemimpin tidak boleh mempunyai sifat yang kesewenang wenangan. semua keputusan yang melibatkan Organisasi baiknya harus dibicarakan atau dikomunikasikan kepada anggotanya. 

Contoh : Pemimpin yang mempunyai komunikasi yang baik antar anggotanya adalah Ketua Osis yang membuat rapat untuk memutuskan kegiatan lomba apa saja yang akan diadakan saat memperingati hari kemerdekaan di sekolah. 

c. Bertanggung Jawab 

Sifat yang sangat penting dimiliki oleh seorang pemimpin adalah bertanggung jawab. Seorang pemimpin mempunyai tanggung jawab yang besar baik atas organisasi dan kegiatanya maupun atas semua anggotanya. ketika ada kesalahan pemimpin harus bertanggung jawab akan hal itu. kesalahan yang dilakukan anggota sejatinya adalah kesalahan pemimpinnya, yaitu kesalahan dari komunikasinya ataupun dari koordinasinya. Contoh : Pemimpin yang bertanggung jawab yaitu Ketua Osis yang selalu memastikan agar acara yang diadakan di sekolah dapat berjalan dengan lancar. 

d. Mampu memberikan kepercayaan kepada anggota. 

Memberikan tugas kepada setiap anggota agar anggota tersebut merasa ditinya dapat dipercaya. Dengan hal itu setiap angota termotivasi mempercayai dirinya sendiri karna pemimpinnya memberikan tanggung jawab kepadanya.

Contoh : Sifat mampu memeberikan kepercayaan yaitu ketua Osis yang menjadikan anggotnya menjadi panitia dan membagi bagi tugas kepada anggotanya.

Ada juga keterampilan yang harus dikuasai oleh pemimpin suatu organisasi, apa saja itu?

Terdapat setidaknya empat keahlian yang harus dikuasai oleh pemimpin sebuah organisasi. Keempat ketrampilan tersebut diantaranya : 

Ketrampilan Konseptual 

1. Kemampuan dalam mengkonsep dalam organisasi sangat diperlukan oleh pemimpin. Kemampuan ini merupakan keahlian dalam melakukan koordinasi dan mengintegrasikan segala kepentingan yang ada di dalam organisasi. Kemampuan ini bertujuan supaya pemimpin dapat lebih mudah memperoleh, menganalisis, dan mengintepretasikan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber.

2. Ketrampilan Komunikasi 

Kemampuan kepemimpinan yang perlu dimiliki oleh pemimpin adalah kemampuan komunikasi. Kemampuan kepemimpinan ini diperlukan oleh pemimpin untuk menjalin kerjasama, memahami dan memberi motivasi kepada orang lain dalam suatu organisasi. Pemimpin menggunakan kemampuan ini dalam kepemimpin organisasi untuk mendapatkan partisipasi dari bawahannya dan memberikan arahan dalam peraihan tujuan organisasi.

3. Ketrampilan Administratif

Keahlian ini merupakan keahlian yang berkaitan dengan seluruh kegiatan manajemen mulai dari perencanaan hingga pengawasan. Siapapun yang berada pada tampuk kepemimpinan sangat wajib memperhatikan hal ini karena hal ini berkaitan dengan peraturan, kebijakan, pengelolaan anggaran dan hal yang berkaitan dengan admiistrasi organisasi.

4. Ketrampilan Teknis 

Meski kegiatan operasional tidak terlalu melekat pada pemimpin organisasi namun pada proses kepemimpinan mengetahui hal teknis tetap diperlukan. Pemimpin organisasi perlu mengetahui hal teknis seperti penggunaan alat, prosedur atau metode pada bidang tertent seperti akuntansi, permesinan, dll agar dapat mengarahkan bawahannya dengan tepat dan mencapai hasil secara efektif. Tanpa pengetahuan akan hal teknis, kepemimpinaan dalam organisasi akan pincang, karena pemimpinnya akan mengarahkan organisasi dengan cara yang tidak benar.

Dan yang terakhir apa itu gaya kepemimpinan?

Gaya kepemimpinan atau style of leadership merupakan cara seorang pemimpin melaksanakan fungsi kepemimpinannya atau menjalankan fungsi managemennya dalam memimpin bawahanannya. Adapun gaya-gaya kepemimpinan yaitu sebagai berikut : 

A. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis adalah suatu kemampuan dalam mempengaruh orang lain agar dapat bersedia untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dengan berbagai cara atau kegiatan yang dapat dilakukan dimana ditentukan bersama antara bawahan dan pimpinan.

B. Gaya Kepemimpinan Birokratis

Gaya kepemimpinan birokratis ini dilukiskan dengan pernyataan "Memimpin berdasarkan adanya peraturan". Perilaku memimpin yang ditandai dengan adanya keketatan pelaksanaan suatu prosedur yang telah berlaku untuk pemimpin dan anak buahnya. Adapun beberapa ciri gaya kepemimpinan birokratis ialah Pimpinan akan menentukan segala keputusan yang berhubungan dengan seluruh pekerjaan dan akan memerintahkan semua bawahan untuk bisa melaksanakannya; Pemimpin akan menentukan semua standar tentang bagaimana bawahan akan melakukan tugas; Adanya sanksi yang sangat jelas kalau seorang bawahan tidak bisa menjalankan tugas sesuai dengan standar kinerja yang sudah ditentukan.

C. Gaya Kepemimpinan Laissez Faire

Gaya ini akan mendorong kemampuan anggota dalam mengambil inisiatif. Kurang interaksi dan kontrol yang telah dilakukan oleh pemimpin, sehingga gaya tersebut hanya dapat berjalan jika bawahan mampu memperlihatkan tingkat kompetensi dan keyakinan dalam mengejar tujuan dan sasaran yangcukup tinggi. Dalam gaya kepemimpinan ini, pemimpin sedikit sekali dalam menggunakan kekuasaannya atau sama sekali telah membiarkan anak buahnya untuk berbuat dalam sesuka hatinya

D. Gaya Kepemimpinan Kharismatik

Kelebihan dari gaya kepemimpinan karismatis ini ialah mampu menarik orang. Mereka akan terpesona dengan cara berbicaranya yang akan membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan memiliki gaya kepribadian ini akan visionaris.

E. Gaya Kepemimpinan Administratif

Gaya kepemimpinan tipe ini akan terkesan kurang inovatif dan telalu kaku dalam memandang aturan. Sikapnya sangat konservatif serta kelihatan sekali takut di dalam mengambil resiko dan mereka cenderung akan mencari aman.

F. Gaya Kepemimpinan Situasional

Inti dari teori kepemimpinan situational ialah bahwa suatu gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan dapat berbeda-beda, tergantung dari seperti apa tingkat kesiapan para pengikutnya. Pemahaman fundamen dari teori kepemimpinan situasional ialah mengenai tidak adanya gaya kepemimpinan yang paling terbaik. Teori kepemimpinan situasional akan bertumpu pada dua konsep yang fundamental yaitu tingkat kesiapan/ kematangan individu atau kelompok sebagai pengikut dan gaya kepemimpinan.

H. Kepemimpinan Militeristik

Tipe pemimpin seperti ini sangatlah mirip dengan tipe pemimpin yang otoriter yang merupakan tipe pemimpin yang senantiasa bertindak sebagai diktator terhadap para anggota kelompoknya. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik yaitu lebih banyak dalam menggunakan sistem perintah atau komando, keras dan sangat begitu otoriter, kaku dan seringkali untuk kurang bijaksana; menghendaki adanya kepatuhan yang mutlak dari bawahan; sangat menyenangi suatu formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang terlalu berlebihan; menuntut adanya sebuah disiplin yang keras dan kaku dari para bawahannya.

Kelompok 6:

1. Azzahra Nurul Fatima

2. Dhika Arief Kusuma

3. Irhamny Robby Nadia

4. Muthia Suci Anggraini

5. Riyanti Adinda Putri

6. Vany Ameliana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun