Mohon tunggu...
Vanessa Salvathea
Vanessa Salvathea Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Van

Baru belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan Produksi dan Konsumsi Media Jurnalistik

24 Februari 2021   23:45 Diperbarui: 27 Februari 2021   22:01 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai readers, akhirnya penulis bangun dari tidur lamanya di masa-masa libur kuliah. Apa kabar kalian semua? Penulis harap kabar kalian baik-baik dan sehat semua.

Rindu rasanya tidak bertemu dengan kalian. Sudah lama penulis tidak mengunggah konten artikel di sini.

Sharing sedikit tentang topik yang akan dibahas kali ini yaitu terkait dengan multimedia. Ya betul multimedia sudah tidak asing bagi kita semua.

Multimedia memiliki kaitan yang sangat dekat terhadap internet dan teknologi. Seperti kita dapat mendapatkan berita terbaru melalui telepon genggam dengan dukungan internet.

Berbeda sekali dengan jaman dulu, ketika ingin mendapatkan informasi terbaru harus menunggu satu hari kemudian. Melalui surat kabar cetak, radio, TV.

Masuk dalam pembahasan apa itu multimedia, diawali dari media baru. Media baru menyajikan kemudahan kita dalam kemudahan dalam pembaruan informasi maupun mengakses berita, hal ini melahirkan budaya baru atau gaya baru dalam mengonsumsi berita.

“What is Multimedia Jurnalism” yang ditulis oleh Mark Deuze menjelaskan bahwa multimedia sendiri memiliki konteks yang luas. Tidak hanya berasal dari satu sudut pandang saja.

Karena multimedia sangat luas dan berasal dari berbagai sudut pandang, perlu adanya konvergensi yang mempengaruhi dalam persepsi sang jurnalis yang berdampak pada identitas jurnalisme multimedia.

Multi dan media, karena terlalu banyak aspek di dalamnya maka perlu adanya konvergensi, agar dapat memberikan tawaran dengan lengkap dari berbagai aspek. Sehingga semua aspek media bisa menjadi satu dalam proses pembuatannya, seperti tulisan, lisan, audio, gambar diam, gambar bergerak, grafik agar dapat terintegrasi dengan baik dalam satu tujuan.

Perlu adanya kesadaran bahwa tekonologi dalam bidang komunikasi akan selalu ada pembaruan. Pembaruan ini tidak mengenal adanya ruang dan waktu, bisa saja besok ada platform atau bentuk media berita baru.

Manusia haus akan informasi namun minim dalam membaca. Hal ini sangat disayangkan, apalagi bagi industri media cetak yang menyajikan kontennya hanya dalam bentuk teks dan gambar saja.

Maka dari itu, pembaruan media dalam bentuk audio dan gambar bergerak mengungan minat orang untuk terus mengakses berita. Apalagi dengan ditambah dengan gambar berwarna baik dari foto maupun ilustrasi.

Jika dibandingkan media berita pada saat dulu dan era sekarang sangat berbeda. Tentu saja budaya produksi dan konsumsi juga berbeda.

Tidak hanya kecepatan informasi, namun tampilan konten ilustrasi, video, audio juga bisa menjadi daya tarik. Sehingga pembaca tidak merasa bosan.

Hal ini berpengaruh bagi tim produksi berita, mereka harus aktif mengikuti perkembangan informasi dan konsep pemberitaan. Agar bagi organisasi atau kantor berita tidak kehilangan pembaca setia.

Ada dua kunci untuk bisa mengerti dan memahami budaya konsumsi media, yaitu pertama preferensi yang bersandar pada yang ditawarkan oleh media massa dengan multitasking. Kedua yaitu kemampuan dan keinginan untuk aktif berpartisipasi seperti meninggalkan jejak pendapat dalam forum diskusi, menyumbang suara dari sudut pandang masing-masing.

stangage-blog-sept-10media-1170x570-603a5e89d541df55e5740e13.jpg
stangage-blog-sept-10media-1170x570-603a5e89d541df55e5740e13.jpg
Mengikuti tren yang ada, penting bagi sebuah perusahaan media untuk bisa paham gaya konsumsi atau kebiasaan orang. Yaitu :

1. membaca : orang lebih suka membaca berita secara online daripada cetak, hal ini menyebabkan kerugian bagi kantor media cetak karena pembaca kini lebih tertarik untuk pindah ke online.

2. menonton : apa yang ada di media kontemporer merupakan kebangkitan citra serta kejatuhan kata. Melihat dunia tidak melalui buku lagi namun kini melihat dunia dari televisi yang lebih menarik perhatian.

3. mendengarkan : radio sekarang dapat diakses dengan internet melalui website atau platform audio streaming. Konsumen suka mendengarkan berita audio sambil melakukan aktivitas lain.

4. multitasking : seperti namanya multitasking, yang memberikan gambaran paling tepat pada pengguna media kontemporer, orang-orang ikut terlibat pada produksi dan konsumsi secara bersama.

Keempat tren kebiasaan konsumsi berita orang bukanlah hal yang baru lagi bagi kita. Apalagi sekarang yang dibutuhkan oleh orang-orang yaitu kecepatan dalam mendapatkan informasi.

Tidak hanya cepat saja namun juga hal yang kadang masih diabaikan oleh portal media yaitu kredibilitas. Cepat namun berita yang disampaikan tidak sesuai dengan realita hanya menimbulkan hoax.

Namun dari sisi dunia kerja media, terkadang seorang jurnalis mendapat banyak tuntutan dari pihak atas untuk mengunggah berita-berita baru. Dari sinilah sebuah berita tidak bisa maksimal.

Tidak bisa disangkal jika persaingan dalam duinia media atau ruang berita sangat ketat. Kita tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi.

Hal ini berdampak terus ke dalam pola budaya industri media berita. Kompetisi yang ada akan terus mengeras, angka pembaca dan pengunjung laman juga akan menjadi salah satu faktor pendukung naik turunnya sebuah prestasi dari organisasi kantor media.

20ca58d796c72df07cf24ca2ffe531cc-700-603a5f218ede486e0a196fb3.jpg
20ca58d796c72df07cf24ca2ffe531cc-700-603a5f218ede486e0a196fb3.jpg
Untuk terakhir, mungkin penulis tidak tahu apakah kalian menyadari atau tidak. Tetapi, akibat internet yang memiliki sifat bebas sehingga siapapun bisa memberikan opininya.

Opini inilah yang kita tidak bisa tahu apakah baik atau justru menggiring ke hal yang tidak baik. Sebuah tulisan berita di webiste memiliki kekuatan penuh untuk mempengaruhi seseorang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun