Ketiga, sikap relatif lebih menetap. Berbagai studi menunjukkan bahwa sikap politik kelompok cenderung dipertahankan dan jarang merigalami perubahan.
Keempat, sikap mengandung aspek evaluatif: artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan, sehingga Bern memberikan definisi sederhana: “Attitudes are likes and dislikes.” (1970:14)
Kelima, sikap timbul dari pengalaman; tidak dibawa sejak lahir, tetapi merupakan hasil belajar. Karena itu sikap dapat diperteguh atau diubah. Beberapa orang sarjana menganggap sikap terdiri dari komponen kognitif, afektif, dan behavioral.
Emosi
Emosi menunjukkan kegoncangan organisme yang disertai oleh gejalagejala kesadaran, keperilakuan, dan proses fisiologis. Bila orang yang Anda cintai mencemoohkan Anda, Anda akan bereaksi secara emosional karena Anda mengetahui makna cemoohan itu (kesadaran). Jantung Anda akan berdetak lebih cepat, kulit memberikan respons dengan mengeluarkan keringat, dan aapas terengah-engah (proses fisiologis). Anda mungkin membalas cemoohan itu dengan kata-kata keras atau ketupat bangkahulu (keperilakuan).
Dari faktor-faktor yang telah dijelaskan akan menuntut manusia harus lebih bijaksana dalam menjalankan interaksi dengan lingkungan yang adala pada diri sendiri maupun lingkungan diluardiri sendiri.
Lantas apakah manusia masih memandang bahwa komunikasi itu tidaklah penting untuk dijalankan?, sungguh manusia yang tidak mau belajar, jika manusia hanya mementingkan komunikasi berjalan dalam dirinya sendiri, tanpa mau berkomunikasi dengan lingkungannya.
Sumber dan bahan bacaan
_____. (2012). Judul tulisan: Psikologi Komunikasi. Diperoleh dari http://www.psikologizone.com/psikologi-komunikasi/06511887, (29 Maret 2012)
_____. (2012). Judul tulisan: Faktor-faktor Personal yang Mempengaruhi Perilaku Manusia. Diperoleh dari http://akch.wordpress.com/2007/09/17/faktor-faktor-personal-yang-mempengaruhi-perilaku-manusia-2/ (29 Maret 2012)
_____. (2012). Judul tulisan: Kasih saying dalam Islam. Diperoleh dari http://10108602.blog.unikom.ac.id/kasih-sayang-dalam.118
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H