Judul :Â Hadiah Ulang Tahun
Pengarang : Dadang Ari Murtono
Tahun Terbit : 2017
Ringkasan cerita :
      Di ulang tahun Srikanti yang ke-13, Srikanti mendapatkan lukisan yang usianya sudah puluhan tahun lamanya. Awalnya, Srikanti menginginkan hp baru tapi kedua orang tua nya kelewat pelit hingga menghadiahkan Srikanti lukisan tersebut. Srikanti benar-benar merengek ketika lukisan tersebut dipajang di dinding kamarnya, Srikanti merengek tidak ingin masuk ke kamarnya sampai akhirnya Srikanti merasa merinding berada sendirian di ruang tamu dan memutuskan untuk masuk ke kamarnya Srikanti menghampiri tempat tidurnya, dan puncak amarah Srikanti meningkat ketika melihat lukisan tersebut, kuku-kukunya di tancapkan pada lukisan pantai tersebut. Tidak disangka, lukisan pantai tersebut mengeluarkan air dan seorang anak laki-laki seusianya yang berada di dalam lukisan tersebut mengajak Srikanti bermain ke dalam lukisan, kejadian tersebut membuat Srikanti tidak percaya atas apa yang telah dia lihat.
      Keesokan harinya, Srikanti menatap kembali lukisan tersebut sembari memanggil anak laki-laki yang ada di dalam lukisan tersebut. Kesal karena tidak mendapat balasan dari anak laki-laki tersebut, Srikanti mulai mencakar lukisan tersebut agar anak laki-laki itu keluar kembali. Sayangnya, bukan anak laki-laki yang keluar dari lukisan tersebut melainkan air deras beserta paus dan perahu memenuhi kamarnya. Seperti ada semesta dari dimensi lain yang dipindahkan ke kamar Srikanti dengan cara yang tidak elegan.
Penilaian :
- KELEBIHAN
Cerpen ini memiliki cerita yang unik karena cerita ini diawali dengan genre Drama dan berakhir dengan genre Fantasi. Susunan cerita ini pun rapih dan jelas jadi para pembaca akan mudah memahami alurnya seperti apa, selain itu cerpen ini memberikan bumbu-bumbu romansa seperti anak laki-laki itu mengulurkan tangannya supaya Srikanti masuk ke dalam bidang 2 dimensi tersebut, juga anak laki-laki itu berkata "Kau tak perlu takut. Tak ada bahaya di sini."
- KEKURANGAN
Cerpen ini masih menggunakan banyak kata-kata yang sulit dimengerti sehingga ketika pembaca membaca cerpen ini akan merasa malas membacanya. Selain itu cerpen ini memiliki ending yang menggantung, seharusnya interaksi Srikanti terhadap anak laki-laki itu lebih banyak karena itulah yang membuat cerita ini menarik.
Manfaat :Â
Cerpen ini memberikan pesan bahwa hal sekecil apapun harus disyukuri, segala apapun yang menjadi milik kita itu harus disyukuri. Jika tidak menyukai pemberian dari orang lain setidaknya hargai pemberiannya dan mengucapka terima kasih, urusan menyukai atau tidaknya kita terhadap pemberian tersebut itu urusan nanti. Setelah membaca cerpen ini pembaca akan membayangkan seperti apa kejadiannya jika digambarkan dan itu bagus untuk melatih kreativitas otak.