Mohon tunggu...
vannes
vannes Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Untar

Mahasiswa Untar /Jurusan Manajemen Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

STRATEGIC ALLIANCE Strategic Alliance

28 Maret 2022   13:53 Diperbarui: 28 Maret 2022   14:22 1155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Vannes (115190062)

Dilihat dari perkembangan dan perubahan lingkungan bisnis dalam era globalisasi ini yang semakin meningkat Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis yang demikian pesat, banyaknya perusahaan yang bekerjasama dengan pihak diluar perusahaan yang kuat. 

Dengan adanya suatu hubungan kelompok yang memiliki visi dan misi yang sama serta memiliki beberapa bidang bisnis sehingga perusahaan mulai berpikir untuk saling melengkapi atau saling mendukung kegiatan satu dengan yang lainnya melalui kerjasama yang saling menguntungkan. Hal ini dapat dilakukan dengan membentuk aliansi strategis perusahaan.

Jadi pada dasarnya aliansi strategis merupakan suatu bentuk kerjasama atau hubungan pengelola perusahaan untuk saling melengkapi dan mendukung kegiatan satu dengan yang lainnya serta memiliki tujuan yang sama. dalam (Remigijus Kinderis dan Giedrius Jucevičius) disebuah jurnalnya meyebutkan bahwa menurut beberapa penelitian tentang aliansi serta konsep aliansi (Porrte, 1990) Aliansi strategis dapat berupa perjanjian jangka panjang atau jangka pendek antar perusahaan, dimana lebih penting dari pada transaksi pasar biasa. Kemungkinan bentuk aliansi strategis dapat berupa perusahaan bersama, lisensi, perjanjian pasokan jangka panjang, dll. Aliansi dapat juga terbagi menjadi beberapa kelompok mitra/peserta diantaranya: perusahaan lain, penelitian lembaga, universitas, komite dan lembaga nasional, pemasok, distributor, dan klien/pembeli.  

Dalam melakukan aliansi strategis setiap perusahaan memiliki motif untuk melakukan suatu bentuk kerja sama tersebut. Beberapa ilmuwan melakukan penelitian untuk membedakan motif tertentu dalam pembentukan aliansi strategis terdapat beberapa kategori motif dalam pembentukan aliansi strategis perusahaan menurut (Todeva dan Knoke, 2005) diantaranya:

  • Ekonomi strategi berupa mendapatkan pasar yang lebih luas, saling membantu untuk masalah biaya dan mengabungkan sumber daya menjadi lebih besar, mengurangi resiko serta diversifikasi.
  • kategori strategis berupa untuk pembentukan serta menguatkan daya saing perusahaan, mendapatkan asimilasi teknologi baru dari kerjasama, menciptakan produk baru, bekerjasama dengan pesaing potensial sehingga menbuat pengaruh terhadap perkembangan industry perusahan.
  • Kategori politik berupa untuk melakukan pengembanan terhadap standar teknis serta penghapusan pembatasan untuk peraturan hukum.
  • Adapun motif lain bagi perusahaan untuk membentuk aliansi adalah untuk memecahkan masalah kegagalan pasar yang disebabkan oleh asset yang bersifat khusus, untuk memperkuat posisi persaingan dan untuk menyerap knowledge dari luar.

Perusahaan yang melakukan aliansi strategis tentu memiliki banyak keuntungan serta manfaat dalam memperkuat potensi perusahaan meskipun sulit untuk dilihat dari berbagai sisi karena manfaat-manfaat tertentu terjalin dan bergantung satu sama lain diantaranya:

  • Teknologi, dengan berkerjasama dengan perusahaan lain kita bisa mendapatkan akses teknologi berupa pertukaran informasi berupa sumber daya, ide, biaya serta berbagai bentuk trasfer teknologi yang dapat digunakan.
  • Manfaat finasial, dapat berupa peningkatan potensi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar serta menguragi penggunaan biaya dan resiko bisnis dapat ditanggung bersama.
  • Pemasaran, peluang untuk menemukan potensi pasar sangat besar, akses untuk mitra pasar terutama dalam aliansi global, dapat saling membantu untuk menpromosikan produk baru.
  • Manajemen, dengan adanya aliansi ini memungkinkan berbagi pengalaman dan ilmu, mendapatkan rantai pasokan yang lebih efisien serta dapat melakukan pelatihan untuk antar manajemen.

Tentunya dalam melakukan aliansi strategis memiliki resiko serta kelemahan yang harus dan perlu diperhatikan oleh perusahaan yang ingin beraliansi atau bermitra serta dalam memilih mitra tentunya harus memiliki satu tujuan yang sama dengan bermotif yang baik tentunya harus dipilih dengan cermat dengan siapa kita akan beraliansi tentunya hasil yang kita inginkan dari beraliansi dapat berlawanan dengan hasil yang kita harapkan jadi sangat penting untuk juga perusahaan menganalisis serta mencari informasi tentang perusahaan yang ingin kita ajak untuk beraliansi, kerjasama antar perusahaan tentunya memiliki resiko diantaranya pembagian hasil tidak rata, terjadinya konflik karena kepentingan sepihak tentunya hal tersebut berdampak buruk terhadap aliansi kerjasama ini, kelemahan utama dalam beraliansi adalah dimana yang lebih kecil harus tunduk kepada aliansi sehingga mereka kehilangan control atas mereka sehingga menyebabkan ketidak efensian ekonomi dalam kerjasama tersebut.

Dalam pembentukan aliansi strategis tentunya dibutuhkan proses serta tahapan-tahapan yang perlu dilalui dalam jurnal (Remigijus Kinderis dan Giedrius Jucevičius) disebutkan terdapat 4 tahapan menurut Lewis (1990) diantaranya:

  • Menetapkan tujuan
  • Menentukan serta memilih jenis aliansi
  • Melakukan analisis potensi serta peluang dalam pembentukan aliansi
  • Memilih mitra serta melakukan pembentukan aliansi

Seperti yang diketahui bahwa dalam menjalankan aliansi startegis tentunya diperlukan beberapa tipe dalam melakukannya diantaranya yaitu

  • Equity strategic alliance adalah dimana dalam perusahaan memiliki persentase yang  berbeda dari beberapa gabungan perusahaan dalam aliansi dapat dibentuk untuk mengkominasikan menjadi keunggulan dalam bersaing.
  • Nonequity strategic alliance adalah suatu perusahaan yang melakukan hubungan kontraktual dengan memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya untuk mengembangkan keunggulan dalam bersaing.
  • Joint venture adalah aliansi dari beberapa perusahaan yang saling berbagi sumber daya dengan menbangun perusahaan yang baru yang independen dan legal untuk dapat mengembangkan kapabilitas keunggulan bersaing.
  • Global Strategic Alliances adalah hubungan kerjasama perusahaan antar negara dimana aliansi ini terbentuk terkadang koperasi dengan pemerintah asing.

KESIMPULAN

Aliansi strategis dapat meningkatkan profitabilitas dan daya saing suatu perusahaan dimana dalam strategi aliansi perusahaan dapat meingkatkan potensi serta kinerja suatu perusahaan. Dengan adanya aliansi strategis, perusahaan dapat meanfaatkan teknologi baru atau knowledge baru yang bisa mengembangkan potensi perusahaan. Seperti yang diketahui dengan adanya aliansi strategis ini perusahaan bisa mengekspansi pasar yang lebih luas serta memiliki keunggulan  dan dengan adanya kerjasama ini  perusahaan dapat saling melengkapi dengan perusahaan yang beraliansi, serta adanya organisasi network yang luas adapun beberapa alasan mengapa perusahaan membentuk aliansi diantaranya manfaat teknologi yang luas, terbantunya financial, mendapatkan peluang pasar yang lebih, dan memungkinkan berbaginya ilmu manajemen dalam aliansi perusahaan, namun juga ada beberapa hambatan dalam proses aliansi Beberapa faktor yang menghambat proses aliansi adalah pengalaman dan perbedaan budaya dengan Perbedaan budaya organisasional menunjukkan bahwa tingkat ketidaksamaan antara bisnis partner, warisan institusional dan budaya organisasional. Dalam beberapa penelitian juga menyatakan bahwa perbedaan organisasional mempengaruhi transfer knowledge. Tapi Aliansi strategis juga memberikan banyak keuntungan untuk perusahaan yang bergabung di dalamnya. Banyak bisnis yang berkembang dengan sangat pesat ketika melakukan aliansi bisnis. Bahkan untuk perusahaan yang memiliki korporasi besar sekalipun, aliansi strategis tetap dibutuhkan agar tetap memperlancar bisnis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun