Mohon tunggu...
Von Lamalera
Von Lamalera Mohon Tunggu... -

pemikir pejuang - pejuang pemikir

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi (bukan) Marhaen

25 Maret 2014   01:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:32 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana yang dituntut oleh Romo Franz Magnis Suseno, SJ, sampai hari ini belum ada strategi dan program jitu yang cukup layak dan tajam untuk menjawab pertanyaan besar kaum Marhaen:   apa strategi untuk memberdayakan rakyat banyak,  sehingga level kehidupan ekonominya beranjak lebih tinggi, ke level ekonomi yang manusiawi: makan tiga kali sehari, rumah yang layak dan sehat, pekerjaan yang layak, pelayanan kesehatan yang murah dan berkualitas, pendidikan yang baik.

Saya membayangkan satu hal penting yang seharusnya patut diperhatikan:  rakyat kecil harus memiliki akses yang relatif mudah ke modal.  Tanpa modal, tidak akan ada kaum Marhaen.   Modal diperlukan untuk menumbuh kembangkan usaha - usaha ekonomi kecil yang kreatif, sebagai soko guru perekonomian nasional.  Bila usaha - usaha ekonomi kecil kreatif ini berkembang dengan baik, maka basis kekuatan ekonomi bangsa menjadi lebih kuat: ketergantungan pada luar negeri bisa dikurangi.

Sudah banyak program yang sedikit banyak menyentuh hal ini: KUR, pinjaman mikro dan sebagainya.  Tetapi sejauh pengamatan saya, program - program tersebut tidak dibimbing oleh teori perjuangan (ideologi) yang kuat.  Akibatnya, program - program yang baik tersebut menjadi sekedar program - program untuk menyerap (baca: menghabiskan) anggaran negara, parsial, tidak singkron dan seterusnya.  Tiap departemen / instansi memiliki program masing - masing,  berbenturan, tumpang tindih, tidak sinkron satu sama lain: tidak dituntun oleh "benang merah" pemikiran / ideologi tertentu,  dan nampaknya tidak bergerak menuju satu tujuan / cita - cita tertentu.   Dengan kata lain, visi - misi - strategi dan program-program dari rezim SBY tidak dijiwai oleh ideologi yang berpihak ke rakyat (sebab ideologinya adalh neolib).

Di titik ini lah saya menaruh harapan pada Jokowi: keberpihakan pada rakyat dan bangsa, penggunaan anggaran dan sumber daya secara efektif dan efisien untuk menggerakan rakyat banyak menuju Indonesia Raya.

Kita tunggu release pemikiran Jokowi sebagai calon presiden.

tabik,

VL

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun