Mohon tunggu...
Vani Diana
Vani Diana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sakitnya Gigi Terkena Obat Pemati Saraf

1 Mei 2019   05:26 Diperbarui: 20 April 2021   12:25 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sakit gigi (Sumber : kompas.com | shutterstock)

Kira-kira seminggu yang lalu saya mengajak anak saya ke dokter gigi untuk mengecek kondisi gigi kami. Untuk anak saya, saya ingin Dokter membersihkan karang giginya. Sedangkan untuk saya, saya ingin lubang-lubang gigi diperbaiki dan ditambal.

Memang sih, idealnya membersihkan karang gigi dilakukan setiap enam bulan sekali (begitu saran dari dokter gigi langganan saya). Namun, beberapa kesibukan akhir-akhir ini membuat konsentrasi saya tidak penuh untuk mengawasi keadaan gigi keluarga. 

Akibatnya, karang gigi anak saya baru sempat (akan) dibersihkan lagi setelah satu setengah tahun lebih. Saya sendiri pun baru teringat untuk benar-benar memperhatikan kesehatan gigi lagi setelah belakangan ini crown di salah satu gigi bermasalah. 

Akhirnya, saya memutuskan untuk mengajak anak ke dokter gigi saat itu juga; mumpung anak saya pun tengah libur menjelang UNBK sekolahnya.

Di Dokter, baru ketahuan ternyata ada beberapa lubang di gigi geraham anak saya yang mulai terbentuk. Alhamdulillahnya masih kecil dan bisa segera ditangani. Kondisi gigi anak saya pun ternyata (cukup mengejutkan) masih baik. Karang giginya tidak ada banyak, hanya noda-noda di gigi akibat minum minuman seperti teh atau minuman manis lain. 

Saya lega mendengarnya. Karang gigi bila dibiarkan lama-kelamaan bisa menjadi karies yang akan menggerogoti gigi dan membuat aneka infeksi di sekitarnya. Syukurlah ternyata gigi anak saya masih terhitung baik dan bersih.

Sedangkan pada saya, beberapa gigi yang bermasalah akhirnya ditangani oleh Dokter. Total ada tiga buah gigi yang bermasalah, termasuk salah satunya yang crown giginya aus karena waktu. Gigi-gigi yang bermasalah itu membutuhkan penanganan yang tidak instan. Karenanya, Dokter memberikan obat pemati saraf gigi dan meminta saya kembali minggu berikutnya.

Yang membuat saya kaget, ternyata obat pemati saraf tersebut sangat cepat bereaksi. Beberapa menit saja selesai penanganan oleh Dokter, efek kerjanya sudah terasa. 

Rasa nyut-nyutan menjalar di sekitar gusi yang bermasalah hingga ke pipi dan dagu (kebetulan gigi-gigi yang bermasalah ada di bagian atas dan bawah). Saya sampai menahan tangis karena sakit yang amat sangat. 

Sudahlah saya harus mencari Grab untuk pulang bersama anak, obat penahan rasa sakitnya pun harus dibeli... lengkap sudah rasanya penderitaan. Saya tahu prosedur ini harus saya lalui karena beberapa tahun yang lalu pun saya sudah pernah menjalani perawatan saraf gigi. 

Tapi saya lupa sama sekali kalau ada bagian yang tidak menyenangkan ini, dan PD saja melenggang ke Dokter tanpa persiapan mental apa pun. Akibatnya, ketika bertemu lagi dengan si pemati saraf gigi ini, derita yang sama terulang lagi. 

Syukurlah semua itu sudah berlalu dan kini rasa sakitnya sudah hilang sama sekali. Sesekali kalau diingat-ingat lagi berdiri di pinggir jalan sore itu sambil mengusap air mata (karena sakit yang luar biasa), rasanya masih membuat trauma. Tapi walau bagaimana pun saya harus cepat move on. 

Beberapa hari ke depan adalah jadwal pertemuan berikutnya dengan Dokter. Saya harus kembali siapkan mental dan menjalani lagi perawatan gigi hingga selesai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun