Mohon tunggu...
Vania Salsabila
Vania Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sebelas Maret

Anything

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Wacana Kritis, Karakteristik dan Fungsi

29 Juni 2024   15:09 Diperbarui: 29 Juni 2024   15:23 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
CV Tirta Buana Media

Analisis Wacana Kritis: Karakteristik dan Fungsi

Analisis wacana kritis (AWK) menganggap penggunaan bahasa lisan dan tulisan sebagai praktik sosial. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa peristiwa diskursif tertentu memiliki hubungan dialektis dengan situasi, istitusi, dan struktur sosial. Fairclough dan Wodak mempertahankan gagasan ini dengan menganggap wacana bias karena memiliki dampak ideologis. 

Mereka berpendapat bahwa wacana dapat menciptakan hubungan kekuasaan yang tidak imbang antara laki-laki dan perempuan, kelompok mayoritas dan minoritas, dan bagaimana perbedaan ini ditampilkan dalam praktik sosial. Fairclough dan Wodak berpendapat bahwa analisis wacana kritis adalah bagaimana bahasa mendorong kelompok sosial yang ada untuk bertarung dan mengajukannya.

Menurut Habermas (dalam Darma, 2009, hlm. 53), analisis wacana kritis (AWK) dimaksudkan untuk mempelajari dan memahami isu-isu sosial dalam hubungannya antara ideologi dan kekuasaan. Tujuan analisis wacana kritis adalah untuk mengidentifikasi gagasan ideologis yang terkandung di balik kata-kata dalam berbagai bentuk ucapan atau teks.

Untuk memahami bagaimana ilmu pengetahuan berinteraksi dengan kekuasaan, analisis wacana kritis digunakan. Bisa juga digunakan untuk mengeritik. Dalam kehidupan sehari-hari, analisis wacana kritis digunakan untuk membangun kekuasaan, ilmu pengetahuan baru, standar, dan normalisasi, serta hegemoni (pengaruh satu bangsa terhadap bangsa lain). 

Analisis wacana kritis juga digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu, menerjemahkan, menganalisis, dan mengeritik kehidupan sosial yang tercermin dalam teks atau ucapan, yaitu teks yang dibuat dengan ideologi tertentu dan disampaikan kepada pembacanya.

Selanjutnya, Darma (2009, hlm. 53-54) mengatakan bahwa analisis wacana kritis (AWK) dipengaruhi oleh budaya, struktur sosial (kelas, status, identitas etnik, zaman, dan jenis kelamin), dan wacana (bahasa yang digunakan). AWK berusaha untuk menyatukan dan menentukan hubungan antara teks aktual, latihan diskursif---yang mencakup proses penciptaan, menulis, ujaran, dan menyimak---serta konteks sosial yang berkaitan dengan teks dan latihan diskursif (Fairclough, 2000). 

Dengan lebih rinci, teks adalah situasi di mana sesuatu diceritakan. Latihan diskursif mengacu pada aturan, norma, perasaan, dan sosialisasi yang khusus tentang pesan yang diterima dan diterjemahkan. Bagaimana orang belajar bertindak, berpikir, dan berbicara dalam berbagai posisi dalam kehidupan sosial dapat dipelajari dengan bantuan ini. Pasar, ruang kelas, tempat bermain, gereja, mesjid, dan ruang publik lainnya adalah tempat di mana diskusi terjadi. 

Analisis wacana kritis selalu melibatkan ideologi dan kekuasaan, seperti konteks masa lalu yang dihubungkan dengan konteks sekarang (sejarah). Bergantung pada latar belakang, pengetahuan, dan posisi kekuasaan seseorang, analisis wacana kritis dapat diinterpretasikan secara berbeda.

Menguraikan hubungan kuasa, dominasi, dan ketimpangan yang dihasilkan dalam wacana adalah tugas utama analisis wacana kritis, menurut van Dijk (Tannen et al., 2001). Dalam Introduction to Discourse Studies, Renkema (2004, hlm. 282) menyatakan bahwa wacana menunjukkan hubungan kekuasaan dalam masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun