Mohon tunggu...
Vania Felicia
Vania Felicia Mohon Tunggu... Mahasiswa - UPN "Veteran" Yogyakarta

mahasiswa jurusan ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Konflik India dan Pakistan dalam Memperebutkan Wilayah Kashmir dengan Perspektif Realisme

31 Mei 2024   06:17 Diperbarui: 31 Mei 2024   07:05 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Realisme adalah sebuah teori klasik yang mendominasi studi hubungan internasional selama masa Perang Dingin. Realisme mendominasi masa Perang Dingin karena penekanannya pada kompetisi yang waktu itu sesuai dengan sifat pokok persaingan AS-Uni Soviet (US).

Realisme menekankan bahwa negara adalah aktor utama dalam politik internasional dan cara untuk mencapai tujuan negara adalah dengan power atau kekuasaan.

Power adalah dasar dari semua tindakan setiap negara dan tujuan mereka memaksimalkan power adalah untuk mencapai tujuan mereka sendiri dengan lebih baik.  Setiap negara pasti memiliki keinginan naluriah untuk mendominasi negara-negara lain, sehingga membuat mereka berperang.

Menurut perspektif realis, kepentingan nasional adalah tujuan jangka panjang yang umum dan berkelanjutan. Untuk mencapainya, negara akan melakukan apa pun, termasuk perang dan konflik demi tercapainya kepentingan nasional.

Dalam reaslisme, terdapat 4 asumsi yang menjadi dasar teori. 4 asumsi tersebut adalah

  • Negara sebagai aktor tunggal
  • Negara sebagai aktor utama
  • Anarki internasional
  • Kepentingan nasional

Dalam konteks konflik India dan Pakistan memperebutkan wilayah Kashmir, kita dapat menggunakan teori realisme untuk menganalisis konflik ini.

Konflik antara India dan Pakistan mengenai wilayah Kashmir bermula sejak kedua negara merdeka dari Inggris pada tahun 1947. Konflik ini berawal dari perbedaan kepentingan nasional antara India dan Pakistan terkait perebutan wilayah Kashmir.

Wilayah Kashmir adalah sebuah kerajaan dengan mayoritas Muslim yang dipimpin oleh Maharaja Hindu Hari Singh dipandang sebagai wilayah strategis untuk pertahanan negara dan memiliki keuntungan geopolitik yang spesifik.

Saat pembagian India dan Pakistan berdasarkan garis agama (Hindu dan Muslim), kerajaan Kashmir menghadapi pilihan sulit antara bergabung dengan India atau Pakistan. India dengan mayoritas Hindu dan Pakistan dengan mayoritas Muslim.

Pada awalnya, Maharaja Hari Singh memilih untuk independen hingga menghadapi invasi dari Pakistan, ia akhirnya meminta bantuan dari India. Maharaja menandatangani instrumen aksesi yang membuat Jammu dan Kashmir menjadi bagian dari India.

Sejak saat itu, wilayah Kashmir telah menjadi titik panas dalam hubungan India-Pakistan. Ini adalah pemicu awal intervensi militer dari India dan memulai perang pertama antara India dan Pakistan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun