Mohon tunggu...
Vania Damayanti
Vania Damayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan seseorang yang suka dalam mempelajari hal baru. Untuk mengisi waktu luang, saya terkadang mengikuti workshop untuk memiliki pengalaman baru seperti workshop belajar merajut, membatik, dan menghias kue. Saat ini saya sedang menimba ilmu di Universitas Negeri Semarang di Fakultas Kedokteran, jurusan Kesehatan Masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menyulap Sampah Organik Menjadi Cairan Serbaguna Eco Enzyme, Solusi Ramah Lingkungan di Tengah Kota

4 November 2024   12:36 Diperbarui: 4 November 2024   12:38 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang sedang menjalani kegiatan PKL MBKM SKM Penggerak 2024 mengadakan program sosialisasi pembuatan Eco Enzyme di RW 09 Kelurahan Kampung Bali, Kecamatan Tanag Abang, Jakarta Pusat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat seberapa pentingnya menjaga lingkungan dengan melakukan pengelolaan sampah, khususnya sampah rumah tangga atau organik yang dapat di manfaatkan kembali.

Kegiatan ini dimulai dengan meminta perizinan dari Kelurahan Kampung Bali dan Ibu RW 09 untuk mengundang warga pada hari sosialisasi Eco Enzyme dilakukan. 

Dalam membuat Eco Enzyme terdapat bahan utama, yaitu sampah organik, molase atau gula merah dan juga air bersih. Langkah – langkah pembuatan Eco Enzyme yaitu, (1) siapkan wadah plastik atau kaca dengan tutup nya, (2) bahan - bahan dibuat dengan ukuran 3:1:10 (sampah : gula : air), (3) tuang air ke dalam wadah, (4) larutkan gula merah atau molase dengan air, (5) masukkan sampah sisa sayur dan buah ke dalam wadah, aduk rata, (6) tutup wadah dengan rapat, berikan label tanggal pembuatan dan tanggal penggunaan, tunggulah selama 3 bulan untuk proses fermentasi, (7) setelah 3 bulan saring sisa buah dan sayuran pindahkan eco enzyme ke wadah lebih kecil. Eco enzyme sudah siap digunakan.

Pamflet/Leaflet Eco Enzyme/dokpri
Pamflet/Leaflet Eco Enzyme/dokpri
Pamflet/Leaflet Eco Enzyme/dokpri
Pamflet/Leaflet Eco Enzyme/dokpri

Dalam pelaksanaannya mahasiswa membuat pamflet yang berisi tata cara pembuatan Eco Enzyme, dampak timbulan sampah, dan manfaat pembuatan Eco Enzyme. Pamflet ini telah didaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), yang menunjukkan komitmen mahasiswa UNNES dalam melindungi inovasi dan karya mereka. Pamflet ini diberikan kepada warga RW 09 Kelurahan Kampung Bali yang mengikuti program sosialisasi, diharapkan peserta dapat mengimplementasikan di kehidupan sehari - hari, sehingga program pengelolaan sampah Kota Jakarta terus mengalami peningkatan.  

Program ini mendapat dukungan penuh dari stakeholder. Ketua RW 09 Kelurahan Kampung Bali Kecamatan Tanah Abang, Sri Zaitun, menyatakan“ Untuk program ini sangat bermanfaat untuk warga kami jadi bisa mengurangi sampah dan mendaur ulangnya agar tidak mencemari lingkungan, dikarenakan banyak warga yang belum paham dan malas untuk melakukan pengelolaan sampah”.

Dengan adanya program sosialisasi pembbuatan Eco Enzyme, diharapkan masyarakat DKI Jakarta, khususnya Kelurahan Kampung Bali dapat melakukan pengelolaan sampah dengan efektif, sehingga mengurangi timbulan sampah di Kota Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun