Di tahun yang baru, selalu ada keinginan baru yang ingin kamu capai untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Berbagai resolusi biasanya sudah tercatat rapi dan kamu sudah merencanakan hal apa saja yang akan dilakukan untuk mencapai ke sana. Salah satu jalan ninja untuk mengupgrade diri yang bisa kamu tempuh adalah membaca buku. Penulis merangkum 5 novel Gramedia terbaik tahun 2021 untuk mendukung kamu jadi versi baru yang lebih baik. Novel tentang perjalanan mengenal diri dan meraih sukses yang dikemas dengan bahasa yang ringan namun padat isi. Simak selengkapnya yuk!
1. Lost in the USA
Kamu suka dengan buku yang merangkum perjalanan hidup menuju sukses namun dikemas dengan ringan? Buku ini harus ada di jajaran rak bukumu! Novel Lost in the USA adalah karangan Fathi Bawazier yang terbit pada tahun 2016, seorang pengusaha dan trainer yang menimba ilmu di Amerika saat masih muda dengan modal yang secukupnya.Â
Kisah perjalanan sang penulis dikemas dengan ringan dan jujur menggunakan sudut pandang orang pertama, seolah sedang membaca buku harian. Bab demi bab pada buku bukan hanya bertumpu pada petualangan sang penulis di Amerika, tapi juga tegukan pelajaran demi pelajaran yang dialami sebagai seorang muslim di negeri asing.Â
Bukan hanya sesederhana kemauan dan ikhtiar yang bisa mengantarkan pada mimpi, buku ini juga mengajarkan satu hal yang mulai dilupakan oleh banyak orang saat mencari rezeki; kehalalannya. Untuk yang sedang dalam fase menggapai kesuksesan versimu sendiri, buku ini bisa memberikan perspektif baru.
2. Everything is Possible
Buku ini ditulis oleh Kevin Wu dan terbit pada tahun 2015. Kevin Wu adalah motivator serta pengusaha yang mengawali suksesnya saat masih belia. Kehidupannya yang tak semulus anak kebanyakan membuat Kevin harus mau bekerja keras untuk membantu orang tua dan pendidikannya tetap berjalan lancar. Hal ini juga yang menumbuhkan karakter seorang pengusaha dalam diri Kevin dan mendorongnya menjadi seorang pengusaha seperti sekarang.Â
Kalau definisi suksesmu mirip dengan Kevin, buku ini harus kamu baca! Sesuai judulnya, Everything is Possible akan memberikan secercah harapan baru di tengah keputusasaan. Buku ini seolah ingin mengingatkan pembacanya bahwa setiap usaha baik yang kamu lakukan akan berbuah manis pada akhirnya.Â
3. 99 Cahaya di Langit Eropa
99 Cahaya di Langit Eropa merupakan catatan perjalanan penulis, Hanum Salsabiela Rais di Eropa. Kedatangannya bersama sang suami justru lebih dari sekadar tinggal sementara. Selama ia berada di Eropa 3 tahun lamanya, Hanum menelusuri jejak Islam yang tercecer di berbagai sudut Eropa.Â
Buku ini merangkum perjalanan spiritualitas Hanum yang semula tak direncanakan. Kamu akan diajak menjejaki satu demi satu tempat yang bukan hanya indah, tetapi juga mengandung unsur sejarah. Tanpa disadari, ada perasaan hangat bercampur haru yang menelusup ke dalam dada saat membaca buku ini. Rindu melihat kejayaan islam seperti dulu. Recommended!
4. Titik NolÂ
Ditulis berdasarkan pengalamannya sendiri, Agustinus Wibowo yang melewati petualangan panjang dalam mencari makna perjalanan justru menemukannya di tempat ia pulang, di rumahnya bersama sang ibu. Novel setebal 556 halaman ini mencakup perjalanan penuh liku sang penulis ke berbagai penjuru dunia.Â
Mulai dari menjadi seorang relawan di Lembah Kashmir hingga menjadi fotografer di Afghanistan. Di tempat nan jauh, hanya butuh satu hal dari tanah air yang bisa membuat seorang pengelana panjang pulang, kabar bahwa ibunya tengah sakit. Di saat pulang menemui ibunya inilah, sang penulis menemukan jawaban dari banyak hal selama ia berkelana jauh.Â
5. Merindu Cahaya de Amstel
Novel karya Arumi E ini bersetting di Belanda dan menceritakan tentang perjalanan spiritualitas seseorang dengan islam. Sekelompok orang dengan latar berbeda bertemu di tengah negeri yang hanya mengenal islam sebagai kata yang terlintas di kepala. Nico, sang tokoh utama yang merupakan seorang blasteran Belanda-Indonesia melalui perjalanan yang berliku untuk berdamai dengan masa lalunya hingga sampai pada keyakinan yang teguh untuk mengenal islam.Â
Islam menjadi penengah bagi banyak tokoh pada cerita. Karena hal ini juga, Khadijah sebagai tokoh pendukung menjadi kunci jalan cerita yang mempertemukan Nico pada lika liku kehidupan seorang muslim. Bukan hanya itu, kamu juga akan bertemu cerita sejarah seputar tempat penting yang ada di Belanda dan Indonesia dengan pengemasan yang tidak monoton. Buku ini sukses bikin pembaca ingin jalan-jalan ke Belanda dan jadi pribadi yang berprinsip teguh seperti Khadijah.Â
Kelima novel di atas bisa kamu habiskan sambil duduk bersantai ditemani segelas kopi atau teh dan makanan favorit. Tema perjalanan meraih sukses dan menuju tempat-tempat yang baru akan membuka wawasanmu pada budaya dan suasana yang berbeda. Bahasanya mudah dimengerti namun padat isi. Sudah membaca salah satunya?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H