Mohon tunggu...
Vania Atila
Vania Atila Mohon Tunggu... Lainnya - A former Nangorian

Suka pagi yang lambat dan tenang

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Makanan Khas Sumatera Barat Pedes Semua? Hmm, Udah Kenalan Sama Bubur Kampiun?

16 Juli 2021   15:15 Diperbarui: 28 Juli 2021   16:14 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buat kamu yang favoritnya makan makanan khas Sumatera Barat, atau yang lebih kita kenal masakan Padang, selamat! Kayaknya kalau pergi ke seluruh penjuru Indonesia, rumah makan Padang hampir selalu bisa ditemukan, deh! Gak akan jadi masalah pas lagi ngidam berat. Kalau pun jaraknya jauh, ya tinggal minta anter sama abang ojol.

Ngomong-ngomong soal masakan Padang, lidah kita mungkin akrab sama rasa atau bau rempahnya yang khas. Beberapa dari kita juga mungkin lebih mengenal masakan Padang sebagai masakan yang gurih gurih pedes. Hmm, sebetulnya gak salah juga sih. Karena yang selama ini sering kita temukan di 'Rumah Makan Padang' memang begitu, kan? 

Padahal sebetulnya, jenis dan rasa makanan khas Sumatera Barat itu luas banget. Ada juga yang rasanya manis nan legit lho, salah satunya bubur kampiun. Kalau ini kali pertama kamu denger namanya, tenang, kamu gak sendirian kok hehe

Bubur Kampiun - Sajian Manis Khas Sumatera Barat 

Kalau bubur kampiun disimpen di tengah-tengah masakan Padang, kamu mungkin gak akan ngeuh mereka ternyata masih satu kampung halaman. Masakan Sumatera Barat yang biasanya penuh rempah berbau cukup kuat jadi bertabrakan banget sama bubur kampiun yang manis dan wanginya lebih lembut. 

Konon katanya, bubur yang nama lainnya "Bubua Kampiun" ini lahir secara gak sengaja. Dulu sekali di Sumatera Barat pernah ada perlombaan membuat bubur yang unik. Semua peserta datang tepat waktu membawa racikan ajaibnya masing-masing, kecuali seorang. Dari peserta yang datang terakhir inilah, bubur kampiun tercipta.

Namanya Amai Zona, seorang nenek yang ikut lomba tanpa persiapan. Menjadi yang datang terakhir dan dikejar oleh waktu membuat sang nenek harus meracik bubur dengan cepat. Digabungkannya semua bahan bubur yang ia punya, untungnya semua bahan ini punya rasa manis. Mungkin akan lain ceritanya kalau tiba-tiba ada bubur kuah gulai ya hihi. Terakhir, bubur yang menjadi juara ini ia beri nama 'kampiun', merujuk pada 'champion' dalam bahasa Inggris.  

Sumber: Jamgadang04
Sumber: Jamgadang04

Begitulah kira-kira bubur kampiun yang ada sekarang terbentuk. Tampilannya rame karena terdiri dari gabungan bubur seperti bubur sumsum, ketan putih atau hitam, biji salak, sagu mutiara, sarikaya, terkadang ada juga kacang hijau dan pisang seperti dalam kolak. Wuih, serasa makan banyak bubur dalam sekali suap! 

Bubur yang sekarang bisa ditemukan dengan cukup mudah ini diberi kuah manis dari gula merah dan santan. Dengan semua bahan yang ada di dalamnya, kamu yang penyuka rasa legit manis pasti diuntungkan. Satu porsi bubur kampiun sudah lebih dari cukup untuk membuat perut penuh. 

Bubur kampiun sebetulnya lebih sering ditemukan saat bulan Ramadhan. Membayangkan rasanya yang manis dan lembut, gak heran ia jadi salah satu takjil buka puasa yang digemari masyarakat. Satu suapan bisa bikin tenggorokan sama perut nyaman, gak kaget setelah kosong hampir seharian. Kalau bukan Ramadan, bubur ini biasa dijadikan sarapan. Tapi kalau punya riwayat asam lambung, hati-hati sama santannya ya!

Gimana, gak kepikiran ya ternyata di tempat asal masakan Padang ada bubur yang rasanya manis dan legit? Bubur yang satu ini jadi penyeimbang yang pas di tengah makanan khas Sumatera Barat yang banyak mengandung rempah dan minyak. 

Baca juga: Dari 5 Tipe Kepribadian Sesuai Menu Sarapan Favorit, Kamu Relatable Sama yang Mana? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun