Mohon tunggu...
Vania Alana
Vania Alana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Management Student at Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY)

Student at Faculty of Business and Economics, University Atma Jaya Yogyakarta majoring in Management. Dedicate to always learn and grow with ability.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Buat Tim Gen Z Makin Klop, Ini Cara Upgrade Struktur Pakai 5 Star Model Galbraith yang Efektif!

19 Juni 2024   09:50 Diperbarui: 19 Juni 2024   10:26 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Apa itu 5 Star Model Galbraith?

Sebelum kita bahas lebih jauh, yuk kenalan dulu sama yang namanya 5 Star Model Galbraith. Jadi, ini tuh model yang diciptakan oleh Jay Galbraith buat bantu perusahaan supaya lebih efektif dan efisien dalam bekerja. Model ini punya lima elemen penting: Strategy (Strategi), Structure (Struktur), Processes (Proses), Rewards (Penghargaan), dan People (Orang-orang). Nah, semua elemen ini harus sinkron biar perusahaan bisa berjalan dengan baik.

  • Strategy (Strategi): visi, misi, dan tujuan utama dari perusahaan. Strategi harus jelas dan bisa dipahami oleh semua anggota organisasi.
  • Structure (Struktur): bagaimana perusahaan diorganisir, termasuk bagaimana tim-tim dibentuk dan bagaimana alur kerja dijalankan.
  • Processes (Proses): bagaimana pekerjaan dilakukan, termasuk semua prosedur dan metode yang digunakan.
  • Rewards (Penghargaan): sistem penghargaan dan insentif yang diberikan kepada karyawan atas kinerja mereka.
  • People (Orang-orang): semua orang yang terlibat dalam organisasi, termasuk karyawan, manajemen, dan stakeholder lainnya.

Top Organizational Design Models: A Comprehensive Guide for HR Leaders (agentnoon.com) 
Top Organizational Design Models: A Comprehensive Guide for HR Leaders (agentnoon.com) 

Kenapa Perlu Diupgrade buat Gen Z?

Generasi Z atau Gen Z, yang lahir antara tahun 1997 sampai 2012 tumbuh di era digital dan sangat akrab dengan teknologi, maka dari itu mereka punya cara kerja yang beda sama generasi sebelumnya. Gaya kerja mereka sangat berbeda dengan generasi sebelumnya, seperti Baby Boomers atau Gen X. Mereka lebih suka kerja kolaboratif, fleksibel, dan teknologi. Mereka juga lebih peduli dengan nilai-nilai dan lingkungan kerja yang nyaman yang mendukung perkembangan pribadi dan profesional mereka. Nah, biar perusahaan bisa tetep relevan, efektif, dan pastinya bisa bikin tim makin solid, struktur 5 Star Model Galbraith ini perlu diupgrade biar lebih ngeblend sama gaya kerja Gen Z.

Kalau struktur organisasi di perusahaan masih kaku dan tradisional, bisa jadi nggak cocok sama gaya kerja Gen Z. Akibatnya, produktivitas bisa menurun dan tingkat kepuasan karyawan bisa berkurang. Makanya, penting banget buat mengupgrade struktur 5 Star Model Galbraith supaya lebih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Gen Z.

Lalu Gimana Sih Caranya Pakai 5 Star Model Galbraith Biar Tim Makin Solid?

1. Strategy (Strategi)

Strategi perusahaan harus jelas dan relevan buat Gen Z. Mereka suka kerja di tempat yang punya tujuan jelas dan bisa bikin perubahan positif. Jadi, pastiin visi dan misi perusahaan komunikatif dan gampang dipahami. Buat juga strategi yang mendukung inovasi dan kolaborasi, karena Gen Z suka banget sama hal-hal baru dan tantangan.

Cara praktisnya, sering-sering deh ajak mereka dalam diskusi strategi perusahaan. Buat meeting rutin yang transparan, di mana semua orang bisa memberikan masukan. Jangan cuma atasan aja yang ngomong, tapi buka ruang buat semua karyawan, termasuk Gen Z, untuk menyampaikan ide dan pendapat mereka.

2. Structure (Struktur)

Struktur organisasi juga perlu lebih fleksibel. Bikin tim yang lebih kecil dan kolaboratif, hindari hierarki yang kaku. Gen Z lebih suka kerja di lingkungan yang terbuka dan bisa langsung diskusi sama atasan tanpa hambatan. Pertimbangkan juga buat ngasih mereka ruang kerja yang nyaman dan teknologi yang up-to-date.

Misalnya, coba terapkan konsep open office yang minim sekat. Selain itu, gunakan teknologi seperti aplikasi chat dan video conference untuk memudahkan komunikasi antar tim. Ini bisa bikin suasana kerja lebih cair dan kolaboratif.

3. Processes (Proses)

Proses kerja harus lebih efisien dan berbasis teknologi. Gen Z tumbuh di era digital, jadi mereka lebih nyaman dengan alat-alat digital buat kolaborasi. Gunakan software project management, alat kolaborasi online, dan platform komunikasi yang modern. Proses kerja yang simpel dan cepat bakal bikin mereka lebih produktif.

Contohnya, bisa pakai tools seperti Trello atau Asana buat manajemen proyek, Slack buat komunikasi tim, dan Google Workspace buat kolaborasi dokumen, dan alat-alat yang lain. Dengan alat-alat ini, kerja jadi lebih terorganisir dan semua orang bisa tetap update dengan perkembangan proyek.

4. Rewards (Penghargaan)

Gen Z nggak cuma nyari gaji yang besar, tapi juga penghargaan yang sesuai sama kontribusi mereka. Buat sistem penghargaan yang transparan dan adil. Selain bonus dan kenaikan gaji, pertimbangkan juga penghargaan non-finansial seperti pengakuan, kesempatan belajar, dan pengembangan karir. Mereka bakal lebih termotivasi kalau merasa dihargai dan punya peluang berkembang.

Misalnya, bisa bikin program "Employee of the Month" yang nggak cuma ngasih hadiah, tapi juga pengakuan di depan seluruh tim. Selain itu, kasih kesempatan buat ikut pelatihan atau workshop yang bisa ngembangin skill mereka.

5. People (Orang-orang)

Terakhir, pastikan lingkungan kerja mendukung keberagaman dan inklusivitas. Gen Z menghargai keberagaman dan ingin bekerja di tempat yang menghormati semua latar belakang. Bikin program mentoring dan pelatihan yang mendukung pengembangan skill mereka. Selain itu, pastikan ada komunikasi yang terbuka dan feedback yang konstruktif.

Contohnya, bisa adain program mentoring di mana karyawan senior membantu karyawan junior untuk berkembang. Selain itu, sering-sering adakan feedback session, di mana semua orang bisa memberikan masukan secara konstruktif.

Setelah tau elemen-elemen penting dari 5 star model galbraith, langkah selanjutnya adalah menerapkan perubahan tersebut. Mulailah dengan evaluasi struktur yang ada sekarang, lalu identifikasi area yang perlu diupgrade. Libatkan juga Gen Z dalam proses perubahan ini, karena mereka punya wawasan dan ide yang fresh. Misalnya, bisa adakan workshop atau brainstorming session khusus buat ngumpulin ide-ide dari karyawan Gen Z. Dengarkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan, lalu coba implementasikan dalam struktur organisasi. Setelah perubahan diterapkan, jangan lupa buat terus monitoring dan evaluasi. Pastikan perubahan yang dilakukan benar-benar membawa dampak positif. Kumpulkan feedback dari tim, khususnya Gen Z, dan terus lakukan penyesuaian kalau diperlukan. Bisa pakai metode survei atau feedback session secara rutin buat ngumpulin pendapat dari tim. Dari situ, bisa lihat apa yang udah berjalan baik dan apa yang masih perlu diperbaiki. Last but not least, lagi-lagi soal komunikasi, komunikasi adalah kunci sukses dari segala perubahan. Pastikan semua anggota tim memahami tujuan dan manfaat dari perubahan yang dilakukan. Gunakan bahasa yang sederhana dan langsung agar pesan mudah dimengerti. Jangan ragu buat pakai berbagai media komunikasi, dari email, chat, sampai meeting langsung, buat memastikan semua orang paham dengan perubahan yang ada. Transparansi dalam komunikasi juga penting, jadi pastikan semua info terkait perubahan disampaikan dengan jelas.

Dengan mengupgrade struktur 5 Star Model Galbraith, perusahaan bisa lebih mudah beradaptasi dengan gaya kerja Gen Z yang kolaboratif dan inovatif. Pastikan semua elemen bekerja harmonis dan mendukung satu sama lain. Dengan begitu, tim Gen Z bakal makin kompak dan produktif. Kesimpulannya, upgrade struktur organisasi bukan cuma soal ngikutin tren, tapi soal memahami dan mendukung cara kerja generasi yang berbeda. Dengan langkah-langkah yang tepat, perusahaan bisa menciptakan lingkungan kerja yang lebih dinamis, inovatif, dan produktif. Selamat mencoba!

Vania Alana Sumbogo / 210326377 / Competency Based Human Resource Management - C 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun