Mohon tunggu...
Vania
Vania Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Fenomena K-pop di Indonesia

28 Februari 2016   21:25 Diperbarui: 28 Februari 2016   22:22 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Annyeong haseo! Bila mendengar nama K-pop,ingatan kita pasti tertuju pada pria-pria tampan dan gadis-gadis cantik laksana barbie yang meliuk-liuk sambil menyanyikan lagu-lagu ceria disertai tarian-tarian energik dan juga kostum menarik berwarna warni.

Budaya K-pop ini seolah-olah merasuki pikiran para remaja-remaja di Indonesia atau bahkan sampai srluruh Indonesia.

Padahal bila kita telaah lebih lanjut, ternyata budaya K-pop ini bukanlah, sesuatu yang timbul dengan instan lalu tiba-tiba menjadi sebuah fenomena yang kehadirannya muncul mendadak lalu menjadi trend di seluruh penjuru dunia.

Yang kita perhatikan disini bahwa budaya K-pop adalah sebuah ide kreatif dalam industri seni yang dikemas secara menarik , terutama penampilan para personilnya yang seolah tanpa cacat, baik secara fisik maupun kemampuan menyanyi dan koreografi tarinya.

Seperti yang kita ketahui bahwa kebanyakan paras rupawan para artis K-pop merupakan hasil dari industri operasi plastik yang mampu mengubah paras seseorang yang biasa-biasa saja menjadi paras yang tampan ataupun cantik jelita.

Lalu untuk untuk kemampuan tarik suara dan tari sudah di sediakan segala fasilitas pelatihan yang spartan, dimana seluruh peserta dilatih dan di didik menjadi artis profesional dengan disilplin tinggi.

Inilah yang menjadi kunci kesuksesan industri K-pop hingga ke seluruh dunia ,banyak hal-hal positif yang bisa kita petik dan teladani dari semia aspek dalam industri K-pop agar kita bisa sukses dalam bidang apapun yang akan kita geluti nantinya.

Sekian untuk artikel kedua saya, terima kasih atas perhatian para pembaca.Apabila ada salah kata saya mohon maaf. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun