Mohon tunggu...
Vania Cahya Ramadhani
Vania Cahya Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota

.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengenal APBN dan Defisit

7 April 2022   15:23 Diperbarui: 7 April 2022   15:46 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Faktor lain yang menyebabkan defisit anggaran yaitu nilai mata uang rupiah melemah. Saat ini rupiah masih bergantung pada perubahan nilai mata uang asing yang menyebabkan tidak stabilnya nilai mata uang kita. Apabila terjadi penurunan nilai mata uang, maka Indonesia harus menghadapi defisit anggaran. 

Rendahnya daya beli masyarakat juga menjadi faktor penyebab defisit. Hal ini didasari pada ketidakmampuan masyarakat membeli barang dan jasa sehingga mendorong pemerintah untuk memberikan bantuan keuangan (subsidi). Beberapa contoh pemberian subsidi dari pemerintah yaitu pada BBM dan gas LPG. Hal ini akan menyebabkan pemerintah mengeluarkan anggaran yang lebih dan dapat menyebabkan defisit anggaran.

Selain faktor – faktor di atas, inflasi merupakan salah satu faktor yang sangat merugikan. Perlu diketahui, inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus – menerus dalam jangka waktu tertentu. Apabila masalah inflasi tidak diperhitungkan, maka akan menyebabkan perbaikan revisi untuk rencana pengeluaran yang lebih besar.

Beberapa dampak negatif dari defisit akan memengaruhi perekonomian yang akan dirasakan oleh pemerintah, terutama masyarakat. Dampak yang akan dihadapi antara lain :

  • Penambahan modal dan pendapatan negara oleh pemerintah harus melalui cara peningkatan suku bunga;
  • Rendahnya daya beli masyarakat akan berujung pada turunnya tingkat konsumsi, serta kurangnya tabungan masyarakat yang berimbas pada dunia investasi;
  • Banyaknya pengangguran sebagai dampak dari menurunnya investasi yang dapat menyebabkan PHK (pemecatan tenaga kerja) oleh perusahaan;
  • Kenaikan harga barang dan jasa, misalnya sembako, BBM dan listrik yang akan merugikan masyarakat.

Namun tak disangka, defisit anggaran ini ternyata tidak hanya membawa dampak negatif. Defisit anggaran dapat membawa pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi yang mengarah kepada kebijakan fiskal. 

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kebijakan fiskal adalah kebijakan tentang perpajakan, penerimaan, utang – piutang, dan belanja pemerintah dengan tujuan ekonomi tertentu. Kebijakan Fiskal Anggaran Defisit (Kebijakan Fiskal Ekspansif) adalah salah satu dari tiga macam kebijakan fiskal. Kebijakan lainnya yaitu Kebijakan Fiskal Surplus atau Kebijakan Fiskal Kontraktif dan Kebijakan Fiskal Anggaran Seimbang.

Kebijakan Anggaran Defisit merupakan kebijakan fiskal yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui pengendalian belanja pemerintah yang lebih besar daripada pendapatan pemerintah dengan niat dan tujuan mengalami defisit. Hal tersebut digunakan untuk menyiasati tumbuhnya perekonomian negara. 

Hutang yang diperoleh dari luar negeri akan membantu pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Namun, hal tersebut perlu didasari dengan tujuan yang jelas. Menurut Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, defisit yang dialami negara tidak boleh melebihi 3 persen dari total PDB dalam satu periode anggaran agar tetap terkendali.

Di samping dampak positif dari defisit, lalu bagaimanakah cara menghindari dan mengatasi dampak negatifnya? Ada beberapa solusi untuk diperhatikan, diantaranya :

  • Meningkatkan pendapatan negara melalui sumber utama, yaitu pajak. Tentunya dengan syarat tidak terlalu memberatkan masyarakat;
  • Mengurangi pengeluaran di berbagai bidang yang hasilnya tidak menunjukkan pertumbuhan;
  • Mengurangi pemberian subsidi misalnya pada BBM, gas, dan listrik;
  • Menerbitkan obligasi.

Pembahasan di atas menunjukkan seberapa penting peran APBN sebagai dasar untuk menumbuhkan perekonomian serta pembangunan negara. Memperhatikan keseimbangan antara pendapatan dan belanja negara adalah suatu hal penting agar kondisi perekonomian tetap stabil. Pemerintah bersama masyarakat juga perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi defisit. Namun, kita tidak boleh menutup mata apabila defisit terjadi, karena hal tersebut tak selalu membawa dampak buruk bagi negara apabila defisit masih dalam angka yang aman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun