Mohon tunggu...
Benedictus Tambajong
Benedictus Tambajong Mohon Tunggu... Arsitek -

“Semoga Bangsa Indonesia jangan hanya pandai menggulingkan rezim, tetapi tidak memiliki kemampuan melihat ke depan dan berpikir secara strategik yang tetap berpegang dan berpijak kepada platform nasionalnya sendiri,”Mencapai Masyarakat Adil dan Makmur”.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Basuki Purnama BUKAN John Wayne

25 Agustus 2012   22:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:19 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Membaca beberapa berita tentang Pilkada DKI,saya menjadi terkejut pernyataan Basuki Tjahya Purnama tentang Vidio yang ditayangkan di YouTube berjudul "Koboy Cina Pimpin Jakarta" http://pilkada.tempo.co/konten-berita/pilkada_dki/2012/08/25/425456/Ahok-Hebat-kan-Saya-Jadi-Koboi

Tak hanya satu saja,saya seakan tak yakin membuka beberapa media on line apakah berita yang saya baca BE NAR :
http://www.lensaindonesia.com/2012/08/25/ahok-hebat-kan-saya-jadi-koboi-jadi-terkenal.html

Ahok--panggilan Basuki--justru bersyukur dengan video berdurasi dua menit tersebut. "Hebat kan saya jadi koboi, jadi terkenal," kata Ahok dalam acara halalbihalal Jokowi di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 25 Agustus 2012

Mungkin sementara pernyataan/jawaban Basuki Tjahya Purnama dikesampingkan dulu,sambil kita menyimak beberapa tanggapan tokoh-tokoh /negarawan tentang beredarnya video “Koboy Cina Pimpin Jakarta” :

Jusuf Kalla : Apapun itu melanggar.Melanggar undang undang,melanggar etika,dan membahayakan bangsa.Meski sulit mencari pembuat dan pengirim video di dunia maya tersebut, Kalla meminta pihak kepolisian dan Panitia Pengawas Pemilu DKI Jakarta untuk tetap mencari pelakunya. "Kan ada (bagian) cyber crime-nya," ujar dia. Jika tidak, ia melanjutkan, peredaran video ini akan membahayakan persatuan bangsa. "Bisa menimbulkan masalah lagi." http://www.tempo.co/read/news/2012/08/25/228425443/Kalla-Isu-SARA-Pilkada-DKI-Bahayakan-Bangsa

Hadjriyanto.Y.Tohari : menyesalkan beredarnya video menyinggung suku, ras dan agama (SARA) terkait pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Hadjriyanto menegaskan, penggunaan isu SARA bertentangan dengan Undang Undang Dasar 1945 http://news.detik.com/read/2012/08/25/060636/1998617/10/wakil-ketua-mpr-video-sara-harus-dihentikan-tak-boleh-didramatisir

KOBOI sebagai profesi

Koboi sebutan sebenarnya untuk penjaga peternak,di Amerika Utara,secara tradisional mereka menggunakan kuda.Koboi Amerika melegenda pada akhir abad 19. Beberapa koboi juga sering melakukan olah raga berkuda yang disebut RODOE (olah raga ketampilan berkuda para KOBOI).Dalam perjalanannya sebutan Koboi sampai ke Amerika Selatan hingga Spanyol.Jika penyebutan Koboi China,tentu tak dapat dibuktikan berdasar sejarah para Koboi.Memang saat ini pergeseran makna Koboi bergeser,kita dapat buktikan dengan penayangan film fiksi yang berkisah tentang pertentangan dengan suku Indian (penduduk asli Amerika).Dalam film yang dibintangi aktor John Wayne menjadi idola,walau tak mencitrakan koboi sebenarnya bahkan dalam iklan sering kali dicitrakan Maskulin.Apakah Basuki Tjahya Purnama ngetop seperti John Wayne,atau mencitrakan diri sama dengan cerita fiksi perlawanan koboi dengan suku asli Amerika.

Jawaban Basuki Tjahya Purnama :

“Hebatkan saya jadi koboi,jadi terkenal”,jawaban seandainya dapat dirubah “Koboi tak ada di Indonesia,dan saya bukan John Wayne,saya ingin mengabdi pada warga Jakarta”.

Kadang tutur kata-kalimat sering berbias,apalagi jawaban tersebut menanggapi hal sensitive yang oleh para tokoh-negarawan menguatirkannya.Basuki Tjahya Purnama seharusnya berpikir hal yang lebih besar dari pada berbangga dengan jawaban :”Hebatkan saya jadi koboi,jadi terkenal”.Kalimat ini dapat terkesan asbun,coba telusur sebutan KOBOI,jika video tersebut sudah beredar 2 hari maka seorang pemimpin tentu telah siap dengan jawaban yang berdasar dan dapat diterima semua pihak.Menepis issue SARA sebaiknya bukan dengan asbun saja,apalagi sebagai calon pemimpin.Harapan para tokoh agar Pilkada DKI berlangsung tanpa halangan bukan saja untuk Warga Jakarta namun pada pasangan calon Gubernur.Seluruh tiem sukses tentu dapat bercermin pada kandidat yang diusung,termasuk mencontohi cara cara sederhana,bersahaja.Jawaban yang asbun akan berefek pada tiem,dalam kondisi BIASA,tentu tak menjadi masalah namun peristiwa yang terjadi akhir akhir ini sarat dengan issue SARA,penting menggunakan bahasa santun yang berdasar fakta,juga ilmiah.Solidaritas dan dukungan sudah mengalir jangan ambaikan kewaspadaan termasuk hal hal sepele termasuk kalimat yang memberi kesan tak sejuk.

Damai,Harmoni diatas Harmoni yang mampu menenangkan kekacauan yang menghancurkan

Latihan pertama adalah latihan kebijaksanaan yang tidak membedakan : Memperhatikan mereka yang pantas mendapat perhatian (termasuk lawan),begitu juga,dan dengan takaran yang sama,memperhatikan mereka yang tidak pantas (Pembuat,Penyebar Vidio) mendapakannya.Bila kau ulur kebijakanmu kesegala penjuru tanpa membeda bedakan,kakimu akan menancap kokoh dijalan yang akan menuju kembali pada Kebenaran

Hukum alam lentur,dalam arti bahwa dia konduksif terhadap pengembangan alamiah dari segal sesuatu.Selanjutnya hukum hukum ini menjaga keseimbangan kosmos tempat segala sesuatu saling melengkapi satu dengan yang lain.Dengan demikian hukum alam tidak membiarkan pertikaian atau konflik.Manusia dalam tindakannya,seharusnya mencari untuk menyamai hukum hukum ini,menghindari segala bentuk tindakan yang dapat mengarah pada pertikaian.Bila keberanian seseorang terletak pada keuletan atau kegigihannya,ia akan dapat menunjukan keteguhan dan ketekunan,kemudian menegaskan dirinya dalam berhadapan dengan sesama.Seandainya dilain pihak keberanian seseorang terletak pada ketidakpercayaan kepada diri sendiri,ia akan takluk dan tidak bertindak,hanya melalui sikap takluk,dan tidak bertindak.Semua orang dalam masyarakat dapat berkembang dalam kerelaan dengan sikap mereka,sehingga konflik dan ketidak teraturan dapat dihindarkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun