Ketika kegilaan Laila adalah sebuah Majenun
Bisakah pikirmu menghapus gagasan yang tak berzat?
Bisakah tubuhmu menghapus hangat yang tak berwadad?
Laila pulas dalam malamnya dan Majenun menggembarakan pikiran
Pada ketiadaan akal sehat
Menelusuri dan mensyukuri malam yang penuh hikmat.
Laila terjerat dalam malam yang pekat
Majenun menggelepar dalam kegilaan yang dahsyat.
Lalu,
Malam berlalu.
Namun,
Laila tetaplah malam
Dan Majenun tetaplah sebuah kegilaan.
Kegilaan tak rela jika Laila menjadi terang
Dan malam tak rela jika Majenun menjadi sebuah kewarasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H