Mohon tunggu...
Udit Van Gogh
Udit Van Gogh Mohon Tunggu... -

ingin menulis puisi saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tualang Malam

11 Juli 2012   07:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:04 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

menelusuri sesayat luka yang panjang

tersesat pada belantara malam yang penuh tualang

rekah bibir rembulan teramat merah

sinarnya mengecupi wajahku yang telanjang

ditingkahi basah embun angin malam.

dan pada pikiran sesudah tengah malam

aku cengkeram bibir sampan dan kau berdayung pada tepian nadir

lalu nyanyian laut berkecipak

tanpa nada namun penuh irama

malam bersampan yang tanpa tidur.

kesadaran doa membawa pada alpha dan omega

alpha adalah omega

omega adalah alpha

awal tak beda rupa dengan akhir

dan pertama adalah terakhir.

ayo!

tenggelamkan sampan yang nyaman

karena kita telah tiba di pesisir

supaya malam tak bisa lagi mengibarkan layar

dan mengundang pada ketagihan tualang yang panjang.

------------------------ ilustrasi: dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun