Mohon tunggu...
Vanessa Azzahra
Vanessa Azzahra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Try to find out mediocre ability and passionately curious about random things.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Fenomena Pemutusan Hubungan Kerja dan Stabilitas Ekonomi Keluarga di Masa Pandemi

22 Mei 2022   17:12 Diperbarui: 22 Mei 2022   17:13 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Family Stress Picture from Canva

Akibatnya, suami dan istri mudah terpancing emosi satu sama lain walaupun hanya terjadi masalah yang sepele. Keduanya mudah berselisih paham dan terkadang salah satu dari mereka mudah tersinggung sehingga menyebabkan salah paham diantara mereka. Terlihat jelas bahwa permasalahan ini membuat keluarga responden mengalami perubahan kelekatan di dalam keluarga.

Perekonomian yang menurun akibat PHK berdampak negatif pada kondisi mental keluarga. Penyebab tersebut dapat menjadi salah satu penyebab anggota keluarga mudah terpancing emosi karena perasaan frustasi yang dirasakan. Keluarga bisa mengatasi permasalahan tersebut menggunakan strategi koping yang tepat dengan problem focused coping. 

Metode dari problem focused coping dapat berupa planful problem focused coping dan seeking social support. Metode planful problem focused coping adalah merupakan perencanaan strategi yang paling tepat dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. 

Selanjutnya, seeking social support adalah mencari kenyamanan dari orang lain yang dapat berupa dukungan sosial baik secara fisik maupun psikologis. Dukungan sosial sangat diperlukan agar tumbuh rasa semangat dan optimis dalam menghadapi permasalahan yang terjadi (Saviera et al. 2022).

Berkaitan dengan permasalahan ini, ditemukan solusi untuk menjaga stabilitas ekonomi keluarga. 

Pertama, strategi pelaksanaan peran suami dan istri yang harus diseimbangkan dengan kebutuhan sehari-hari. Sistem pembagian kerja ganda yang dilakukan oleh keluarga akan membantu secara finansial dan menjaga stabilitas ekonomi agar tidak menurun. Dalam hal ini, istri melakukan pekerjaan rumah sekaligus mencari nafkah untuk menambah pendapatan keluarga. 

Kedua, membuat mata pencaharian nafkah secara alternatif yang bertujuan untuk menambah pendapatan keluarga secara sedikit demi sedikit. Hal tersebut dilakukan agar menghindari defisit keuangan selama satu bulan transaksi karena pemasukan dari berjualan dapat menjadi alternatif keuangan dana tambahan.

Pemutusan hubungan kerja (PHK) telah menyebabkan kerugian baik secara material maupun mental pada keluarga. PHK juga menyebabkan ketidakstabilan ekonomi pada keluarga yang terdampak dan berpengaruh negatif terhadap kesehatan mental keluarga terutama suami dan istri sebagai pencari nafkah. PHK dapat menyebabkan perubahan dalam pencarian nafkah. 

Oleh karena itu, dibutuhkan strategi untuk menjaga ekonomi keluarga tetap stabil. PHK juga menyebabkan kesehatan mental suami dan istri menjadi terganggu, sering terjadi perdebatan dalam hubungan, suami atau istri menjadi lebih sensitif. 

Maka dari itu keluarga perlu untuk melakukan strategi coping keluarga berupa problem focused coping yang berfokus pada cara mengatasi permasalahan yang sedang dialami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun