Kita harus menyadari bahwa pria dan wanita diciptakan dengan peran dan tujuan yang berbeda. Oleh karena itu, kita sebagai wanita harus dengan bijak memahami bahwa hak yang diperjuangkan oleh R. A Kartini pada masa itu adalah hak wanita untuk mendapatkan ilmu dan pendidikan yang layak.Â
Jadi meskipun saat ini wanita sudah memiliki kebebasan dalam mengenyam pendidikan, mengeluarkakan pemikiran maupun bekerja/berkarir, kita harus tetap sadar bahwa wanita saat ini memiliki dua peran, yaitu tetap menjalankan kewajibannya sesuai kodrat wanita dan di satu sisi harus mampu menyeimbangkan karirnya maupun dalam kehidupan bermasyarakat sehingga tidak ada alasan bahwa wanita melupakan kewajibannya (dalam artian, melepaskan peran nya sebagai ibu dan istri) karena kedok "emansipasi".
Selain itu, bagaimana peran kita sebagai pelajar wanita dalam memaknai emansipasi wanita?
Menurut saya, sebagai pelajar, kita harus mulai menanamkan sikap disiplin dan juga gigih seperti apa yang sudah dilakukan oleh pahlawan kita R. A Kartini. Maka dari itu kita bisa mulai bertanggung jawab dengan pendidikan kita, mulai dari belajar dengan rajin, tidak membolos sekolah, serta memiliki tujuan untuk mengenyam pendidikan yang tinggi untuk mengharumkan nama bangsa dan negara.
Selain itu, belajar memaknai arti dari emansipasi sesungguhnya sebagai bekal kita wanita dimasa depan agar bisa menjadi wanita yang sukses dan mandiri, berpendidikan, dan mempunyai kecerdasan. Namun tidak melepaskan dan meninggalkan peran utama kita sebagai seorang istri dan ibu, sehingga semuanya mampu berjalan dengan baik dan harmonis.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H