Introduction
Negara Indonesia mempunyai masyarakat atau penduduk yang sangat banyak dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia, dan yang lainnya. Menurut data tahun 2021, jumlah penduduk Indonesia mencapai 273,87 juta jiwa. Hal ini menandakan bahwa penduduk Indonesia setiap tahunnya bertambah. Hal ini dibuktikan dengan jumlah keluarga sebelumnya adalah 68.487.139 menjadi 70.759.056 keluarga pada tahun 2022. Semakin banyak keluarga, maka kebutuhan akan transportasi pun akan meningkat.
Kepadatan masyarakat dan angka kunjungan mall-mall yang ada di kota Yogyakarta membuat penumpukan parkiran mall yang menyita banyak waktu pengunjung.  Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan beberapa pelanggan mall. Mereka mengalami kesulitan dalam mencari tempat parkir di mall. Kelompok kami berharap dengan adanya kelompok sharing ini, akan membuat para pengunjung mall tidak lagi kesulitan untuk mencari tempat parkir dan lebih cepat  . Adapun random word yang kami gunakan adalah jam. Setelah kami menentukan random word kami mencari beberapa new idea, antara lainnya: ukuran, mahal, waktu, aksesoris, Baterai.
Ide kami membuat sistem parkir menggunakan chip berangkat dari keresahan kami saat ingin berkunjung ke mall di yogyakarta. Ramainya pengunjung di Mall terutama saat weekend seringkali membuat macet lalu lintas di sekitar mall, belum juga sebagai contoh yang membuat kesal ketika berkehendak menonton film dan sudah memesan tiket namun terlambat masuk ke mall karena urusan mencari lokasi parkir. Disisi lain kebutuhan manusia yang dituntut semakin cepat dan efisien membuat kami ingin membuat teknologi ini. Konsumen tidak perlu lagi mencari lokasi parkir, cukup melihat dari ponsel genggam mengenai informasi lokasi parkiran di sebuah mall dan memesan hanya dengan sentuhan jari.
Target market kami semua kalangan pengunjung mall yang memiliki kendaraan pribadi dan memudahkan mereka dalam mengunjungi mall.Â
Kita mulai dari mana?Â
      Segala hal yang ingin diciptakan selalu bermula dari hal sederhana yang awalnya tidak terpikirkan. Dimulai dari kata random usaha. Memunculkan beberapa kata turunan dan new ide sampai konsep baru untuk pemecahan permasalahan kesulitan parkir ini. Dimulai dari penggunaan aplikasi e-Wallet , pemanfaatan teknologi penampil lahan atau peta parkir otomatis, kemudian penggunaan G-maps untuk membantu konsumen melihat layout, penggunaan sistem parkir flat dan kategori member, dan chip parkir. Namun, konsep-konsep tersebut kembali diturunkan menjadi berbagai alternatif ide yang lebih menjelaskan bagaimana konsep tersebut akan terealisasikan. Alternatif ide yang terpilih berdasarkan rating atau pembobotan(Assesment Rating Scale). Beberapa alternatif ide yang muncul sebagai berikut : menjual chip, e-Wallet sensor face id, aplikasi parkir dengan kode parkir, terdapat klasifikasi membership sampai alat karcis parkir layar untuk memberi live report.Â
Apa itu parking chip?
Pada akhirnya berdasarkan rating, alternatif dengan penilaian tertinggi adalah penjualan chip parkir. Parking Chip adalah sebuah benda dengan bentuk chip dengan desain minimalis yang akan dimaksimalkan untuk sensor otomatis ketika mobil memasuki lahan parkir dan dapat melakukan pembayaran langsung dengan sensor chip parkir tersebut, siapa saja yang memiliki chip akan memiliki efisiensi waktu ketika mencari tempat parkit di mall, khususnya Mall yang berada di kota Jogja.Â
Parking Chip memiliki peluangÂ
Strength
Teknologi chip yang digunakan dalam kendaraan bermotor dan mobil memiliki teknologi yang terbaru, canggih, dan design yang inovatif. Teknologi ini dimaksudkan untuk menyeimbangan kemajuan perkembangan teknologi pada zaman sekarang, sehingga dapat membantu para pengguna supaya lebih efisien dan tepat waktu. Kemudian teknologi yang terbaru dan canggih juga sangat diminati karena merupakan pengalaman yang baik. Serta para pengguna dapat dimanjakan dengan design yang inovatif.
Teknologi chip ini dilengkapi dengan sensor parkir yang dapat memudahkan pengguna untuk memarkirkan  dan mengukur jarak kendaraannya tanpa perlu melihat langsung keadaan pada belakang kendaraan. Sehingga, para pengguna yang awalnya memerlukan orang lain atau tukang parkir untuk memarkirkan kendaraannya atau dengan melihat kebelakang kaca hanya perlu melihat dari layar didekat stir mobil saja. Hal ini sangat memudahkan dan menghemat waktu para pengguna.
Teknologi ini dapat memudahkan pengguna untuk bertransaksi ketika sedang parkir dan sistem navigasi yang canggih agar dapat mengantarkan pengguna ke tempat parkir yang kosong. Hal ini sangat membantu para pengguna agar dapat menemukan tempat parkir dengan cepat, dan transaksi tanpa menggunakan uang cash yang terlalu lama.
Opportunities
Sesuai dengan perubahan pola kehidupan masyarakat yang ingin selalu ingin mendapatkan kemudahan dan dispesialkan, maka chip ini sangat cocok untuk memenuhi keinginan generasi Z. Dengan chip mereka akan mendapat kekhususan yaitu dapat memasuki parkiran mall tanpa harus menunggu antrian lama dan tidak melakukan pembayaran secara langsung. Oleh karena itu, besar peluang untuk chip parkir dapat digunakan oleh generasi saat ini.
Sesuai dengan kemajuan teknologi, masyarakat juga lebih terbuka dan sadar akan perkembangan teknologi. Masyarakat mulai memanfaatkan teknologi untuk mempermudah kegiatan sehari-hari mereka. Hal ini menjadi peluang untuk memperkenalkan chip parkir kepada masyarakat.
Aspiration
Harapannya, teknologi free flow parking chip ini dapat digunakan di seluruh parkiran mall dan perkantoran di Yogyakarta bahkan di seluruh Indonesia.
Results
Teknologi free flow parking chip ini digunakan di seluruh parkiran mall dan perkantoran di Yogyakarta dan juga di seluruh Indonesia.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Dari project ini, penggunaan teknologi free flow parking chip akan membantu arus masuk dan keluar di parkiran baik parkiran mall maupun perkantoran menjadi lebih lancar. Project ini dieksekusi dengan cara meningkatkan penggunaan chip baik melalui metode giveaway maupun diperjualbelikan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Oleh karena itu, direkomendasikan untuk mencari terlebih dahulu pratinjau minat dan respon masyarakat dan mulai memastikan infrastruktur di mall dan perkantoran memadai serta memperluas penggunaan teknologi free flow chip.
Vanessa Gunawan
Ester Ani Aprina Siburian
Albertus Satryo AÂ
Cecilya Catherina AgathaÂ
Violeta Vicki Thalia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H