Hal ini dikarenakan semenjak pandemi ini banyak orang yang mencari warung kedainya untuk membeli minuman sampai obat herbal yang dibutuhkan untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dan terhindar dari penyakit terlebih dari virus Covid-19 ini.
Pak Wiweka mengatakan bahwa dampak pandemi yang dirasakan terhadap kedai miliknya merupakan dampak positif bagi usahanya. Namun, kedai ini sempat tutup.Â
Setelah di buka kembali Kedai Wedang Permata Depok hanya melayani pelanggan yang membawa pulang produk yang dibelinya atau take away. Tetapi hal ini bukanlah hal yang berdampak besar bagi penghasilan kedai ini. Â Lantas strategi apa yang dilakukan Pak Wiweka sampai bias mempertahankan usaha nya dan mengalami pendapatan yang stabil terhadap kedai nya di masa pandemi ini?Â
Beliau menjelaskan strategi yang dilakukan oleh dirinya untuk mempertahankan usahanya adalah dengan membangun konsumen yang loyal dan juga bisa menganggap seni punya nilai lebih karena wedang ini bukan hanya menyajikan minuman tradisional atau obat herbal tetapi juga menyajikan seni-seni dari Indonesia.Â
"Kita tidak melakukan promosi terhadap kedai ini, hanya dari turun temurun, jika saya melakukan promosi mungkin akan lebih dari ini" ujar Pak Wiweka saat ditanya mengenai pendapatan yang dihasilkan dari kedai tersebut..Â
Selain itu, beliau juga menyampaikan saran untuk usaha-usaha diluar sana yang merasakan dampak negative pandemi agar tetap sabar dan mampu memilih produk yang bisa menguntungkan di masa pandemi seperti ini, harus pintar dalam melakukan promosi produk yang memang bermanfaat untuk masyarakat di masa pandemi, dan jika memang ada penurunan pendapatan itu merupakan hal yang wajar namun jangan cepat putus asa karena masih banyak peluang yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H