Mohon tunggu...
Vanessa Claudia
Vanessa Claudia Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Saya Vanessa Claudia, ingin mengembangkan bakat saya dalam menulis. Saya harap tulisan saya dapat berguna bagi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pro dan Kontra Study Tour

22 Mei 2024   17:35 Diperbarui: 22 Mei 2024   18:07 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Pixabay

Study tour, juga dikenal sebagai karya wisata atau widya wisata, adalah suatu cara dalam menyajikan bahan pelajaran dengan membawa para siswa menuju ke objek yang akan mereka pelajari. Biasanya objek yang dimaksud berada di luar kelas. Study tour dapat dipahami sebagai cara mempelajari sesuatu yang ditujukan bagi para siswa, serta sebagai perjalanan atau tur yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk mempelajari sesuatu. Study tour, sebuah kegiatan pendidikan yang umum dilakukan oleh sekolah-sekolah di Indonesia, telah menjadi sorotan akhir-akhir ini setelah beberapa insiden kecelakaan yang menimpa rombongan siswa dan guru. Kegiatan ini, yang biasanya bertujuan untuk memperluas wawasan dan mengembangkan keterampilan siswa, telah menuai pro dan kontra dari masyarakat dan orang tua siswa.

Manfaat Study Tour
Manfaat study tour antara lain meliputi pengembangan wawasan, peningkatan konsentrasi, pengurangan gangguan, stimulasi kognitif, peningkatan motivasi, dan pengalaman langsung. Selain itu, study tour juga bermanfaat untuk mengembangkan keterampilan sosial, memberikan pengalaman praktis, mengembanngkan keterampilan kerja sama, dan meningkatkan kemandirian.  Dalam kegiatan study tour, siswa dibawa ke lingkungan yang baru dan berbeda, di mana mereka dapat mengamati dan mengalami secara langsung berbagai hal yang tidak dapat ditemukan di dalam kelas. Pengalaman langsung ini dapat memperluas wawasan siswa tentang dunia di sekitar mereka, membantu mereka untuk lebih memahami dan menghargai dunia, serta membuat keputusan yang lebih baik di masa depan.

Kritik
Namun, beberapa insiden kecelakaan yang menimpa rombongan siswa dan guru dalam kegiatan study tour telah menimbulkan kritikan dan perdebatan. Kecelakaan bus yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang, Jawa Barat.Kecelakaan ini menewaskan 11 orang yang terdiri dari 9 siswa, 1 guru, dan 1 warga subang pengendara motor yang tertabrak bus saat kecelakaan. Hal ini menuai banyak kritikan mengenai larangan study tour.

Pro dan Kontra Study Tour
Sebagai tanggapan, beberapa provinsi di Indonesia telah menetapkan larangan study tour untuk sekolah-sekolah di wilayahnya. Di antaranya diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Kuningan, Pangandaran, Cirebon, Depok, Bogor, Cimahi, dan Jawa Tengah. Sebagian masyarakat menilai larangan study tour ini sebagai kebijakan emosional tanpa dasar, karena menurut mereka, yang mestinya dibenahi adalah pemeriksaan kelayakan armada, bukan melarang kegiatannya. Study tour memiliki beberapa argumen pro dan kontra. Berikut ini adalah pandangan pro dan kontra study tour.

Pro Study Tour :

1. Pengembangan Keterampilan Sosial

Study tour juga dapat meningkatkan kesadaran dan keterampilan siswa dalam berbagai aspek. Misalnya, dalam kegiatan study tour ke Jakarta, siswa dapat mempelajari tentang sejarah dan budaya Jakarta secara langsung dengan mengunjungi berbagai tempat wisata yang terkait dengan sejarah dan budaya tersebut. Dengan demikian, siswa dapat mengembangkan kesadaran dan keterampilan dalam berbagai aspek, termasuk sejarah, budaya, dan sosial. sppesifiknya, study tour dapat mengembangkan keterampilan sosial. Keterampilan sosial adalah salah satu aspek keterampilan yang paling penting dalam kehidupan sehari-hari. Study tour memberikan siswa kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, baik teman sekelas, guru, atau masyarakat setempat. Dalam kegiatan seperti diskusi kelompok, presentasi, dan kunjungan lapangan, siswa belajar bagaimana bekerja sama dengan orang lain, berkomunikasi secara efektif, dan menyelesaikan konflik secara damai. Keterampilan sosial ini sangat penting untuk kesuksesan akademik dan profesional, serta dalam kehidupan pribadi.

2. Meningkatkan Motivasi Belajar

Kegiatan study tour juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Dengan mengalami langsung berbagai tempat wisata yang terkait dengan materi yang dipelajari, siswa dapat menjadi lebih motivasi untuk belajar dan meningkatkan prestasinya. Dalam proses belajar, siswa biasanya hanya mempelajari teori di dalam kelas. Namun, dengan adanya study tour, siswa dapat melihat dan mengalami langsung proses yang sedang dipelajari. Hal ini dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar karena mereka dapat melihat relevansi materi pelajaran dengan dunia nyata. Saat mereka melihat bagaimana teori yang dipelajari dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mereka mungkin lebih termotivasi untuk memahami dan mengaplikasikan pengetahuan mereka. Misalnya, dalam kegiatan study tour ke Malang, siswa dapat mempelajari tentang geografi dan ekologi Malang secara langsung dengan mengunjungi berbagai tempat wisata yang terkait dengan geografi dan ekologi tersebut. Dengan demikian, siswa dapat menjadi lebih motivasi untuk belajar dan meningkatkan prestasinya.

3. Pengembangan Pengetahuan dan Wawasan

Pengembangan pengetahuan dan wawasan adalah salah satu manfaat utama dari study tour. Dalam kegiatan ini, siswa atau mahasiswa dibawa ke lingkungan yang baru dan berbeda, di mana mereka dapat mengamati dan mengalami secara langsung berbagai hal yang tidak dapat ditemukan di dalam kelas. Pengalaman langsung ini dapat memperluas wawasan mereka tentang dunia di sekitar mereka, termasuk budaya yang berbeda, sejarah, geografi, dan topik lainnya. Wawasan yang luas ini dapat membantu mereka untuk lebih memahami dan menghargai dunia, serta membuat keputusan yang lebih baik di masa depan.Pengetahuan Tidak hanya itu, siswa atau mahasiswa juga dapat mempelajari dan mengalami budaya yang berbeda secara langsung, sehingga dapat memperluas pengetahuan mereka tentang budaya lain. Hal ini dapat membantu mereka untuk lebih memahami dan menghargai budaya lain, serta meningkatkan kesadaran budaya yang lebih luas.

Kontra Study Tour :

1. Biaya yang cukup Besar.

Biaya yang diperlukan untuk mengadakan study tour dapat sangat tinggi. Biaya yang dibutuhkan mencakup biaya transportasi, akomodasi, makanan, dan kebutuhan lainnya yang dapat menjadi beban yang berat bagi sekolah dan orang tua siswa. Tidak semua siswa berasal dari keluarga mampu. Hal ini dapat menjadi hambatan bagi siswa yang tidak memiliki kemampuan ekonomi yang cukup untuk mengikuti kegiatan ini. Dalam beberapa kasus, biaya yang diperlukan dapat membuat siswa yang kurang mampu tidak dapat mengikuti kegiatan ini, sehingga mereka tidak dapat menikmati.

2. Kurangnya Fokus pada Pendidikan

Kegiatan study tour dapat menjadi distraksi dari fokus pada pendidikan. Siswa yang mengikuti kegiatan ini dapat terlalu fokus pada pengalaman yang diperoleh daripada pada proses belajar yang sebenarnya. Hal ini dapat mengganggu kualitas pendidikan siswa dan mengurangi kemampuan mereka untuk memahami materi yang diajarkan di kelas.

3. Potensi Resiko Keselamatan

Dalam kegiatan study tour, beberapa potensi resiko keselamatan dapat terjadi. Salah satu contoh adalah kecelakaan yang dapat terjadi ketika siswa berada di lokasi yang tidak terjamin keselamatannya. Kegiatan seperti hiking, berenang, atau bermain di air dapat menjadi ancaman jika tidak dilakukan dengan cara yang tepat dan dengan perlengkapan yang memadai. Selain itu, kegiatan study tour juga dapat terjadi kecelakaan yang disebabkan oleh faktor manusia, seperti kesalahan dalam perencanaan atau pelaksanaan kegiatan.

Solusi dan Pengembangan
Untuk memaksimalkan manfaat study tour dan mengurangi risiko keamanan, beberapa tips dapat dipertimbangkan.

  • Melibatkan siswa dalam proses perencanaan study tour untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan mereka
  • Pastikan bahwa armada yang digunakan dalam kegiatan study tour memenuhi standar keamanan dan kelayakan
  • Pastikan bahwa guru dan staf yang mengawasi kegiatan study tour memiliki kemampuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola kegiatan tersebut dengan aman.

Dalam beberapa tahun terakhir, kegiatan study tour telah menjadi bagian penting dari kurikulum pendidikan di Indonesia. Kegiatan ini telah membantu siswa untuk lebih memahami dan menghargai dunia, serta meningkatkan keterampilan sosial dan kemandirian mereka. Namun, dengan beberapa insiden kecelakaan yang menimpa rombongan siswa dan guru, kegiatan ini telah menuai pro dan kontra dari masyarakat dan orang tua siswa. Untuk memaksimalkan manfaat study tour dan mengurangi risiko keamanan, perlu dilakukan perencanaan yang lebih baik dan pengawasan yang lebih ketat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun