Mohon tunggu...
Vanessa Putri
Vanessa Putri Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Informatika, suka membaca tapi belum bisa menulis yang baik. Selalu ingin belajar dan terus belajar. Call Me Nessa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Analisa 'Pengunjung' Tulisan Kompasiana Dengan 1 Juta Klik

22 Mei 2012   11:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:58 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belum lagi kita mengulas tentang link yang dibagikan di Blackberry Messenger (BBM), seperti yang diberitakan oleh Tribunnews yang dirilis ulang oleh id.yahoo.com dengan judul "Ramai di BBM: Penumpang Sukhoi Pakai HP di Pesawat". Berapa pengguna Blackberry di Indonesia? 9.7 juta (dailysocial.net, Januari 2012)? atau taruhlah 10 juta. Berapa kira-kira yang berlangganan paket browser? 5 juta? Kalau demikian maka adalah wajar, sebagai unik user pengguna Blackberry menambah jumlah pengunjung tulisan tersebut.

Sampai disitu, lalu ada yang membahas masalah Alexa Rank, seolah-olah jumlah pengujung tulisan tersebut tidak memberikan sumbangan apapun terhadap kenaikan Alexa Rank.  Kalau saya berpendapat memang tidak ada, dengan paparan saya di atas sangatlah beralasan. Mengapa? Alasan utama, kalau sebagian besar pengujung berasal dari pengguna Blackberry jelas tidak ada Alexa toolbars sebagai syarat utama Alexa dapat menghitung segala indikatornya. Jadi apa hubungannya?

Menurut Alexa.com, Alexa Traffic Rank adalah "The traffic rank is based on three months of aggregated historical traffic data from millions of Alexa Toolbar users and is a combined measure of page views and users (reach). As a first step, Alexa computes the reach and number of page views for all sites on the Web on a daily basis. The main Alexa traffic rank is based on the geometric mean of these two quantities averaged over time (so that the rank of a site reflects both the number of users who visit that site as well as the number of pages on the site viewed by those users)."

Jangan sampai pembaca dibutakan bahwa jumlah pengujung (klik) tulisan pada situs dengan serta merta harus menaikan Alexa Rank. Kalau ada penulis senior Kompasiana yang ingin berperan sebagai ahli teknlogi informasi jangan tanggung-tanggung memberikan pencerahan tentang Alexa Rank kepada pembaca..

Apakah menjadi persoalan besar dengan Alexa Rank yang menempatkan Kompasiana di posisi 37 untuk Indonesia. Sebagai penulis yang mengamati Alexa Rank tolong perlihatkan pada pembaca siapa saja yang berada pada urutan 1 sampai 36, apakah ada situs citizen journalism Indonesia lain yang bertengger di atas Kompasiana.com? Rata-rata adalah situs luar yang memang peminatnya banyak di Indonesia seperti Facebook dan Google. Tunjukan juga kepada pembaca bahwa situs Indonesia yang memiliki posisi diatas Kompasiana. Seperti Kaskus (7), Detik.com (8),  KOMPAS.com (15), VIVAnews.com (16), Tokobagus (19), Bank Mandiri (23), adsensee-id.com (21), Okezone.com (31), Kapanlagi.com (34), dan Indowebster (36). Sedangkan Tribunnews.com (39), Tempo.co (46), Inilah.com (50), Republika Online (64), ANTARA News (112) dibawah Kompasiana. Mau diperbandingkan dengan yang mana? Gunakan sekmentasi apa? Dengan demikian pembaca bisa menilai sendiri apakah posisi tersebut, yang katanya sudah bertahan selama setahun baik atau tidak?

[caption id="attachment_189806" align="aligncenter" width="519" caption="google insight for Search - Keyword sukhoi"]

1337687136102982615
1337687136102982615
[/caption]

Berikutnya mengenai google insight terkait pemberitaan Sukhoi Super Jet 100, tulisan tersebut di muat memang pada saat yang tepat dimana awal-awalnya orang mencari pemberitaan tentang kecelakaan tersebut. Dan jika judulnya seperti itu, adalah wajar juga ketika orang tertarik mengunjunginya. Jangan hanya menunjukan grafik yang meningkat setelah tanggal 10 Mei untuk keyword "Kompasiana". Tetapi tunjukan juga keyword "Sukhoi" yang memang dalam tanggal tersebut juga mengalami peningkatan. Sehingga jelas peningkatan jumlah pencarian google pada kisaran tanggal tersebut tidak semata-mata karena keyword Kompasiana. Apakah dijamin keyword Kompasiana pada tanggal tersebut adalah untuk mencari berita Sukhoi?

Untuk mencari relevansi antara keyword Kompasiana dan Sukhoi,  harusnya menggunakan tanda plus (+) untuk kedua keyword tersebut pada google insight. Sehingga hasil sebenarnya adalah seperti dibawah ini.

[caption id="attachment_189807" align="aligncenter" width="492" caption="google insight for Search - Keyword Kompasiana+sukhoi"]

13376872282009834852
13376872282009834852
[/caption]

Apalagi sang penulis menggunakan istilah "pembaca bukanlah makhluk bodoh" dengan asumsi terjadi peak pada tanggal 11  dan mulai menurun pada tanggal 12 untuk keywoard "Kompasiana". Dimana hubungannya? Kita membahas pengunjung bukan pembaca. Buktinya dalam grafik di atas peak terjadi pada tanggal 12. Artinya masih ada yang mencari hingga tanggal tersebut. Apalagi perlu dipahami bahwa artikel sebagus apapun tidak akan bertahan berlama-lama di posisi puncak dalam pencarian, pada akhirnya akan menurun juga.

Dari keseluruhan pembahasan saya di sini, saya sama sekali tidak ingin melihat terlalu jauh isi maupun kulitas konten, saya hanya melihat pada analisa wajar tidaknya jumlah sejuta klik tersebut. Dan begitupun saya bisa memahami apresiasi admin kompasiana terhadap tulisan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun