Mohon tunggu...
Vanesa Regyna Elviana
Vanesa Regyna Elviana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mempunyai hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Penerapan PUEBI Tingkatkan Minat Baca Menuju Pribadi yang Literat

16 Januari 2023   21:30 Diperbarui: 16 Januari 2023   21:35 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Vanesa Regyna Elviana

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika

Universitas Islam Sultan Agung

Dr. Aida Azizah, M.Pd.

Bahasa merupakan identitas dari suatu negara yang fungsinya sebagai sarana komunikasi. Penggunaan bahasa yang baik dan benar dapat menunjukkan tingkat keterampilan berbahasa yang dimiliki seseorang ketika melakukan interaksi.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, berperan penting dalam penyampai informasi di berbagai daerah. Sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia dapat diarahkan untuk menambah pengetahuan seseorang dalam kemahirannya berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis.

Topik mengenai penggunaan bahasa, mencakup pada teknik kepenulisan yang tepat. Dewasa ini, kesalahan dalam penulisan kata nampaknya telah menjadi sorotan publik. Minimnya penerapan Ejaan Yang Sempurna (EYD) menjadi salah satu faktor mengapa kesalahan dalam penulisan masih tak jarang ditemui.

Sebelum membahas lebih lanjut, perlu dipahami terlebih dahulu apa itu EYD. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) merupakan suatu tata bahasa pada Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan Bahasa Indonesia. Hal ini berlaku pada tahun 1972-2015. Yang kemudian disempurnakan menjadi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan masih berlaku sampai sekarang.

Pentingnya penerapan PUEBI sangat berpengaruh terhadap penggunaan bahasa yang digunakan, terutama dalam hal menulis.

Menulis dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan ide atau gagasan dalam pikiran seseorang ke dalam bentuk tulisan. Menulis bukan hal yang mudah. Karena selain mengeluarkan isi pikiran, menulis juga membutuhkan keterampilan untuk mengembangkan ide serta gagasan menjadi kalimat yang terstruktur dan bernilai sesuai dengan kaidah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

Kesalahan dalam penulisan dapat ditinjau dari kesalahan di berbagai ejaan seperti; pemakaian huruf, penggunaan huruf kapital dan huruf miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, serta penggunaan tanda baca yang meliputi titik (.), koma (,), tanda tanya (?), tanda seru (!), dan lain-lain.

Berikut beberapa contoh kesalahan yang sering dijumpai:

1. Penggunaan huruf kapital pada awal kalimat.
Contoh:
“cuaca hari ini sangat bagus.”
Seharusnya:
“Cuaca hari ini sangat bagus.”

2. Penggunaan huruf kapital pada nama orang dan nama tempat.
Contoh:
“Hari ini dasha akan berkunjung ke semarang.”
Seharusnya:
“Hari ini Dasha akan berkunjung ke Semarang.”

3. Penggunaan huruf miring.
Contoh:
“Film Habibi dan Ainun diangkat dari kisah nyata.”
Seharusnya:
“Film Habibie dan Ainun diangkat dari kisah nyata.”

4. Penulisan kata.
Contoh:
“Chia telah mempatahkan harapannya sendiri.”
Seharusnya:
“Chia telah mematahkan harapannya sendiri.”

5. Penggunaan tanda baca titik (.).
Contoh:
“Ayah sedang membaca komik”
Seharusnya:
“Ayah sedang membaca komik.”

6. Penggunaan tanda baca tanya (?).
Contoh:
“Dimana kamu tinggal.”
Seharusnya:
“Dimana kamu tinggal?”

7. Penggunaan tanda baca seru (!).
Contoh:
“Kerjakan tugasmu sekarang.”
Seharusnya:
“Kerjakan tugasmu sekarang!”

Masuk kembali pada topik kepenulisan. Dari penjelasan latar masalah tersebut, kurangnya minat baca dan penerapan PUEBI dalam kehidupan sehari-hari menjadi salah satu faktor utama penyebab kesalahan dalam kepenulisan. Padahal, keterampilan dalam menulis itu sendiri mendukung keterampilan minat baca seseorang.

Membaca memiliki pengaruh penting guna menambah wawasan serta pemahaman kosakata baru, sehingga pengetahuannya juga ikut bertambah. Pentingnya mempunyai keterampilan menulis disini mengarah pada kenyamanan membaca itu sendiri. Penulisan kata yang tepat membuat tulisan tersebut menjadi enak dibaca. Karena seperti yang kita ketahui tadi, menulis bukan hal yang mudah. Menulis membutuhkan waktu yang lama untuk dapat merangkai beberapa kalimat menjadi suatu paragraf.

Semua orang bisa menulis, namun tidak semua orang bisa memilih kata yang padu di setiap tulisannya. Kesimpulannya penerapan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia sangat berpengaruh untuk membantu seseorang dalam mengasah daya pikirnya sehingga menciptakan tulisan yang menarik untuk dibaca.

Di era modern sekarang, pemanfaatan teknologi berupa gadget dapat digunakan sebagai sumber belajar dalam pemahaman konsep kepenulisan. Memperbanyak literasi dengan mencari bacaan online melalui media massa yang telah disediakan, serta membiasakan diri menerapkan PUEBI pada sosial media. Hindari penggunaan kata yang kasar dan gunakan bahasa yang sopan.

Tentunya, memiliki keterampilan dalam menulis serta berbahasa yang baik akan menjadi kebanggaan tersendiri karena itu bukan hal yang mudah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun