Mohon tunggu...
Vanesa Regyna Elviana
Vanesa Regyna Elviana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mempunyai hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belum Terselesaikannya Masalah Pengangguran di Indonesia

28 Desember 2022   17:36 Diperbarui: 28 Desember 2022   17:40 1331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Vanesa Regyna Elviana

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika

Universitas Islam Sultan Agung

Dr. Ira Alia Maerani, S.H., M.H.

Isu mengenai pengangguran nampaknya masih menjadi permasalahan utama bagi pertumbuhan dan perkembangan negara, khususnya negara berkembang. Seperti yang diketahui, Indonesia sendiri tercatat merupakan negara dengan tingkat pengangguran yang tergolong tinggi. Meskipun, dalam beberapa tahun belakangan ini kondisi pengangguran cenderung menurun, namun tidak dapat dipungkiri bahwa tingkat pengangguran di Indonesia masih relatif tinggi jika dibandingkan dengan negara tetangga.

Dalam hal ini, pengangguran dapat diartikan sebagai orang yang tidak bekerja atau orang yang sedang mencari pekerjaan, atau bisa juga disebut orang yang sudah mendapat pekerjaan namun belum dimulai.

Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), jumlah Angkatan kerja di Indonesia pada bulan Agustus 2022, naik 3,57 juta orang jika dibandingkan dengan bulan agustus 2021. Kini terdapat 143,72 orang pekerja. Dari data tersebut, dapat terbukti jelas tingkat pengangguran masih begitu tinggi walaupun sudah mengalami penurunan. Padahal, fenomena pengangguran sangat berpengaruh memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Menurut Sadono Sukirno, pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai perkembangan kegiatan dalam suatu perekonomian yang mengakibatkan barang serta jasa yang telah diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Namun, adanya masalah pengangguran ini menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi yang sedang berlangsung. Akibatnya, orang yang tidak memiliki pekerjaan akan mengalami kemiskinan.

Kemiskinan sendiri dapat diartikan sebagai keadaan dimana seseorang itu tidak cukup mampu dalam memenuhi kebutuhan dasarnya seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dll. Hal ini tentunya juga berakibat fatal terhadap seseorang tersebut untuk berbuat nekat demi menghidupi dirinya. Contohnya seperti berbuat kejahatan.

Yang dimaksud kejahatan adalah perbuatan manusia yang melanggar suatu larangan yang telah ditetapkan dalam kaidah hukum. Kejahatan yang dimaksud disini meliputi pencurian, perampokan, penipuan, tindak kekerasan, dan masih banyak lainnya. Oleh sebab itu, definisi pengangguran dikatakan merupakan masalah sosial yang belum terselesaikan sampai saat ini.

Jika dianalisis lebih jauh, sebenarnya masalah pengangguran di Indonesia memiliki banyak faktor pemicu mengapa angka pengangguran cukup tinggi. Diantaranya yaitu;
1.Minimnya Pendidikan yang dimiliki pelamar
2.Masalah ekonomi
3.Lokasi pelamar yang terpencil
4.Ketidakseimbangan antara tenaga kerja baru dengan lapangan kerja yang tersedia
5.Terdapat kemajuan di bidang teknologi yang menggantikan manusia
6.Memasuki era pasar global
7.Keterampilan calon tenaga kerja yang tidak memadai
8.Upah yang yang diberikan tidak sesuai
9.Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

Selain faktor-faktor penyebab pengangguran di atas, terdapat pula dampak terhadap masalah pengangguran, yaitu;
1.Peningkatan angka kriminalitas
2.Membuat seseorang kehilangan keterampilan atau keahliannya
3.Meningkatkan angka kriminalitas
4.Membuat konflik antara masyarakat dengan pemerintah
5.Menyebabkan kesenjangan kesempatan bekerja
6.Meningkatkan angka kriminalitas
7.Meningkatnya konflik dalam rumah tangga
8.Penurunan daya saing
9.Menyebabkan kondisi politik di Indonesia menjadi tidak stabil

Selanjutnya terdapat jenis-jenis pengangguran berdasarkan faktor pemicunya dan lama waktu bekerjanya, antara lain;
1.Berdasarkan faktor pemicunya
-Pengangguran musiman
-Pengangguran siklis
-Pengangguran deflasioner
-Pengangguran voluntary
-Pengangguran structural
-Pengangguran teknologi
-Pengangguran friksional
2.Berdasarkan lama waktu bekerja
-Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
-Setengah Menganggur (Underemployment)
-Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment)

Dalam mengatasi masalah pengangguran, terdapat beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi, yaitu;
1.Memperluas lapangan pekerjaan
2.Meningkatkan peredaran modal usaha
3.Menempatkan calon tenaga kerja di tempat yang tepat
4.Melatih tenaga kerja untuk menciptakaan usaha sendiri
5.Memberikan penyuluhan ke masyarakat
6.Meningkatkan mutu Pendidikan

Sehingga pada penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengangguran merupakan seseorang yang belum memiliki kegiatan berupa pekerjaan. Terdapat beberapa faktor yang menjadi pemicu pengangguran itu sendiri serta bagaimana cara mengatasinya. Terkait proses serta hasil yang akan didapat, hal itu tergantung pada usaha setiap manusia itu sendiri. Karena hasil yang diperoleh manusia pasti setimpal dengan usaha yang dilakukannya.

Seperti penjelasan dalam QS. An Najm ayat 39-40, yang artinya;

"Bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, bahwa sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun