Mohon tunggu...
Habib Alfarisi
Habib Alfarisi Mohon Tunggu... Freelancer - Peneliti

Politik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perdamaian Dunia dan Indonesia

8 September 2019   12:59 Diperbarui: 8 September 2019   13:00 4782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia merupakan satu dari ratusan di negara di dunia yang memiliki ratusan suku dan ratusan budaya yang berbeda beda, tetapi dapat bertahan dari segala isu separatisme selama lebih dari 7 dekade. Bahkan ahli-ahli di seluruh dunia menyebutkan bahwasannya Indonesia merupakan sebuah keajaiban, karena merupakan satu-satunya negara yang berdiri atas prinsip pluralisme dan masih dapat bertahan walaupun terdapat banyak guncangan yang dihadapinya, baik guncangan dari dalam maupun dari luar.

Situasi dunia pada saat ini bisa dikatakan tidak sedang damai, tetapi tidak pula sedang kacau. Dunia sedang berada di keadaan stagnan antara perang dan damai. Terlepas dari penjelasan yang sudah dijelaskan mengapa peradaban manusia lebih baik dan lebih maju daripada peradaban masa lalu, namun ada beberapa hal yang membuat peradaban kita bahkan bisa dikatakan sama atau bahkan lebih buruk daripada peradaban jaman dahulu. Berikut penjelasannya:

  • Kemajuan Teknologi yang Mengorbankan Lingkungan

Semenjak 1990-an, lingkungan merupakan isu yang utama yang dibahas di pertemuan antar negara. Salah satu perjanjian yang pernah dibuat mengenai lingkungan adalah perjanjian Tokyo. Perjanjian ini bertujuan untuk mengurangi produksi gas emisi, yang dapat merusak atmosfir, tetapi perjanjian ini tidak pernah diratifikasi oleh AS, dan akhirnya perjanjian ini hanyalah sebuah dokumen di atas kertas, lain kata tidak pernah dilaksanakan secara efektif dan gagal. Kemajuan teknologi memang terjadi dalam hitungan detik pada masa modern, tetapi sayangnya manusia semakin egois.

Manusia sampai mengorbankan harta paling berharga yang dimilikinya: planet Bumi. Pemanasan global terjadi di mana mana, sehingga menyebabkan es di kutub mencair, kota-kota besar tenggelam dan sebagainya. Semua dilakukan demi keuntungan. Manusia telah menjadi sebuah wabah penyakit bagi dirinya sendiri yang diciptakan oleh dirinya sendiri, dan wabah tersebut mengancam keberadaannya sendiri juga, tetapi sayangnya manusia sudah tenggelam dalam palung terdalam keegoisannya sendiri, sehingga lupa untuk kembali ke permukaan untuk bernapas dan mengambil udara secara jernih agar dapat mempertumbangkan tindakan-tindakan yang dilakukannya terhadap rumahnya sendiri. Salah satu kasus yang baru-baru ini terjadi adalah pembakaran hutan Amazon di Brazil, yang membuat panik pemimpin dunia, mengingat hutan Amazon merupakan salah satu hutan hujan penghasil oksigen terbesar di dunia. Walaupun akhirnya api berhasil diperkecil, hewan-hewan yang tak bersalah menjadi korban. Mereka kehilangan rumah dan bahkan tak sedikit kehilangan nyawa mereka, karena ulah para kapitalis, yang hanya memikirkan keuntungan belaka.

Dari penjelasan di atas, dapat dikatan lingkungan merupakan salah satu isu yang harus diperhatikan bila ingin mencapai perdamaian di dunia dengan sepenuhnya, karena bagaimanapun lingkungan merupakan tempat tinggal kita, dan jika kita merusaknya, sama seperti menyuntikkan penyakit ke diri sendiri.

  • Sekularisme dan Kemunduran Agama

Sejak dari dahulu, agama merupakan salah satu unsur yang tidak bisa dan tidak boleh dipisahkan dari kehidupan manusia. Agama selalu menjadi pedoman bagi oranng-orang yang senantiasa mentaatinya. Agama mengajarkan kepada para pengikutnya dan para pemeluknya untuk mencintai sesama dan menolong sesama, serta berbuat baik untuk sesama. Agama merupakan suatu ikatan dari Tuhan YME, yang ditujukan untuk membuat hidup manusia menjadi teratur, aman dan tentram. Tanpa disadari, jika agama dijalankan secara sepenuhnya dengan rasa toleransi yang tinggi, perdamaian di dunia akan tercapai. Tetapi sayangnya, manusia modern sekarang malah berusaha untuk memisahkan agama dari kehidupan sehari-hari mereka. Bahkan ada yang menggunakan agama sebagai alat mereka untuk mendapatkan kepentingan politik, serta menyebarkan paham terorisme.

Agama menjadi sesuatu yang rendah dan dianggap sebagai hal yang kuno oleh kebanyakan masyarakat modern. Hal tersebut berbeda jika ditelusuri sejarah ratusan tahun yang lalu. Di setiap peradaban, apapun jenis agam tersebut, agama selalu menjadi bagian integral dan tidak terpisahkan, salah satu contohnya adalah peradaban Islam pada jaman dahulu, yang sempat menyaingi Eropa.

Seiring dengan kemunculan paham sekularisme tersebut, muncul paham sesat lainnya yaitu memperbolehkan cinta sesama jenis atau LGBTQ di kalangan para pemimpin dan politisi dunia, di mana hal hal yang dianggap terlarang, dismoral dan penuh dengan dosa dilegalkan pada jaman kontemporer sekarang, dengan alasan memperjuangkan kemerdekaan dan kebebasan dari setiap individu. Manusia seolah-olah menjadi seperti Tuhan dalam dunianya sendiri, karena sudah melupakan kekuasaan yang telah menciptakan dunia tempat mereka tinggal. Manusia seolah-olah berkata kepada Penciptanya bahwasannya mereka tidak memerlukan bantuan atau bahkan bimbingan dari Penciptanya sendiri yang diturunkan dalam wujud apa yang kita sebut agama.

Manusia seolah olah tenggelam dan sibuk dengan memajukan dirinya sendiri, tanpa memikirkan bahwa tugasnya adalah menolong sesama. Manusia seolah sudah menjadi makhluk yang hanya bernama manusia, tetapi sudah kehilangan sifat yang bernama kemanusiaan. Merupakan sebuah pertanyaan "apakah sekarang kita sedang mengalami kemajuan atau malah kehancuran yang disebabkan oleh nafsu kita sendiri? Apakah kita sekarang sedang diperbudak nafsu, sampai harus mengorbankan semua hal yang kita miliki?"

Penjelasan di atas cukup menggambarkan hal-hal yang sedang terjadi di dunia. Di lain sisi dapat dipandang peradaban modern jauh lebih baik, tetapi di lain sisi malah manusia modern itu sendiri mengingkari status mereka sendiri, dengan menjatuhkan diri ke dalam lubang kehancuran. Membahas perdamaian dunia sendiri merupakan sesuatu yang sangat kompleks, karena hal hal yang akan dibicarakan melibatkan seluru jenis aktor dalam hubungan internasional, yang memiliki pengaruh yang beragam dalam hubungan internasional. Sebelum membahas lebih jauh, perlu diketahui bahwasannnya dunia bekerja seperti sistem. Sistem tidak akan dapat bekerja dengan baik jika salah satu bagian dari sistem tersebut rusak atau diambil. Oleh karena itu, tugas Indonesia untuk mencapai perdamaian adalah untuk menggabungkan semua bagian dari sistem di dunia, yang diperlukan untuk menggerakan sistem, agar dunia menjadi seperti lampu yang menghasilkan sinar perdamaian di tengah alam semesta nan luas dan gelap.

Tentu hal-hal yang patut dilakukan Indonesia dalam rangka kontribusinya terhadap perdamaian dunia adalah sebagai berikut:

  • Memperjuangkan Diplomasi Lingkungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun