Seperti yang kita tahu jika berbicara mengenai lingkungan pasti tidak jauh kaitannya dengan pentingnya pengelolaan limbah-limbah atau sampah yang ada dalam lingkungan tersebut. Dalam aktivitas sehari-harinya banyak dari kita pasti menghasilkan limbah secara sadar atau tidak sadar. Limbah sendiri merupakan sisa buangan dari proses-proses yang dilakukan baik dari industri maupun rumah tangga. Pengelolaan limbah, terutama limbah rumah tangga penting untuk dilakukan karena akan menimbulkan berbagai dampak dalam kehidupan baik terhadap lingkungan atau terhadap kesejahteraan individu sendiri.Â
Limbah rumah tangga merupakan limbah yang berasal dari aktivitas rumah tangga seperti di dapur, kamar mandi, cucian, kotoran manusia, dan lain sebagainya. Â Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) di tahun 2021 grafik komposisi sampah yang ada terkait sumber sampah, sampah yang paling banyak, yaitu berasal dari sampah rumah tangga sebanyak 40%. Sehingga dari data tersebut dapat disimpulkan apabila limbah rumah tangga tidak dikelola dengan baik maka limbah ini dapat berpotensi menimbulkan pencemaran yang cukup besar pada lingkungan.Â
Pencemaran lingkungan akibat limbah rumah tangga dapat menyebabkan berbagai masalah pada kehidupan. Bukan hanya pada lingkungan namun juga keadaan sosial-ekonomi serta kualitas kesehatan masyarakat sendiri. Berbagai penyakit seperti diare, tifus, penyakit kulit dan lain sebagainya  akibat pembuangan limbah rumah tangga secara sembarangan bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan pada masyarakat. Kemudian lingkungan yang kotor dan tercemar pastinya akan berpengaruh pada kehidupan sosial di masyarakat serta bisa menimbulkan tingginya biaya kesehatan.Â
Secara tidak langsung dampak-dampak yang ada pasti akan berpengaruh satu sama lain menimbulkan masalah kesehatan yang lebih kompleks. Misalnya keluarga yang berada pada lingkungan dengan pencemaran tinggi akibat limbah rumah tangga baik dari lingkungannya sendiri atau dari limbah rumah tangga lainnya yang tersebar melalui air misalnya bisa mempengaruhi kualitas tumbuh kembang pada anak. Jika tumbuh kembang pada anak tidak diperhatikan dengan teliti baik dari asupan makanannya atau lingkungan tempat ia beraktivitas pastinya hal tersebut bisa mempengaruhi kualitas gizi yang ia terima serta infeksi-infeksi lain yang bisa menimbulkan penyakit seperti stunting.Â
Oleh karena itu perlu adanya penanganan dan solusi yang tepat untuk mengatasi banyaknya limbah rumah tangga yang dihasilkan. Pengelolaan limbah rumah tangga ini bisa diawali dari diri sendiri terlebih dahulu dengan penanganan tingkat dasar yang memang bisa dilakukan masyarakat sendiri. Â Hal pertama yang harus dilakukan dari masyarakat sendiri pastinya menyadari akan pentingnya mengelola sampah rumah tangga yang dihasilkan agar tidak mencemari lingkungan.Â
Masyarakat harus diberikan edukasi atau memahami tentang bahaya macam-macam limbah yang ada dan dihasilkan dalam kegiatan rumah tangga sendiri. Sehingga dari sini masyarakat bisa memilih penggunaannya serta meminimalisir barang-barang atau aktivitas rumah tangga yang berdampak bahaya pada lingkungan. Pengelolaan limbah rumah tangga yang ada di antaranya, yaitu dengan:
Melakukan pengelompokan limbah-limbah yang ada seperti limbah organik dan anorganik.Â
Melakukan penampungan sampah yang telah dipilah sesuai pada tempatnyaÂ
Kedua hal tersebut merupakan pengelolaan limbah padat yang bisa dilakukan oleh masing-masing individu sendiri. Selain itu, masyarakat juga masih bisa melakukan pemanfaatan pada limbah-limbah yang berpotensi menghasilkan nilai keuntungan yang tinggi dari hasil pemilahan atau pengelompokkan yang telah dilakukan. Hal ini tentunya melalui 3 cara, yakni reuse (menggunakan kembali), reduce (mengurangi), dan recycle (mendaur ulang). Kemudian untuk proses selanjutnya pada sampah-sampah yang memang tidak bisa dipergunakan ulang oleh masyarakat bisa dilakukan oleh ahli yang bisa mengelola sampah tersebut. Hal ini tentunya masih melalui beberapa proses seperti pengumpulan sampah, pengangkutan, dan penampungan ke tempat penampungan sementara hingga akhirnya diproses di tempat pemrosesan akhir.Â
Tentunya limbah dari rumah tangga juga ada limbah lain selain limbah padat, yakni limbah cair dan kotoran manusia. Terkait limbah cair sendiri masyarakat harus memahami serta menyadari hal-hal yang berpotensi menyebabkan pencemaran pada air. Misalnya dengan menggunakan sabun yang ramah lingkungan. Kemudian penanganan limbah ini juga butuh support dari pemerintah misalnya dengan pengadaan saluran IPAL.Â
Pada intinya yang harus ditingkatkan dalam penanganan limbah di sini, yaitu terkait edukasi kepada masyarakat dan bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan serta bagaimana caranya. Selain itu juga harus mendapatkan fasilitas serta dukungan dari sektor-sektor yang ada untuk pengelolaan limbah sendiri.Â
Referensi:
https://lajuluasindonesia.com/berita-dan-penelitian/15/Kenapa-Limbah-Perlu-Diolah-
https://www.gramedia.com/literasi/limbah-rumah-tangga/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H