Mohon tunggu...
Vandika Putra Dwi Damara
Vandika Putra Dwi Damara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Aku ingin menulis berita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Budidaya Kerang Hijau di Desa Morosari

3 Oktober 2024   08:10 Diperbarui: 4 Oktober 2024   11:27 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto Pak Slamet dengan Bambu yang dibuat patok/dok. pri
Foto Pak Slamet dengan Bambu yang dibuat patok/dok. pri

Desa Morosari adalah sebuah desa pesisir yang dikelilingi oleh tambak – tambak yang sering digunakan untuk membudidayakan Kerang Hijau oleh warga sekitar. Desa tersebut berada di daerah Sayung, Kota Demak. Pada hari Rabu, tanggal 2 Oktober 2024 perwakilan dari kelompok kita mengadakan observasi langsung ke lokasi yang sudah disebutkan di atas tadi. Dan kita bertemu dengan Pak Slamet beliau seorang warga setempat yang ikut membudidaya Kerang Hijau,  menurut perkataannya “ Membudidaya Kerang Hijau sangat bagus karena dengan modal yang sangat terjangkau bisa menghasilkan keuntungan yang tinggi”. Cara membudidayanya juga cukup mudah dengan menggunakan bambu dan jaring yang diikat dengan tali dibuat seperti patok dengan metode tancap. Dan adapun dengan cara long line atau menggunakan tali yang dijulurkan kebawah sekitar 2-3 meter.

Proses Budidaya Kerang Hijau cukup mudah. Setelah membuat tempat pembibitan untuk Budidaya Kerang Hijau tinggal menunggu  1-3 bulan untuk mengeluarkan bibit secara alami. Kemudian diumur 5-6 bulan kerang berukuran 1-2 cm yang berarti kerang sudah mulai tumbuh. Di umur 7-9 bulan kerang siap panen. Panenan dari kerang tersebut dijual di pengepul dan pasar sesuai dengan harga tertinggi, harga dari Kerang Hijau sendiri  selalu berubah – ubah yang membuat harga pasar dan harga pengepul berbeda.

Foto bambu yang akan dipasang dengan metode tancap/dok. pri
Foto bambu yang akan dipasang dengan metode tancap/dok. pri

Foto tambak Kerang Hijau/dok. pri
Foto tambak Kerang Hijau/dok. pri

Pak Slamet memulai lagi Budidaya Kerang Hijau dibulan Mei kemarin karena tahun lalu mengalami gagal panen. Beliau juga memiliki tambak dengan kedalaman kurang lebih mencapai 2-3 meter. Awal mula dalam pembuatan Budidaya Kerang Hijau hanya dengan bermodal 1 truk bambu. Budidaya Kerang Hijau saat ini sudah mencapai 1.000-2.000 patok. Saat ini anggaran Pak Slamet sendiri sudah mencapai sekitar 20 juta rupiah. Untuk Kerang  Hijau yang akan siap dipanen besok dibulan Desember mendatang.

Kerang Hijau juga tidak butuh perawatan khusus cukup di cek secara berkala. Akan tetapi jangan sampai terkena air tawar karena bisa membuat Kerang Hijau itu mati. Pemanenan Kerang Hijau tidak bisa sekali panen tetapi secara bertahap. Sekali panen bisa mencapai sekitar 10 ton Kerang Hijau dengan harga sekitar Rp. 3.000 – 5.000 per kg. Penjualan Kerang Hijau pun relatif sangat mudah karena banyak peminatnya dan banyak pengepul yang mencari Kerang Hijau tersebut. Menurut pendapat bapak Slamet selaku pembudidaya Kerang Hijau di desa Morosari,” Kalau bibit semakin banyak laba akan semakin besar”.

Foto tambak Budidaya Kerang Hijau/dok. pri
Foto tambak Budidaya Kerang Hijau/dok. pri

Hasil panen Kerang Hijau/dok. pri
Hasil panen Kerang Hijau/dok. pri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun