Kini tepat satu pekan dari berlangsungnya Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional ke-36, Â Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) merupakan rangkaian acara resmi yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di setiap tahunnya. Acara tahunan ini bergerak dalam bidang penalaran untuk memperlombakan karya ilmiah mahasiswa tingkat nasional.Â
Melansir dari PIMNAS36, acara ini merupakan salah satu penjabaran dari program Pusat Prestasi Nasional untuk menciptakan iklim akademik yang kompetitif di kalangan mahasiswa Indonesia. PIMNAS sebagai puncak kegiatan ilmiah mahasiswa berskala nasional dan diselenggarakan di perguruan tinggi yang ditetapkan Pusat Prestasi Nasional atas kesediaan dan kesepakatan seluruh pimpinan perguruan tinggi. PIMNAS juga sebagai forum pertemuan ilmiah dan komunikasi produk kreasi mahasiswa, diikuti oleh mahasiswa atau kelompok tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).Â
Tak hanya ajang perlombaan biasa bagi para mahasiswa, PIMNAS turut dikenal sebagai pergelaran lomba bergengsi tingkat nasional. Diikuti oleh seluruh mahasiswa perguruan tinggi Indonesia, PIMNAS turut hadir sebagai ajang membangun relasi dan persahabatan. Hadirnya ribuan orang pada ajang perlombaan ini tentu memerlukan persiapan yang matang dalam melaksanakannya. Oleh karena itu, berbagai persiapan diperlukan dalam keberlangsungan PIMNAS.Â
Setiap tahunnya, salah satu perguruan tinggi di Indonesia akan menjadi tuan rumah dari PIMNAS. Pada tahun ini, Universitas Padjadjaran (Unpad) mendapatkan kesempatan untuk menjadi tuan rumah PIMNAS ke-36, kegiatannya akan dilaksanakan pada tanggal 26 November - 1 Desember 2023 di Kampus Jatinangor dan Dipati Ukur. Dalam persiapan dan keberlangsungannya, PIMNAS ke-36 turut melibatkan seluruh civitas akademika Unpad, mulai dari dosen sebagai panitia hingga mahasiswa sebagai volunteer. Â
Persiapan luar biasa pun dilakukan Unpad dalam menyelenggarakan PIMNAS, berbagai fasilitas penunjang pun dimaksimalkan Unpad dalam menunjang kegiatan PIMNAS. Selain, guna memaksimalkan rangkaian kegiatan PIMNAS, tentu ini juga sebagai ajang memperkenalkan Universitas Padjadjaran di mata nasional. Tak hanya kewajiban dalam menunjang kegiatan PIMNAS, ada nama dan eksistensi yang dijaga Unpad melalui keberlangsungan PIMNAS.Â
"Menurut saya sebagai mahasiswa unpad, dengan adanya acara ini sangat menunjang branding Unpad di mata jajaran para petinggi universitas, dan kementerian pendidikan. Yang dimana, acara ini dilihat bagi saya sebagai mahasiswa Unpad sudah berjalan dengan baik, sangat amat membuat kesan universitas lain kagum sama Unpad dengan beberapa kelebihannya. Dan hal ini, saya yakin Unpad tidak merasa menyesal menjadi tuan rumah PIMNAS ke-36 ini karena acara ini bisa menunjang kemajuan Unpad di mata semua civitas akademik se Indonesia." ungkap salah satu mahasiswa Unpad.Â
Namun, apakah seluruh persiapan luar biasa yang dihadirkan untuk menunjang keberlangsungan PIMNAS ini sudah mementingkan civitas akademika Unpad yang harus berbagi "kampus" dengan peserta PIMNAS lainnya? Bagaimana regulasi yang diterapkan dalam mendukung keberlangsungan PIMNAS dan tetap menjaga iklim pembelajaran yang baik bagi mahasiswa Unpad?Â
Menjadi tuan rumah dari ajang perlombaan bergengsi membuat Unpad menghadirkan berbagai fasilitas penunjang untuk kegiatan lomba hingga akomodasi peserta. Semuanya dipersiapkan dengan penuh kematangan, bahkan Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) pun turut meninjau langsung persiapan Unpad dalam melaksanakan PIMNAS ke-36 ini. Akses informasi pun dapat dengan mudah diketahui oleh para peserta melalui laman resmi PIMNAS 36 (unpad.ac.id) maupun Instagram Universitas Padjadjaran dan PIMNAS sendiri.Â
Salah satu fasilitas yang ramai diperbincangkan, adalah hadirnya sepeda listrik BEAM sebagai transportasi di dalam kampus Unpad yang dapat digunakan oleh para peserta, panitia, bahkan civitas akademika Unpad secara gratis. Namun, siapa sangka kemudahan transportasi ini malah mengakibatkan polemik di tengah berlangsungnya PIMNAS. Hal ini lantaran banyaknya panitia yang merasa tidak dapat menggunakan sepeda listrik BEAM secara optimal karena harus berbagi dengan civitas akademika Unpad yang menggunakan BEAM untuk keliling Unpad atau bahkan untuk iseng-iseng mencoba fasilitas yang baru pertama kali hadir di Unpad itu.Â
Kehadiran BEAM yang seharusnya memudahkan aktivitas selama di kampus pun ternyata malah dinilai kacau oleh beberapa orang. Informasi resmi yang dikeluarkan melalui Instagram Unpad bahwa BEAM dapat digunakan secara gratis oleh civitas akademika Unpad dan peserta PIMNAS pun menjadi penjelas bahwa tidak ada yang bisa disalahkan dari siapa saja yang menggunakan sepeda listrik BEAM saat PIMNAS berlangsung.Â
"Menurut saya sebagai panitia, persiapan Unpad sudah sangat bagus untuk menunjang kemajuan Unpad dalam segi apapun. Namun, sangat disayangkan ada hal-hal kecil yang mungkin tidak berjalan dengan semestinya seperti kendaraan umum yang beroperasi di area Unpad tidak diatur dengan baik, sehingga banyak sekali odong yang jam kerjanya hanya sampai jam 4 sedangkan peserta PIMNAS masih harus mobilisasi sampai jam 5 lebih, begitu juga dengan sepeda listrik yang disediakan sangat terbatas, dan untuk para peserta PIMNAS susah untuk mengaksesnya." ungkap salah satu panitia PIMNAS.Â
Tak hanya permasalahan BEAM yang ramai diperbincangkan, keberlangsungan kegiatan belajar mengajar pun dialihkan secara online oleh beberapa fakultas di Unpad, mahasiswa pun dialihkan untuk datang menyaksikan berlangsungnya PIMNAS dan membuat logbook dari kegiatan PIMNAS tersebut. Padahal, beberapa mahasiswa merasa output tersebut tidak relevan dengan mata kuliah yang dijalankan.Â
"Akhirnya juga gak buat logbook karena memang penugasannya enggak jelas, dan gak relevan juga sama mata kuliah," ungkap salah satu mahasiswa Unpad yang mendapatkan penugasan logbook PIMNAS.Â
Ada juga beberapa jadwal kelas yang harus mengalami perubahan jadwal dari berlangsungnya PIMNAS, salah satu alasannya karena dosen yang harus hadir di acara PIMNAS. Meskipun demikian, banyak mahasiswa yang tidak menerima regulasi resmi dari perubahan sistem belajar mengajar karena adanya PIMNAS ini. Distribusi informasi terkait regulasi pun dipertanyakan, mengapa informasi tersebut tidak merata dan cenderung "simpang-siur".Â
Ternyata, simpang siur dan distribusi informasi yang tidak merata ini tidak hanya dialami oleh civitas akademika Unpad, melainkan para panitia PIMNAS pun merasakan hal yang sama. Informasi dari internal yang berbeda-beda, membuat panitia kesulitan untuk menyampaikan informasi kepada para peserta.
"Treat yang dikasih Unpad untuk peserta sebenarnya sudah baik tapi menurut aku itu balik lagi dari peserta butuh info ini itu atau bantuan mereka terbantu berkat LO-nya. Tapi ya di belakang LO-nya tuh kayak banting tulang banget nyari info yang simpang siur, mastiin ini itu dan lainnya." ungkap salah satu panitia PIMNAS yang kesulitan dalam mendapatkan informasi.Â
Melansir dari Tempo.co, PIMNAS 2023 diikuti 525 tim dari 106 perguruan tinggi di Indonesia. Setiap tim berhak mengikuti lomba-lomba presentasi dan poster dengan karya yang sama. Peserta kompetisi PIMNAS adalah kelompok mahasiswa yang mendapatkan pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa atau PKM 2023. Asal kampusnya antara lain, UGM, IPB, ITS, UPI, Unpad, ITB, UI, dan beberapa kampus politeknik negeri. Dari kampus swasta seperti Universitas Muhammadiyah di berbagai daerah, Universitas Gunadarma, Unjani, Satya Wacana, Universitas Telkom, dan Pertamina.Â
Ramainya peserta PIMNAS dari berbagai perguruan tinggi sudah seharusnya menjadi perhatian penuh terutama dalam hal distribusi informasi. Namun, sayangnya, hal tersebut seperti sulit sekali ditangani oleh Unpad lantaran distribusi informasi yang tidak merata dan sulit didapatkan padahal sudah ada laman resmi PIMNAS 36 (unpad.ac.id) dan akun Instagram Unpad yang juga membagikan informasi seputar PIMNAS. Â
Kilas balik berlangsungnya PIMNAS ke-36 yang dilaksanakan di Universitas Padjadjaran menjadi catatan untuk kedepannya ketika Unpad akan melaksanakan berbagai rangkaian acara yang melibatkan pihak luar dan civitas akademika Unpad. Lebih dari itu, tentu keberlangsungan PIMNAS menjadi ajang apik untuk menjalin persahabatan dan melihat karya-karya luar biasa dari para mahasiswa perguruan tinggi di Indonesia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H