Laminasi
Kitchen set dari material laminasi juga tak kalah ramai peminat. Material ini terbentuk dari lembaran-lembaran tipis yang disusun bertahap dengan lapisan resin plastik, lapisan berpola/berdesain tertentu, baru terakhir lapisan film yang teksturnya keras. Lapisan-lapisan tadi kemudian di-press agar bisa melekat kuat dan membentuk sebuah lembaran padat.
Ada dua teknik penekanan pada material laminasi ini. Pertama, menggunakan teknik bertekanan tinggi (High Pressure Laminates). Kedua, (Low Pressure Laminates). Untuk kualitas terbaik, pastikan Anda memilih laminasi bertekanan tinggi.
Kelebihan
Laminasi tidak membutuhkan perawatan yang sulit. Permukaannya tidak mudah tergores dan tahan terhadap kelembaban tinggi. Yang lebih menarik lagi, dengan semua keunggulan yang dimiliki laminasi Anda tidak memerlukan cost besar. Sebab harganya di bawah kayu solid dan kayu veneer.
Kekurangan
Tiada gading yang tak retak mungkin pantas disematkan pada material yang satu ini. Walau digadang-gadangnya sebagai material kokoh, terjangkau, dan tidak "rewel" dalam urusan perawatan, nyatanya laminasi tetap memiliki kekurangan yakni cenderung mengelupas. Kalau sudah rusak, bahkan tidak dapat diperbarui lagi dengan cara apapun.
Selain itu, beberapa material laminasi diketahui dapat memancarkan racun ke udara. Memang dampaknya tidak Anda rasakan detik itu juga. Namun, menghirup racun tersebut di dapur Anda setiap hari dapat berdampak buruk pada kesehatan Anda.
PVC
Selain laminasi, kitchen set berbahan PVC cocok untuk Anda yang butuh kitchen set ekonomis. Walau harganya terbilang terjangkau, jangan sepele dengan kualitasnya. PVC semacam lembaran plastik tebal yang dapat dibentuk mengikuti pola yang diinginkan. Bahan seperti ini sering kita temukan pada furniture, seperti lemari susun, container, meja set, dan sebagainya.
Kelebihan PVCÂ