Mohon tunggu...
Vanda Saputri
Vanda Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Teknologi Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Kasur Berdasarkan Perspektif Realisme Klasik, Neo-realisme Defensif, dan Neo-realisme Ofensif

18 Oktober 2023   00:05 Diperbarui: 18 Oktober 2023   00:26 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peluncuran uji coba ini akan menimbulkan kontroversi dan dianggap sebagai penyimpangan dari pembangunan damai, yakni suatu usaha damai untuk dunia. Hal yang paling khas dalam Prespektif neo-realisme difensif bahwa suatu negara untuk meraih suatu kekuasaan harus dikontrol. Hal ini terlihat dari Tiongkok hanya mengimbangi kekekuatan Amerika Serikat tanpa adanya suatu serangan terlebih dahulu. Uji coba ASAT ini menunjukan bahwa Tiongkok melakukan space control, dengan hal ini sistem anti satelit yang digunakan untuk mencegah dominasi Amerika Serikat di luar angkasa. Hal ini sebagai akibat Amerika Seikat di ruang angkasa melalui rencana monopoli ruang angkasa dan dominasi seluruh spektrum. Hal ini membuktikan suatu sistem internasional yang anarki, dimana suatu negara meningkatkan powernya maka negara lain merasa terancam.

 

Analisis Realisme Ofensif Amerika Serikat Keluar dari Intermediate Range Nuclear Treaty (INF Treaty) pada 2019

Nuklir merupakan suatu sennjata pemusnahan masal yang sangat bahaya, dengan melihat bahaya yang ditimbulkan penggunaan nuklir menjadi suatu perhatian. Amerika Serikat dan Uni Soviet meruapakan negara yang tertarik dalam pengembangan teknologi nuklir. Terdapat beberapa macam pengembangan teknologi senjata nuklir ini salah satunya dikenal dengan misil. Uni soviet menggembangkan misil SS-20 saber, perlombakan senjata dilakukan antar dua negara ini berlangsung hingga 1970. Dengan kemampuan SS-20 dapat menjangkau seluruh Kawasan Eropa. Untuk menghadapi ancaman tersebut, North Atlantic Treaty Organization (NATO), sebuah aliansi dikawasan Euro-Atlantik, memutuskan untuk megadakan pertemuan khusus untuk membahas strategi mencegah ancaman tersebut, pada pertemuan ini dikembangkan suatu strategi yang dikenal dengan Dual Track Decision. Arms-control Track merupakan proses perundingan yang akan mengatur kepemilikan peluncuran rudal. Perjanjian ini mengatur sistem peluncuran rudal dengan jangkauan 500 hingga 5.500km. Perjanjian INF adalah bentuk Kerjasama Eropa-Samudra Atlantik selama bertahun-tahun, dan berhasil menghilangkan rudal dikawasan Eropa, walaupun hanya mengikat dua negara yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet. Kemudian Amerika Serikat melakukan ofensif dalam memutuskan untuk meninggalkan perjanjian INF, meskipun terdapat dari sekutunya.

Realisme ofensif merupkaan sebuah teori yang diungkapkan oleh John Mearshimer. Teori ini menyatakan bahwa sistem internasional yang anarki memaksa negara untuk mendapatkan posisi yang paling tinggi dalam sistem internasional. Dengan keluarnya Amerika Serikat dalam perjanjian INF, menganggap bahwa sistem dunia yang anarki. Hal ini merupakan suatu bukti bahwa tidak ada kekuasan tertinggi selain negara termasuk perjanjian Internasional. Seletah keluarnya Amerika Serikat dari perjanjian INF, Departemen Pertahanan AS, Mark Esper mengindikasi kepentingan AS untuk mengembangkan misil dan menguji cobanya. Perilaku ofensif yang dilakukan AS adalah kemampuan militer negara lain yang menjadi ancaman bagi Amerika Serikat terutama pengembangan hypersonic delivery System Rusia. Suatu Negara tidak dapat mempengaruhi perilakudari negara lain dalam penggunaan militer yang dimiliki. Perjanjian INF serta pengembangan misil yang dilakukan Rusia akan membahayakan AS dan juga merupakan ancaman AS dan Sekutunya.

Perilaku Amerika Serikat dalam memutuskan keluar Perjanjian INF dapat dijelaskan dengan Teori realisme ofensif , bahwa tujuan akhir suatu negara adalah mengejar hegemoni. atas dasar inilah Amerika Serikat memutuskan untuk keluar perjanjian INF. Hal ini juga akan menghambat pencapaian hegemoni di bidang pengembangan misil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun