Mohon tunggu...
Vanda Saputri
Vanda Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Teknologi Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Kasur Berdasarkan Perspektif Realisme Klasik, Neo-realisme Defensif, dan Neo-realisme Ofensif

18 Oktober 2023   00:05 Diperbarui: 18 Oktober 2023   00:26 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Analisis Perang Dunia 1 (1914-1918) berdasarkan Prespektif Realisme Klasik

Perang Dunia 1 adalah perang global yang berpusat di Eropa yang dimulai pada tanggal 28 Juli 1914 hingga 11 November 1918. Perang ini melibatkan kekuatan besar dunia, yang terbagi menjadi dua aliansi yang berlawanan: sekutu, (berdasarkan blok sekutu termasuk Inggris, Prancis, dan Rusia) dan Blok Sentral (berpusat pada aliansi tiga yang terdiri dari Jerman, Austria-Hungaria menyerang ketika aliasi sedang bertahan, Italia tidak ikut berperang). 

Lebih dari 70 juta tantara militer, termasuk 60 juta orang Eropa dimobilisasi dalam salah satu perang terbesar dalam sejarah. Lebih dari 9 juta prajurit gugur, terutama akibat kemajuan teknologi sehingga menyebebkan tingkat mematikannya suatu senjata tanpa mempertimbangkan baik perlindungan atau mobilitas. Perang Dunia 1 ini merupakan suatu konfik mematikan keenam dalam sejarah dunia, sehingga membuka jalan untuk berbagai perubahan politik seperti revolusi di suatu negara yang terlibat.

            Pada Perang Dunia 1 terjadi suatu gencatan senjata, negosiasi dan perjanian. Kemudian ini ditolak oleh aliansi Entete untuk berdamai karena Jerman tidak mampu memberi opsi yang spesifik dan hanya ingin berdamai berdamai apabila Blok Sentral tidak mengosongkan wilayah yang ditempati dan memberikan ganti rugi kerusakan atas perang tersebut. Dengan berkelanjutannya peperangan dan kegagalan negosiasi damai dari Jerman maupun tawaran perdamaian terpisah Austria, Blok Sentral runtuh. Perang berakhir dengan ditandatanganinya perjanjia Versailles tujuh bulan setelah gencatan senjata dari Jerman pada tanggal 28 Juni 1919. 

Mesikupun perjanjian sudah ditandatangani oleh negara dibawah naungan LBB yang memiliki tujuan damai namun LBB pun mengalami kegagalan hingga pada akhirnya terjadi Perang Dunia Dua.

Dari kejadian diatas mengenai Perang Dunia Pertama, dapat dianalisis dari prspektif Realisme Klasik. Dimana asumsi dasar dari prespektif realisme klasik ini suatu negara merupakan aktor utama dan yang paling penting. Bukti nyata dari pemikiran realis dan asumsi dasarnya mengenai sifat mausia yaitu, terlihat bahwa Perang Dunia I secara langsung menyeret negara-negara Eropa ke dalam konfik ini. Bagi pandangan orang yang pesimis menganggap hubungan internasional bersifat konfik dan memiliki potensi menimbulkan suatu konfik. Hal ini terbukti dengan ditandatanganinya gencatan senjata dan perundingan perdamaian yang dilakukan Jerman pada Perang Dunia I. 

Negara dianggap sebagai aktor rasional, artinya apa yang dilakukan negara mewaliki warga negaranya pada posisinya terhadap suatu fenomena yang terjadi. Penegasan dari sudut pandang realis yang dapat dipertimbangkan dari Perang Dunia I yaitu bahwa LBB gagal menjalankan fungsinya sebagai organisasi atau Lembaga yang memelihara perdamaian pasca Perang Dunia I, maka dapat dikaitan dengan klaim realisme bahwa tidak ada aktor dan organisasi non-negara yang kekuasaan dan kewenangannya hanya bisa beroperasi jika mendapat persetujuan dan legalitas dari negara terkait.  

Analisi Pengembangan Anti-Satelit Tiongkok Menurut Neo-Realisme Defensif

Negara memandang bahwa sistem Internasional selalu bersifat anarki, dimana tidak ada pemerintahan tertinggi, dengan hal ini membuka ancaman untuk suatu negara tidak nyaman dan tidak aman. Sehingga suatu negara memerlukan upaya untuk pertahanan demi mencapai keamanan negara. Tiongkok adalah negara yang menjadi sorotan dan disebut sebagai negara new rising power. Julikan ini diberikan karena pesatnya perkembangan kemampuan Tiongkok di bidang ekonomi. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan PDB Tiongkok yang rata-rata hampir 10% per tahun. 

Pada kenyataannya Tiongkok menaruh perhatian besar pada militer, walaupun dunia mengenal Tiongkok sebagai negara yang fokus pada pembangunan ekonomi. Kemajuan militer Tiongkok telah mencapai luar angkasa, hal ini mengarah pada pengembangan sistem anti-satelit. 

Seperti yang sudah diketahui, bahwa anti-satelit merupakan senjata untuk menghancurkan satelit. Hal ini mengingat besarnya ketergantungan suatu negara terhadap satelit luar angkasa. Persaingan yang terjadi antara Amerika dan Tiongkok sudah terjadi diberbagai bidang, dan dengan hal ini dominasi Amerika diluar angkasa mulai terguncang oleh pengembangan ASAT Tiongkok. Namum, dari sekian banyak perselisihan yang terjadi tidak pernah terjadi eskalasi konfik. Uji coba ASAT Tiongkok ini tidak sejalan dengan strategi kebijakan luar negeri yang mengakibatkan ancaman terhadap negara lain dan memicu ketegangan antar negara.

Neo-realisme defensive mempercayai bahwa sistem internasional bersifat anarki, sifat ini mengharuskan suatu negara sebagai entitas superior, untuk menyediakan keamanan mereka sendiri, termasuk Tiongkok dan Amarika Serikat. Pada saat negara berusaha untuk menjaga keamanan dan mencari kekuasaan maka suatu persaingan akan mulai muncul. Dengan negara sebagai etnis tertinggi dalam sistem anarkis sehingga memungkinkan negara untuk melegitimasi seluruh tindakannya. Tindakan akan cenderung rasional dalam mengutamakan kepentingan nasional negaranya. Neo-realisme defensif memadang bahwa negara cenderung security seeker dan sumber ancaman utama berasal dari negara lain. Tiongkok memperjuangkan keamanan negara nasional melalui ASAT melawan kekuatan luar angkasa Amerika Serikat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun