Mohon tunggu...
A Evan
A Evan Mohon Tunggu... Freelancer - engineer

penikmat seni

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Bumi yang Ini

30 April 2024   22:29 Diperbarui: 30 April 2024   22:31 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ada matahari yang terlambat terbit

malam kelam yang tak pernah sudah

diantara lolongan serigala dan decit kelelawar

bunga - bunga yang tertunduk lesu

diantara sajak - sajak gelap

celotehan para orang - orang bijak

tak meneduhkan dunia

dunia yang punah oleh kegembiraan

dunia yang meniup api dendam ke padang gurun kesepian

tiap hari perkelahian adalah kodrat kehidupan

diatas bumi yang ini, tak ada bentuk keikhlasan

keikhlasan yang ditopengi oleh pengobjekan

di bumi yang ini kita sudah telanjang dan cahaya matahari memergoki kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun