Mohon tunggu...
A Evan
A Evan Mohon Tunggu... Freelancer - engineer

penikmat seni

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Secangkir Kopi

4 November 2022   11:34 Diperbarui: 4 November 2022   11:52 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

secangkir kopi...

ada kenangan yang tak bisa kujelaskan

ada rasa yang tak dapat dirangkai kata

ada gerutuan zaman yang tak dapat aku nihilkan

secangkir kopi pagi 

membawaku menapaki idealisme hidup

bertarung setiap hari dengan diri sendiri

mengajarkanku untuk tidak mendua

kepahitan adalah kesadaran akan kenyataan

agar tak terlambung oleh kenikmatan yang menipu

walau hari demi hari kita dicekoki oleh kejadian yang saling bertabrakan

ahhhh.... kuhirup aroma secangkir kopi pagi

larut ku dalam tafakur diri

memahami dunia hari ini yang penuh ilusi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun