Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh teman-teman yang dimuliakan Allah SWT, semoga kita selalu dalam keadaan sehat walafiat Amin ya robbal alamin. Patung merupakan bahan seni yang bernilai tinggi yang biasanya dibuat oleh para seniman pematung, namun apa jadinya kalau hasil karya manusia ini menjadi sesembahan untuk para manusia yang seharusnya mereka menyembah Allah sebagai dzat yang menciptakan segala sesuatunya di muka bumi ini.
Â
Kali ini yang akan kita ceritakan adalah sejarah berhala pertama yang dibuat oleh manusia, kisah ini bermula pada masa-masa yang tak jauh dari penciptaan manusia pertama, yaitu Adam AS, artinya kisah ini berlangsung di zaman sebelum Nabi Nuh diutus sebagai nabi, tepatnya sekitar 1000 tahun sesudah Nabi Adam diturunkan ke bumi.
Â
Jadi begini ceritanya, di zaman itu ada lima orang yang soleh yang taat kepada perintah-perintah Allah dan menjauhi segala macam larangan-nya mereka yang memiliki pengikut yang sangat banyak jumlahnya, mereka memiliki akhlak yang luar biasa bagus sehingga sangat dicintai oleh para pengikutnya mereka ini bernama, ayahnya bernama Wadd, kemudian si Wadd ini memiliki empat orang anak yang bernama Suwa, Yaquts, Ya'uq, dan Nashr jadi keseluruhannya jumlahnya lima ya teman-teman.
Â
Ayah dan empat orang anaknya, nah mereka ini adalah tokoh keluarga yang sangat soleh di zaman Nabi Nuh AS, mereka ini terkenal Orang yang ahli ibadah, ahli sedekah, dan masih banyak kebaikan lainnya yang mereka kerjakan. Pengaruh mereka ini sangat luar biasa dikalangan kaum kaum ketika zaman itu, kemudian Allah mentakdirkan mereka satu persatu wafat yang pertama ada wadd. Wadd ini wafat kemudian diteruskan estafet dakwahnya kepada anaknya yang tertua bernama suwa.
Â
Tak lama dari itu suwa wafat dan diteruskan ke adiknya Yaquts, kemudian yaquts juga wafat dan dakwahnya diteruskan oleh Ya'uq. Dan akhirnya Ya'uq pun wafat, terakhir diteruskan dakwahnya oleh Nashr, hingga Pada suatu hari Nashr pun wafat. Sehingga habislah keturunan orang-orang soleh yang sangat dicintai orang-orang di kala itu, lantas membuat banyak orang bersedih akan kepergian keluarga ini.
Â
Hingga suatu hari kaum ini membuat lima buah patung dari masing-masing tokoh keluarga soleh yang mereka cintai ini, dengan maksud apabila mereka rindu dengan mereka, kaum ini bisa mengobatinya dengan memandangi patung-patung yang dibuat sebagai simbolis dari orang-orang soleh ini, maka kemudian patung ini diletakkan di sebuah lapangan atau seperti alun-alun yang merupakan tempat orang-orang melintas, jadi semua orang bisa dengan mudah melihat kelima patung itu ketika melintasi lapangan tersebut.
Â
Nah awalnya mereka tidak ada yang salah mengenai patung ini, karena setiap orang yang melintas dan melihat kelima patung ini, mereka akan terkenang tentang kebaikan dan kesolehan kelima orang ini, sehingga membuat hasrat untuk beribadah mereka menjadi bertambah, tentunya ini merupakan sugesti yang baik ya teman-teman yang dimuliakan Allah setelah generasi kaum ini berakhir, dan muncullah generasi baru penerusnya, yaitu generasi kedua.
Â
Jadi ceritanya disini akan ada tiga generasi yang membuat patung ini menjadi disembah, kita flashback sebentar. Jadi dari zaman Nabi Adam hingga ke zaman itu, tidak ada satupun kaum yang musyrik. Semuanya menyembah Allah, hanya saja memang ada beberapa perbuatan yang berdosa namun itu bukan dosa musyrik atau menyembah selain Allah.
Â
Kita lanjutkan ceritanya di generasi kedua ini, generasi kedua ini adalah anak dari kaum generasi pembuat patung yang di generasi pertama tadi, jadi ketika itu ada iblis yang menyerupai manusia dan berkata kepada kaum ini. "Buat apa kalian capek-capek datang ke tempat ini untuk memandangi lima patung ini??" kenapa kalian enggak buat saja lebih banyak dan meletakkannya di rumah kalian masing-masing agar bisa setiap saat melihat patung-patung ini, dan akhirnya ketika patung ini mulai diproduksi banyak, maka kemudian dibagikan ke seluruh rumah di kaum orang-orang generasi kedua ini. Sehingga pada akhirnya seluruh rumah di sana pasti memiliki kelima patung ini, tatkala ketika memasuki generasi kaum ketiga atau bisa dibilang generasi kaum ketiga ini adalah kaum dari cucu pembuat patung.
Â
Nah di generasi ini iblis berkata lagi kepada kaum generasi ketiga ini dengan menyerupai sebagai manusia, iblis berkata "Saya adalah orang yang hidup di zaman bapak dan kakek kalian yang membuat patung-patung ini" "tahukah kalian kenapa dibuat begitu banyak patung-patung di sini??" "sesungguhnya, bapak dan kakek kalian membuat patung ini untuk mendekatkan diri kepada Allah sedekat mungkin kepada Allah melalui patung ini.
Â
Hingga pada akhirnya kaum ini mulai menyembah ke lima patung ini dan ini menjadi awal mula dosa musyrik itu terjadi pertama kali di muka bumi ini. Seperti yang kita ketahui awalnya manusia menjadikan patung lima orang soleh menjadi berhala sesembahan kemudian berkembang lagi. Ada yang menyembah matahari, bulan, api dan masih banyak lainnya.
Â
Hingga sampai pada masa kita sekarang ini bentuk berhala pun bermacam-macam, sekarang ada orang yang menyembah uang, menyembah pemimpin, dan makin banyak beragam bentuk di berhala ini. Karena sesungguhnya teman-teman sekalian sebenarnya yang kita sembah adalah ciptaan Allah, seharusnya kita sebagai manusia menyembah yang menciptakan segala sesuatu. Bukan menyembah hasil dari ciptaannya.
Â
Oke kita kembali lagi ke cerita, maka kemudian ketika semakin banyak orang yang menyembah berhala pada generasi ketiga ini, lantas Allah meluluh lantakkan semuanya melalui bencana banjir pada masa kenabian Nuh AS. Sehingga tak satupun dari mereka yang berhasil hidup selepas bencana itu terjadi, kecuali Nabi Nuh AS, keluarganya dan beberapa pengikut setianya di dalam sebuah kapal yang nabiyullah buat ini.
Â
Oke, jadi itulah cerita tentang berhala pertama di dunia yang disembah manusia. Semoga cerita kali ini bermanfaat, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan, yang benar datangnya dari Allah SWT, khilaf, atau keliru itu datangnya dari saya pribadi sebagai manusia biasa. Saya akhiri Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H