Lebih mudahnya kita lihat contoh yang sedang populer akhir -- akhir ini terkait pemilu. Paska pemilihan kemarin beredar quote yg dikutip dimana-mana oleh kubu 01 utk menyerang kubu 02. Begini bunyinya:
"If you don't believe in random sampling, the next time you have blood test, tell the doctor to take it all" Â (AC Nielsen Jr).
Terjemahan: Â " kalau Anda tidak percaya sampel random, lain kali kalau tes darah, minta petugasnya ambil semua darah Anda"
Sepintas apa yang Nielsen katakan nampak cerdas dan seperti CHECKMATE utk kubu 02, tapi tunggu dulu kawan... analogi Nielson sebenarnya sangat lemah kalau kita cermati dengan seksama. Nielson membandingkan "tes darah" dan "sampel random" dalam statistik. Perhatikan bahwa "sampel random" mengambil perilaku (jumlah) sebagian utk menilai perilaku (jumlah) keseluruhannya.Â
Sedangkan dalam tes darah, umumnya tidak mengambil sampel untuk menilai (jumlah) keseluruhan darah yang ada pada tubuh, tapi untuk menilai kandungan apa dalam darah tersebut (entah virus, bakteri atau kelainan tertentu).Â
Maka menyuruh orang mengeluarkan semua darahnya dalam tes darah, hanya karna orang menolak sampel random, adalah jelas tidak relevan atau tidak analog perbandingan ini. Orang tidak perlu mengeluarkan semua jumlah darahnya untuk menilai kandungan darahnya. Dengan demikian perkataan  Nielsen terssbut mengidap kesalahan pikir "False Analogy". Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H