PART I
Argumentum ad baculum.
Â
Argumentum ad baculum (latin: baculus berarti tongkat atau pentungan) adalah argumen ancaman mendesak orang untuk menerima suatu konklusi tertentu dengan alasan bahwa jika ia menolak akan membawa akibat yang tidak diinginkan (sumber: Wikipedia).
Contoh: Prabowo mengatakan kalau Indonesia akan bubar tahun 2030. Hal tersebut dikuatkan oleh Fadly Zon dengan mengatakan: "Jadi begini, ini namanya warning ya. Tentu kita ingin Indonesia lebih tahun dari 1.000 tahun, sampai kiamat kalo perlu. tetapi kalau cara memimpin Indonesia seperti sekarang ya bisa kacau,".
Ini adalah cara untuk menakut-nakuti org (masyarakat) agar membenarkan apa yang mereka katakan, kalau tidak percaya maka Negara ini akan bubar. Atau dengan kata lain; pilihlah Prabowo agar Indonesia tidak bubar tahun 2030.
Contoh lainnya, sering dilakukan oleh orang tua pada anak - anak agar nurut pada mereka, misalnya: "Jangan main diluar rumah, nanti ditangkap wewe gombel" , atau "habisin makanan-nya, kalau gak dikurung pak dokter", dan lain - lain.
PART IIÂ
False Analogy .
Sebelum kita mempelajari apa itu False Analogy (kesalahan analogi), kita perlu tau dulu apa itu "analogi". Analogi adalah membandingkan satu atau lebih keadaan tertentu  dengan keadaan yang lainnya. Secara logis formal, analogi sebenarnya tidak valid. Jadi, analogi itu berguna untuk kita menggambarkan keadaan sesungguhnya dengan cara yang lebih mudah.Â
Nah, karena analogi itu sendiri tidak selalu bisa memenuhi semua kriteria keadaan yang sesungguhnya, maka dalam membuat analogi anda perlu membatasi dan menentukan persamaan -- persamaan yang tepat agar analogi anda dapat menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Setidaknya sebagian besar (analogi kuat) aspek yang ingin dijangkau dari keadaan sesungguhnya, terpenuhi. Â
Kalau tidak, maka kita jatuh pada "False Analogy" (kesalahan analogi). Jadi, False Analogy adalah kegagalan membuat persamaan pada aspek aspek penting yang harus ditonjolkan  ketika dibandingkan dengan keadaan yang ingin dianalogikakan.