Aktor Surya Saputra dalam film ini sangat totalitas, ia memerankan tokoh ananta yang masih hidup dan ananta yang sudah menjadi jenazah. Pada setiap scane masih menampilkan jenazah Ananta, sehingga Surya Saputra dibungkus kain kafan yang tebal dengan waktu yang lama, jenazah itu di masukkan didalam mobil ambulan dan dibawa oleh Samuel Rizal.Â
Pada adegan mobil ambulan mogok Samuel Rizal mendorong mobilnya seperti benar-benar merasakan berat karena tubuh Surya Saputra besar. Namun, tokoh wartawan yang diperankan oleh Della Dartyan terasa menggangu karena selalu mengikuti mobil ambulan yang membawa jenazah Ananta, ia seperti tokoh yang menggagalkan jalan cerita pada tokoh Sasti dan Yama dan sepertinya wartawan ini mempunyai dendam tersendiri kepada Ananta ketika masih hidup tetapi dalam film ini tidak dijelaskan mengapa ia seperti itu.
tata busana dan makeup dalam film ini bisa dibilang sesuai, pakaian penduduk desa Cimacan dibuat tidak modern yaitu seperti pengunaan rok panjang dan rambut kepang selayaknya perempuan desa pada umumnya dan pakaian Yama yang selalu menggunakan pakaian petugas serta adik ananta yang tinggal di desa berpakaian seperti dukun. makeup untuk Sasti yang pucat dan rambut acak acakan memang cocok karena sasti dalam film ini sangat terpukul karena kepergian ayahnya dan sudah tidur serta makeup pada aktor lainnya yang natural.
Ending film ini memang susah untuk ditebak namun penonton merasa tidak puas dan kecewa karena ending yang dibuat terlalu terburu-buru dan bukanlah happy ending serta seperti menggantung, jenazah Ananta bangkit kembali dengan ilmu banasti dan masuk ke tubuh Sasti dan tidak diketahui apa yang akan terjadi setelah itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H