Mohon tunggu...
Drakul Vampz
Drakul Vampz Mohon Tunggu... -

pinginnya sih jadi pemuda harapan Bangsa dan Negara :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Poeisi Anak Kampoeng

8 November 2010   01:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:47 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nusantaraku Kembalilah Ajaran leluhur sudah mulai dikikis Ajaran leluhur dibilang kuno Beberapa orang bahkan sampai tega menyatakan mistis, syirik dan kafir pada ajaran leluhurnya sendiri Nusantara... Merasa modern gara-gara hidup di era informatika Merasa modern karena memakai suatu alat tertentu, TRAGIS Manusia tetaplah manusia walau harus ribuan tahun di bumi Hanya akal yang sanggup meninggikanmu di atas bumi Ingat !!! jika 100 tahun mendatang, masih ada peradaban di bumi kita Masa yang kita nikmati sekarang juga akan dianggap kuno Janganlah pernah kamu merasa modern dan hidup di dunia modern Nusantara... Lebih percaya terhadap ajaran leluhur asing Lebih memilih menjalankan ajaran leluhur asing Menganggap ajaran leluhur asing sebagai hal yang modern Padahal ajaran asing adalah ajaran kuno yang berasal dari masa lampau, tak jauh beda dari ajaran leluhurnya sendiri Nusantara... Racun yang kau nikmati mulai bergejolak Terlanjur memang sudah terlanjur Apakah racun itu akan terus kau nikmati ??? Apakah jiwamu cukup kuat untuk terus-menerus menerima racun itu ??? Kembalilah…… Tumbangkanlah kesombongan yang kau sebut itu modern Hapus kesedihan leluhurmu, redam amarah leluhurmu Agar Tuhan tahu bahwa kau adalah keturunan-keturunan yang berbakti pada para leluhurnya Kalau waktunya tiba... Kembalilah…Kembalilah…Kembalilah Nusantaraku Sajak by : Vampire 1721 Semarang, 7 November 2010 Puisi ini ditujukan pada : seluruh warga Nusantara yang lupa akan tradisi dan ajaran para leluhur Sumber :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun