Mohon tunggu...
Vallianz Vezzel Chandra
Vallianz Vezzel Chandra Mohon Tunggu... Lainnya - siswa

Mantap

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teks Anekdot Teks yang Seru

19 Mei 2023   19:24 Diperbarui: 19 Mei 2023   19:26 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Topik yang dibahas dari artikelnya adalah kerinduan penulis akan seorang pemimpin dengan selera humor. Di awal, penulis menceritakan bagaimana Gus Dur bercerita tentang kepintaran di antara mereka dengan cerita lucu. Dalam pidato-pidatonya, Gus Dur kerap menambahkan baris-baris anekdotal yang dimaksudkan tidak hanya untuk melucu, tetapi juga untuk mengkritik. Semua orang mengira bahwa apa yang dikatakan oleh Gus Dur hanya sebatas gurauan tapi sebenarnya Gus Dur bermaksud untuk menyindir. Biasanya ketika ada orang yang mengkritik pemerintah dengan sindiran akan memungkinkan untuk ditindaklanjuti oleh hukum yang berlaku.

Teks anekdot adalah jenis teks yang berisi cerita pendek atau pengalaman, biasanya dengan humor atau peristiwa menarik. Cerita atau pengalaman dalam teks anekdot biasanya dimaksudkan untuk menghibur pembaca atau pendengar dan menyampaikan pesan atau pelajaran yang dikandungnya.  

Di dalam ruang keluarga, ada seorang kakak beradik yang bernama Konpal dan Tolpan. Mereka sedang berbicara santai bersama ayah mereka membahas tentang pacaran yang sesuai.
Ayah: "Nak kalau kamu sudah lebih besar cari pacar yang
seiman dan berlawan jenis ya"
Konpal : "berarti aku harus cari pacar kayak kakak dong?"
Tolpan : "yoiii tapi jangan ambil punya kakak yaa"
Konpal : "engga kok, lagipula kenapa kita mesti cari pacar yang
seiman ama berlawan jenis?"
Ayah : "Pacaran beda iman itu bisa membuat kamu goyah nak"
Konpal: "oooo tapi kenapa ga boleh sesama jenis?"
Tolpan: "yaa ampunnn"
Ayah : "hahaha itu namanya gay, kamu mau jadi gay?, nanti
gabisa enak-enakan loh"
Konpal:"oalah engga mau sih yah"
Tolpan: "kalo kamu pacaran sesama jenis kamu nanti jadi kaya
reinhard si-"
Ayah : "shhhh gaboleh dilanjutin ahahahahaha"
Tolpan: "HAHAHAHHA"
Konpal: "Hah kenapa sih?"

Teks anekdot di atas menarik karena topik yang dibahas merupakan topik yang unik. Pembahasan topik di atas yaitu berpacaran dengan sesama jenis. TIdak banyak orang menggunakan topik ini sebagai teks anekdot. Biasanya mereka lebih menggunakan topik politik sebagai sebuah teks anekdot.

Teks anekdot bertujuan untuk menghibur pembaca atau pendengar. Oleh karena itu, fungsi hiburan menjadi fungsi dominan dalam teks anekdot. Cerita-cerita yang menggelitik, lucu, atau menarik dapat membuat pembaca atau pendengar merasa terhibur dan terhibur.

Kita bisa melihat peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar. Contoh nya yang mirip dengan teks anekdot di atas itu ada di masa kini. Kita bisa menggunakan Teks anekdot untuk menyindir para orang-orang yang bisa dibilang gay dan penyuka sesama jenis. Di masa kini banyak kaum LGBT(Q) yang terlalu memaksakan pendapat mereka untuk diterima oleh semua orang.

Teks anekdot merupakan teks yang sering digunakan oleh masyarakat sebagai hiburan atau pun teks sindiran. Biasanya masyarakat menggunakan teks anekdot untuk melakukan sebuah tindakan sindiran kepada beberapa hal. Paling sering mereka menggunakan teks anekdot untuk menyindir pemerintah karena kerja nya yang tidak maksimal. Sebaiknya dalam membuat teks anekdot kita juga harus memperhatikan aspek-aspek seperti kondisi dan suasana latar pada teks.

Penyunting : (MDA/21)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun