Mohon tunggu...
Vallen Netra Juniar
Vallen Netra Juniar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

menyukai konten-konten pendidikan dan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam yang Keren: Membangun Masa Depan Indonesia dengan Anak Muda Berakhlak Islami

2 Januari 2024   15:47 Diperbarui: 2 Januari 2024   15:53 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak muda Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk membentuk masa depan yang cerah. Melibatkan mereka dalam pembangunan yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan kreativitas menjadi langkah yang kian penting. Terlebih lagi dalam islam anak muda itu merupakan hal terpenting dalam kemajuan suatu bangsa sebagaimana yang disebutkan pepatah arab oleh Syaikh Musthofa Al-Ghulayain " " yang memiliki arti "Pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan. Sesungguhnya di tangan para pemudalah urusan bangsa dan dalam langkah para pemudalah tertanggung masa depan bangsa". Inilah beberapa upaya yang dapat memperkuat kolaborasi positif dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak muda Indonesia:

  • Pendidikan Berkualitas dengan Landasan Nilai Islam :

Pendidikan adalah kunci keberhasilan masa depan. Dalam upaya mendukung anak muda, lembaga pendidikan perlu menggabungkan nilai-nilai Islam dengan ilmu pengetahuan modern.

Dalil dari Al-Qur'an :

" "

"Dan katakanlah, 'Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." (Q.S. Thaha: 114)

Adapun dalil dari Hadits adalah :

Rasulullah bersabda, "Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah)

Fokus pada karakter, etika, dan pengembangan kepribadian menjadi inti pembelajaran.

  • Pelatihan Keterampilan dan Kewirausahaan :

Memberikan pelatihan keterampilan praktis dan wirausaha membantu anak muda mengembangkan potensi mereka. Inovasi dan kreativitas diimbangi dengan dukungan finansial dan mentorship, mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha muda yang tangguh.

Dalil dari Al-Qur'an :

" "

"Dan berbuat baiklah, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." (Q.S. Al-Baqarah: 195)

  • Pemahaman Islam yang Inklusif dan Toleran:

Memahami Islam sebagai agama inklusif, yang menerima perbedaan dan menghargai keberagaman, menjadi landasan penting.

 Dalil dari Al-Qur'an:

   " "

   "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling kenal-mengenal." (Q.S. Al-Hujurat: 13)

 Hadits:

Rasulullah bersabda, "Barangsiapa mempunyai sifat kebajikan, maka Allah akan menjadikan dia tauladan bagi yang lainnya." (HR. Ahmad)

Pendidikan agama yang mengedepankan perdamaian, keadilan, dan kasih sayang membangun pondasi harmoni sosial. Pendidikan agama memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter, moralitas, dan nilai-nilai spiritual individu. Melalui pendidikan agama, individu dapat memahami prinsip-prinsip etika, keadilan, dan kasih sayang yang menjadi dasar ajaran agama mereka. Selain itu, pendidikan agama juga memberikan kerangka kerja moral yang mengarahkan individu dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Selama proses pembelajaran ini, nilai-nilai seperti kejujuran, kesetiaan, dan empati diperkuat, membantu pembentukan karakter yang kokoh. Pendidikan agama juga berperan dalam membimbing individu untuk memahami makna hidup, tujuan eksistensial, dan hubungan mereka dengan Tuhan atau kekuatan spiritual lainnya. Dengan demikian, pendidikan agama tidak hanya menciptakan individu yang memiliki pemahaman mendalam tentang keyakinan mereka, tetapi juga membentuk warga negara yang bertanggung jawab, peduli terhadap sesama, dan berkontribusi positif dalam masyarakat.

  • Keterlibatan Sosial dan Kemanusiaan:

Partisipasi aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan memberikan pengalaman berharga. Anak muda diajak untuk peduli terhadap lingkungan dan bersedia memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

 Dalil dari Al-Qur'an:

   " "

   "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar; mereka itulah orang-orang yang beruntung." (Q.S. Al-Imran: 104)

 Hadits:

Rasulullah bersabda, "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya." (HR. Ahmad)

  • Media dan Teknologi yang Positif:

Menggunakan media dan teknologi sebagai sarana edukasi dan pemberdayaan. Produksi konten positif dan mendidik, bersama dengan partisipasi anak muda dalam produksi media yang mendukung pesan konstruktif, menjadi kunci untuk memandu mereka melalui era digital ini.

 Dalil dari Al-Qur'an:

   " "

   "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (Q.S. Al-Hujurat: 6)

 Hadits:

 Rasulullah bersabda, "Tidaklah seorang hamba berbicara dengan baik atau berjalan dengan baik, melainkan akan diperhitungkan sebagai sedekah baginya." (HR. Bukhari)

  • Pemberdayaan Perempuan:

Pemberdayaan perempuan menjadi fokus utama untuk mencapai kesetaraan. Peluang yang sama dan dukungan dalam pembangunan karir menjadi dasar untuk memastikan perempuan juga ikut serta aktif dalam membentuk masa depan.

 Dalil dari Al-Qur'an:

   " "

   "Siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan, dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (Q.S. An-Nahl: 97)

 Hadits:

 Rasulullah bersabda, "Perempuan adalah saudara laki-laki." (HR. Abu Dawud)

Akan tetapi dalam hal ini islam juga tetap memberi Batasan bagi laki-laki dan Perempuan agar tetap terhindar dari perbuatan zina.

  • Kerja Sama Antarorganisasi:

Kerjasama antara lembaga agama, pemerintah, dan organisasi non-pemerintah diperlukan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan positif anak muda.

 Dalil dari Al-Qur'an:

   " "

   "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya." (Q.S. Al-Maidah: 2)

 Hadits:

Rasulullah bersabda, "Orang mukmin bagi orang mukmin yang lain seperti bangunan yang saling menguatkan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan demikian Indonesia emas tahun 2045 akan dapat dengan mudah terwujud, karena salah satu faktor bagi kemajuan Indonesia adalah karakter luhur bangsa, dengan karakter luhur bangsa yang berlandaskan pada Al-Qur'an dan sunnah maka Indonesia emas 2045 akan dapat diwujudkan. Dalam menciptakan masa depan yang gemilang bagi anak muda Indonesia, perpaduan identitas berbangsa, akhlak mulia, dan kerjasama dalam berorganisasi menjadi kunci utama. Memahami dan menghargai keberagaman bangsa, anak muda diajak untuk menjadi pilar kebangsaan yang bersatu dalam semangat cinta tanah air. Pendidikan akhlak yang kokoh menjadikan mereka teladan yang membawa manfaat bagi masyarakat sekitar, serta menjadi kekuatan positif dalam perubahan sosial. Dalam berbagai organisasi, baik agama, pemerintah, atau NGO, anak muda dapat merangkul prinsip saling tolong-menolong dan solidaritas Islam, menggabungkan kekuatan untuk menciptakan perubahan positif, membangun jaringan, dan memberikan kontribusi maksimal bagi kemajuan bersama. Melalui identitas berbangsa yang kuat, akhlak mulia, dan kerjasama yang sinergis, anak muda Indonesia memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan yang menginspirasi, membawa dampak positif, dan membentuk masa depan yang cerah dan berdaya saing di tingkat global.

Vallen Netra Juniar_202305100085_Kelas_AIK 1_Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun