Mohon tunggu...
Valga Frieske Damarinka
Valga Frieske Damarinka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya sebagai mahasiswi di Universitas Airlangga Kota Surabaya

Haloo semua! Namaku Valga. Au anak bungsu dari 2 bersaudara. Aku merupakan anak yang tidak terlalu banyak bicara tetapi memiliki kepercayaan diri yang baik dan fleksibel. Banyak hal yang aku sukai mulai dari meng-explore alam Indonesia, mencoba kuliner daerah yang pastinya memiliki karakteristik berbeda-beda di setiap tempat, aku suka bermain dengan kucing^^

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Modifikasi Proyeksi AP Oultet Pelvis pada Pemeriksaan Radiografi Regio Pelvis dengan Indikasi Fraktur Os Pubis dan Pencegahannya

21 Desember 2022   21:41 Diperbarui: 23 Desember 2022   10:39 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

superior dan inferior ramus pubis serta ramus ischium terlihat jelas

  • tidak ada rotasi yang ditunjukkan dengan foramen obturator dan bilateral ischia memiliki ukuran dan bentuk yg sama

  • pemusatan yang benar ditunjukkan dengan anterior/inferior pelvis dengan symphisis pubis berada di pertengahan kolimasi

  • exposure yang optimal dapat menunjukkan tulang dan soft tissue.

  • Seseorang yang mengalami fraktur di regio pelvis hampir selalu merasakan sakit atau nyeri. Rasa sakit yang timbul dikarenakan adanya mobilitas pinggul sehingga terjadi keterbatasan pergerakan. Fraktur pelvis dapat mengganggu pembuluh darah, ligamen, dan struktur anatomi lain di sekitar pelvis. 

    Regio os pelvis mencangkup os pubis, os iliaca, os ischium, os coxae, os sacrum, dan lain-lain. Fraktur pelvis merupakan salah satu fraktur dengan tingkat mortalitas dan morbiditas yang signifikan dengan tingkat keparahan yang beragam. Adanya keberagaman indikasi fraktur pelvis sehingga dilakukan berbagai bentuk penanganan sesuai dengan tingkat keparahan yang diderita.

    Bentuk perawatan pada penderita fraktur pelvis dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu perawatan secara non bedah dan perawatan bedah. Perawatan non bedah meliputi penggunaan alat bantu jalan dan obat-obatan, sedangkan perawatan bedah meliputi tindakan operasi pemasangan pin/sekrup logam. 

    Terdapat langkah pencegahan terjadinya fraktur pelvis yaitu dengan cara berkendara dengan aman sesuai aturan berlalu lintas, aktif berolahraga, melakukan peregangan/pemanasan sebelum berolahraga dan beraktivitas, gunakan alat bantu jalan/tongkat apabila berada di daerah yang berbahaya guna meningkatkan keamanan

    Disusun Oleh :

    Felicia Anjanette Sarasati,

    Valga Frieske Damarinka,

    Navila Azka Salsabilla,

    Chairunissa Putri Ramadhan

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
    Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun