"I have a dream that my four little children will one day live in a nation where they will not be judged by the color of their skin but by the content of their character."
"I have a dream today!"
Bagian tersebut merupakan impian King untuk menekankan kesetaraan rasial, harmoni sosial, dan keadilan bagi semua orang. Pidato ini diakui dan menjadi simbol keadilan dan kemanusiaan bagi seluruh dunia.
Pembunuhan Martin Luther King
Martin Luther King Jr dibunuh pada tanggal 4 April 1968 karena insiden penembakan yang terjadi di balkon kamar Motel Lorraine di Memphis, Tennessee. Kematiannya ini menggemparkan Amerika Serikat dan menciptakan kemarahan dan protes dari warganya.
Diketahui pelaku penembakan ini adalah James Earl Ray, seorang buronan kulit putih. Ia mengaku bahwa ia menembak King dari jendela kamar mandi di sebuah bangunan di seberang motel. Akhirnya, Ray dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Namun, akhirnya muncul keraguan terhadap kesaksian Ray dan memunculkan dugaan konspirasi yang lebih luas dibalik pembunuhan itu. Teori konspirasi ini melibatkan pemerintah Amerika Serikat, kelompok ekstrem kanan sampai masuk ke daerah mafia.
Dampak dari pembunuhan ini menjadi salah satu kekerasan yang terjadi dalam sejarah pasca Perang Dunia II. Gerakan hak sipil menjadi sangat terpukul dari pembunuhan itu. Namun, perlu diingat bahwa pembunuhan ini menyatukan dan memperkuat tekad para aktivis untuk melanjutkan perjuangan
Contoh konkret kepemimpinan Martin Luther King Jr. secara ringkas:
Montgomery Bus Boycott (1955-1956):
King memimpin boikot transportasi umum di Montgomery selama 381 hari untuk melawan segregasi. Aksi ini berujung pada keputusan Mahkamah Agung yang menghapuskan segregasi di bus umum.Kampanye Birmingham (1963):
King mengorganisasi protes damai melawan diskriminasi rasial di Birmingham, Alabama. Meskipun dipenjara, ia menulis "Letter from Birmingham Jail", yang menjadi manifesto hak-hak sipil.March on Washington (1963):
King memimpin lebih dari 250.000 orang dalam aksi damai di Washington, D.C., dan menyampaikan pidato ikonik "I Have a Dream", yang menyerukan kesetaraan dan persatuan.