Apa kalian tahu bahwa kehidupan manusia pada zaman dahulu masih memiliki hubungan dengan kehidupan manusia masa sekarang dan manusia di masa depan? Pada artikel kali ini kita akan membahas bagaimana keterkaitan manusia purba hingga bisa berkembang menjadi manusia sekarang dan akan berpengaruh pada kehidupan manusia masa depan.Â
Masa pra-aksara
Berdasarkan informasi dari kemdikbud, praaksara berasal dari dua kata, yaitu pra dan aksara. Kata pra berarti sebelum sedangkan aksara artinya tulisan. Maka dapat disimpulkan bahwa masa praaksara berarti masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan.Â
Masa praaksara berlangsung sangat lama, sejak manusia ada dan belum mengenal tulisan hingga manusia mulai mengenal dan menggunakan tulisan.
Berdasarkan penjelasan dari media24, berakhirnya masa praaksara setiap wilayah. Sebagai contoh, Mesir bisa mengakhiri zaman praaksara sekitar tahun 3.000 SM. Sementara di Indonesia zaman praaksara baru berakhir pada abad ke 4-5 M. Hal ini disebabkan karena bangsa Mesir pada zaman dahulu tergolong bangsa yang telah maju dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Mesir mengenal aksara yang disebut sebagai hieroglif pada 3.000 SM. Mesir juga membangun peradaban yang sangat maju pada zaman itu, contohnya yaitu pembangunan Piramida dan Sphinx. Berakhirnya masa praaksara di Indonesia ditandai dengan penemuan prasasti tertua di Indonesia yaitu prasasti Yupa yang merupakan peninggalan kerajaan Kutai dengan corak agama Hindu. Dengan demikian, berakhirnya masa praaksara setiap negara memiliki perbedaan karena kemajuan peradaban masing-masing negara seperti yang terjadi di Mesir dan Indonesia.
Manusia purba yang ada di IndonesiaÂ
Menurut kemdikbud, manusia purba yang ada di indonesia ada 8 yaitu Meganthropus Paleojavanicus, Pithecanthropus Mojokertensis, Pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus Soloensis, Homo Wajakensis, Homo Floresiensis, Homo Soloensis, dan Homo Sapiens. Tetapi kita akan membahas 3 diantaranya saja. Apa saja 3 manusia purba tersebut?Â
1.Meganthropus Palaeojavanicus
Menurut sma13smg, manusia purba ini ditemukan oleh G.H.R Von Koenigswald pada tahun 1936 - 1941 di Sangiran, Sragen, Jawa Tengah. Dalam mempertahankan hidupnya meganthropus Paleojavanicus menggunakan cara berburu dan meramu. Selain berburu binatang mereka juga memakan jenis umbi-umbian. Meganthropus Palaeojavanicus menggunakan peralatan dari batu yang masih kasar dan dengan pola hidup yang sangat sederhana. Peninggalan dari Meganthropus Paleojavanicus berupa kapak penetak dan alat serpih.Â
Ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus
- Tulang pipi tebal
- Kening yang menonjol
- Tidak mempunyai dagu
- Memiliki geraham yang besar
- Bentuk wajah yang diduga besar
- Rahang bawah tegap
- Bentuk gigi homonim
- Kepala belakang sangat menonjol
- Volume otak 900 cc
- Tinggi sekitar 2,5 meterÂ
Diperkirakan, Meganthropus Paleojavanicus berjalannya mirip dengan orang utan yang membungkuk dengan kedua tangannya yang digunakan menyangga tubuhnya. Dengan tinggi 2,5 meter tidak mengherankan bahwa manusia purba ini belum bisa berdiri dengan tegak. Dan juga Meganthropus paleojavanicus juga memiliki otot kunyah yang sangat kuat, mengingat sumber makanan mereka adalah hewan mentah. Hal itu dapat menyebabkan otot kunyah yang dimiliki mereka menjadi kuat.